Jamie memandang Ashley yang terbaring lemah di atas ranjang. Setelah diperiksa dan dipastikan tidak ada yang serius oleh dokter, baru Jamie sedikit bernafas lega.
Dialihkan pandangannya pada beberapa lembar uang yang basah terletak di atas nakas. Ia tidak habis fikir apa yang telah dilakukan Ashley. Wanita itu lebih memilih berjalan dari pada mengeluarkan uang untuk naik taksi. Sebenarnya apa yang ada di dalam isi kepala wanita ini? Pikir Jamie.
"Kau wanita yang sulit kutebak." Ucap Jamie menatap lurus wajah pucat Ashley yang terpejam.
Dddrrrtt... Dddrrrttt...
Jamie merasakan ponselnya bergetar pertanda ada panggilan masuk. Langsung saja ia merogoh ponsel yang berada di sakunya dan melihat Id call penelpon.
Ben.
Jamie kembali menatap Ashley yang sepertinya tertidur dengan nyenyak. Tidak mau mengganggu Ashley, Jamie memilih keluar untuk menerima panggilan.
"Ada apa?" Tanya Jamie cepat setelah menekan layar hijau.
"Ada kabar baik, pelaku yang membakar casino tempo hari sudah tertangkap." Jelas Ben.
"Lalu?"
"Kabar buruknya dia di temukan telah tewas bunuh diri." Tambah Ben disebrang sana.
Jamie mengepalkan tangannya keras.
"Cari siapapun dibalik ini semua. Aku yakin dia tidak bekerja untuk dirinya melainkan bekerja untuk seseorang." Ucap Jamie langsung memetuskan panggilannya tanpa mendengar jawaban Ben.
Siapapun orang itu, sepertinya dia bukan orang sembarangan. Terbukti dengan keberaniannya yang telah mengusik ketenangan seorang Jamie.
Jamie berbalik dan melangkah kembali menuju kamar Ashley.
Dilihatnya Ashley sudah terbangun dan duduk dengan posisi bersandar di kepala ranjang.
"Kau sudah bangun?" Tanya Jamie pada Ashley.
Dirasa pertanyaannya tidak dijawab, Jamie berjalan mendekat kearah Ashley sampai tepat berada di depan wanita itu.
"Apa setelah hujan-hujanan membuat kau menjadi bisu hah?!" Ucap Jamie sedikit berteriak.
"Aku tidak habis fikir denganmu,kenapa kau lebih memilih berjalan dan menerobos hujan yang lebat untuk sampai kerumah? Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padamu?!! Kau tidak tau sebagian besar di dunia ini di isi oleh orang jahat. Dan kau- kau terlalu naif untuk hal itu.!!" Teriak Jamie meluapkan kemarahan dan kekesalannya.
Dengan wajah pucat dan tatapan lurus kedepan. Sama seperti sebelumnya, Ashley hanya diam tanpa menjawab segala pertanyaan dari Jamie.
Melihat itu Jamie menghirup nafasnya dalam kemudian membuangnya dengan perlahan guna meredam dan mengontrol kemarahannya.
"Apa membuat orang khawatir adalah kegemaranmu hah?" Desis Jamie pelan.
"Tidurlah denganku malam ini." Ucap Ashley tiba-tiba membuat Jamie mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu?"
Ashley mengalihkan pandangannya menatap Jamie yang berdiri tegak didepannya.
"Kurasa kau tidak terlalu bodoh untuk tau apa maksudku."
"Apa?" Jamie sedikit terkejut dengan perkataan Ashley barusan. Seperti bukan Ashley yang ia tahu.
"Ya, aku ingin kau melakukan seperti apa yang pernah kau lakukan padaku. Saat dimana kau menyentuh tubuhku dan mengambil keperawananku" Ucap Ashley mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daring Women
RomanceAshley Olivia Greene wanita duapuluh satu tahun dengan paras cantik dan kepribadian baik, baginya harga diri merupakan suatu harta yang harus kau junjung tinggi. Tapi pemikiran itu semua lenyap saat Ashley bertemu dengan seorang Jamie. Baginya harga...