NINE: [BOYFRIEND]

3.5K 209 72
                                    

NINE—BOYFRIEND

“—Keep you on my arm girl

You’d never be alone—”

KARL mengernyitkan dahinya. Membaca satu per satu kalimat yang tertera di atas kertas itu. Sesekali tertawa kecil. Tiara memandanginya sambil menggembungkan pipinya. Huh! Ini untuk yang keberapa kalinya ia dipermainkan oleh lelaki ini.

Persyaratan:

1.      Dilarang memindahkan barang-barang yang sudah tertata rapi.

2.      Dilarang memasuki area pribadi.

3.      Dilarang grepe-grepe.

4.      Dilarang kepo.

5.      Cari makan masing-masing.

6.      Urus diri masing-masing.

7.      Dilarang mengatur seenak jidatnya.

8.      Jangan bilang kesiapapun tentang hal ini!

9.      Tidak boleh melakukan tindakan senonoh.

10.   Semua hal yang tidak baik, yang tidak sesuai dengan moral dan budaya Indonesia. Tidak boleh dilakukan!

 

Tiara menanti apa yang akan dikatakan Karl tentang persyaratannya itu. Semoga saja ia tidak menyanggupinya dan tidak jadi tinggal di apartemennya. Tapi, lelaki itu malah mengambil sebuah pena dari atas meja dan sepertinya sedang menulis sesuatu lalu menandatanganinya. Setelah itu, ia menyodorkan kertas itu kembali kepada Tiara.

N.B: Semua persyaratan di atas tidak berlaku selama jam les.

Tiara melotot melihat tulisan tersebut, “Maksud kamu apa, Karl?”

“Belum jelas? Jam les itu hakku! Jadi terserah aku mau ngapain,” kata Karl.

“Lho? Nggak bisa begitu dong,” Tiara protes.

“Bisa saja. ‘Kan sudah kubilang kita bersimbiosis mutualisme. Jadi kita sama-sama diuntungkan. Sudah, aku mau taruh barang-barangku di kamar dulu,” kata Karl sambil menyeret kopernya.

Tiara masih tidak terima. Ia mengekor di belakang Karl. Banyak yang ada di benaknya yang ingin ia keluarkan. Namun, seperti tertahan di mulutnya. Sedangkan Karl berjalan menuju pertengahan antara kamar tamu dengan kamar Tiara. Ia membuka kedua tangannya. Sambil mengangkat kedua bahunya.

“Aku di kamar yang mana?” tanya Karl, “Aku sih maunya di kamar yang ini,” lanjutnya menunjuk kamar Tiara, “Tapi nggak mau merepotkan kamu. Jadi aku mengalah di kamar yang ini,” Karl memutar gagang pintu kamar tamu dan masuk ke dalam.

Tiara hanya bisa melongo menyaksikannya.

Mulai hari ini. Hidupnya bakalan lebih runyam lagi. Dengan keberadaan lelaki gila itu di dalam apartemennya. Tiara mengembuskan napasnya. Kemudian melangkah pasrah masuk ke dalam kamarnya.

***

Tiara terbangun dengan badan yang sangat pegal. Membuatnya semakin malas beranjak dari tempat tidurnya. Setelah perjanjian itu, ia dan Karl memulai kegiatan les mereka. Hari ini sudah hari yang keempat. Biasanya, les berlangsung sebelum Tiara pergi ke kampus atau pun sepulang Karl dari kantornya. Tadi malam, ia baru tidur jam 12.00 malam. Dikarenakan Karl menyuruh ia menghafal 50 kosakata sampai lidahnya keriting. Yang ia ingat terakhir adalah adegan Karl marah-marah di ruang tamu. Karena ia susah menyebutkan kosakata yang ia hafal. Setelah itu....

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang