1. Tidak Suka

97 8 6
                                    

Matahari yang sangat cerah seakan membangunkanku lewat celah jendela yang telah terbuka. Mataku memang masih malas membuka untuk waktu sepagi ini.

"Avi sayang....bangun ya...sudah pukul 6 pagi kamu harus mandi ,terus sarapan, lalu pergi sekolah"

suara wanita bertubuh ramping dan berambut pirang ini memang begitu lembut saat membangunkanku. Hal itu sebenarnya membuatku semakin terlelap dalam tidur.  Namun, aku tidak ingin hati wanita ini kecewa saat aku tak segera beranjak dari tempat tidurku yang empuk itu. Mandi dan sarapan sudah kuselesaikan kini saatnya aku berangkat menuju sekolah.

Bhayangkari purnama, ya... itulah nama sekolahku. Sebelum itu sekolahku memiliki nama bhayangkari saja namun saat pemilik sekolah sudah berganti, purnama diputuskan untuk menjadi nama tambahan sekolah ini.

"Aw"

Seorang wanita berambut pendek dan berkacamata tiba tiba saja hampir menabrakku tanpa mengucapkan maaf, entah dari mana dan siapa aku juga belum pernah melihatnya , bahkan MOS waktu itu juga tidak terlihat namun sepertinya wanita itu terburu-buru.

"Atau mungkin dia anak baru?,  entahlah bukan urusanku,  masa MOS kan sudah berlalu"

Tepat bel berbunyi aku sudah duduk dibangku kelas. sesungguhnya ini adalah hari yang membosankan karena guru pengajarnya jarang masuk kekelas dan hal itu membuat kelas menjadi sangat ribut. Satu jam telah berlalu namun teman teman masih menyibukkan diri ada yang belajar, ada yang membicarakan orang, tidur,  dengerin musik, mainin hp,  dll .

"Avi anterin ke toilet dong" Rara temen sebangkuku memohon dengan wajah yang dicantik cantikan ya...  Walaupun memang cantik sihhh.
Saat perjalanan ke toilet aku bertemu dengan Damar. yah... Tentu saja aku akan bersalaman karena sudah peraturan dalam OSIS.
'harus menyapa dan bersalaman saat saling bertemu'

"Eh nanti pulang sekolah ada kumpul bentar ya" ucap Damar yang langsung ku iya kan. langkah kakinya semakin menjahuiku tiba tiba wanita yang tadi pagi kulihat, hampir menabrakku untuk kedua kalinya dan ia juga tidak mengucapkan maaf lagi kepadaku. ia juga masih terlihat buru buru.

"Ra, aku kok ngerasa aneh ya liat cewek yang hampir nabrak aku tadi,  udah 2 kali dia seperti itu padaku tanpa minta maaf tapi dia terlihat sangat buru buru sih, jadi kalau misal gak minta maaf mungkin oklah. Tapi kira kira dia siapa dan kenapa ya?" tanyaku pada Rara yang hanya dijawab dengan menaikkan pundak yang artinya dia juga tidak mengerti.

'Kring... Kring... Kring'

Bel pulang telah dibunyikan dan semua siswa dengan cepat merapikan bukunya agar segera keluar dari lingkungan sekolah. Namun hal itu sangat berbeda jauh denganku. Setiap hari aku harus berkumpul terlebih dahulu di ruang OSIS untuk merapatkan suatu acara, tidak hanya itu aku juga harus melatih OSIS junior agar dapat menjadi petugas upacara yang baik, setelah selesai barulah aku bisa pulang.

Hari telah berganti namun kesibukan tetaplah kesibukan.  Hal wajar jika kecapekan adalah salah satu alasan untuk berada di UKS, disini aku memang tidak sakit namun hari ini adalah jadwalku untuk berjaga di UKS . Yah selain menjadi pengurus OSIS aku juga sebagai pengurus PMR, disini aku bertugas untuk mengobati atau memberi pertolongan pertama pada siswa bhayangkari purnama. Jadi, sudah menjadi tugas dan tanggung jawabku untuk menjaga sekolah bhayangkari purnama ini.

Beberapa jam saat awal masuk sekolah memang tidak ada yang sakit namun terkadang saat siang hari selalu ada 1 atau 2 orang yang datang entah karena pusing atau karena demam.

"Awas.. Awas..  Tolong bukain pintunya cepat cepat" suara pria yang sering kukenal ini datang dengan menggendong wanita yang sedang pingsan, dengan cepat dan sigap aku menolong wanita tersebut. Saat selesai memberi prtolongan pertama aku kembali ketempat dudukku namun masih ada Damar disana sejak ia membawa wanita yang pingsan tadi.
Sejujurnya aku sangat tidak suka dengannya karena dia selalu saja merasa seperti pria yang sangat tampan sehingga akan banyak wanita yang suka kepadanya dan dia juga selalu mencari perhatian didepan banyak wanita. walaupun aku dan dia adalah anggota OSIS, menurutku benci tetaplah benci namun aku akan berusaha untuk tidak menonjolkan kebencianku agar tidak mengacaukan kegiatan OSIS. biasanya jika aku tidak setuju dengannya 'diam' adalah cara tepat agar amarahku tidak meluap tapi saat aku berusaha menjauhinya, Damar selalu datang tiba tiba dan mengajakku berbicara panjang dan lebar. Jika hal itu terjadi maka akan ketahuan jika aku membencinya, jadi aku harus segera pergi dari hadapannya.

"Apa dia baik baik saja?" tanya Damar namun hanya ku 'iya' kan. Lalu aku berpamitan dengannya untuk kembali kekelas karena jam jagaku sudah habis.

"Tunggu....Avi,  ke kelas sama aku ya? " ucap damar.

Aku mengernyitkan dahi yang artinya  'bukankah kelas kita beda' dan ia mengerti dengan maksutku tadi.

"Iya aku tahu tapi kita kan satu arah"
Lalu hanya kukatakan "oohh... " saja, dan tanpa persetujuan dariku dia berdiri disampingku lalu langkah kakinya mengikuti langkahku.
Dia terus saja mengajakku berbicara saat berjalan menuju kelas namun tetap saja tak kuhiraukan. Mungkin sesekali aku hanya menjawab iya atau tidak tapi dia tak pernah berhenti bicara. Aku hanya mengatakan dalam hati.

'Apa dia tak capek bicara terus? Apalagi aku hanya menjawabnya dengan iya atau tidak'

Tak lama kemudian aku sampai dikelas, lalu aku berpamitan padanya lebih dulu.

"Eh itu tadi Damar ya? " tanya salah satu temanku yang memang penggemar Damar.  yaah biasalah cewek jaman sekarang memang lebih suka pria yang hitz dan tajir. Tapi apa mereka tahu kalau Damar itu pria yang suka cari perhatian.  Hm...  Bahkan kadang  untuk menyebut namanya saja aku benci!.

"Yaampun dia cakep ya,  beruntung ya kamu Vi bisa dekat sama Damar" pernyataanya hanya kubalas dengan senyum yang sederhana.

~~~~

Hello! 😀
Aku kembali lagi! 😄😊😘
Yuhuuu.... Akhirnya aku bisa buat cerita lagi.
Aku minta maaf ya kalau masih ada kata kata yang salah, karena kadang manusia tidak luput dari kesalahan 😃.
Jangan lupa vote sama komentarnya ya 😚😄.

Nunggu sampai banyak yang vote deh, ntar dilanjut✌😁.

PENYESALAN DALAM BENCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang