11. Perpisahan

34 3 1
                                    

Beberapa minggu kemudian

"Dek pokoknya besok jangan lupa sama temponya ya, trus buat sie perlengkapan dicek lagi. jangan sampai kurang, dan besok kalian harus datang lebih pagi untuk mempersiapkan segalanya" tutur Damar sebagai ketua diacara purnawidya atau pelepasan ini.

Damar memberitahu keOSIS junior. setelah selesai semua barulah kita bisa pulang dan mempersiapkan diri untuk acara pelepasan besok.

Pagi yang sedikit menegangkan karena hari ini seluruh kelas 12 akan mengadakan pelepasan.

Pembukaan mengawali segalanya. Lalu acara selanjutnya adalah pemberian gordon untuk seluruh siswa siswi. setelah itu adalah hiburan untuk kami semua. Mulai dari tari tarian hingga ada yang menampilkan puisi.

Saat semua hiburan telah disembahkan acara selanjutnya adalah sesi foto perkelas beserta wali kelasnya. Dan OSIS juga akan berfoto disesi terakhir. kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua adik kelas yang telah membantu dan mengisi acara, karena tanpanya acara ini tidak akan berjalan dengan lancar.

"Vi aku boleh foto berdua sama kamu?" tanya Damar padaku.

Aku hanya mengangguk lalu kami berfoto. Banyak yang bilang kami cocok sudah seperti sepasang kekasih sesungguhnya. Damar menggunakan jas yang rapi dan terlihat gagah, sementara aku memakai kebaya layaknya adat jawa yang membuatku terlihat anggun.

"Vi aku mau ngucapin makasih untuk semuanya, untuk pertanyaanku waktu itu aku mohon lupain aja karena mungkin ini terlalu sulit untukmu. Setelah ini aku akan kembali ke Jepang untuk menemui om dan tanteku. Sudah lama kami tidak bertemu, dan sekarang aku sangat merindukannya. Jaga dirimu baik baik ya Vi" tutur Damar membuatku merasa sedih.

Air mataku hampir saja jatuh, namun kutahan karena tidak mau membuat Damar menjadi sedih juga.

Aku sangat ingin memeluknya untuk terakhir kali namun aku tidak berani. Aku terlalu takut. Aku mengkhawarirkan segalanya.

'Kenapa sih kamu harus pindah Dam?' batinku.

Aku sangat ingin mengungkapkannya namun aku takut Damar mengetahui kesedihanku lewat suara saat aku bicara. Aku hanya memilih diam dan mendengarnya.

"Damar, Avi ayo foto lagi" ajak Rino

"Iya iya bentar, Vi aku akan berangkat besok siang. Jadi kalau kamu mau ngomong sesuatu datang pagi hari aja ya" ucap Damar dengan tenang lalu menggandengku dan mengajak berfoto bersama teman teman yang lain.

Saat semua selesai aku langsung pulang, aku mau menyiapkan sesuatu untuk Damar yang akan kuberikan besok pagi.

Keesokannya aku pergi kerumah damar dengan buru buru.

Tok...tok...tok...

Tak lama kemudian Damar membukakan pintu dan menyuruhku masuk

"Dam aku hanya mau ngasi ini kekamu, tapi buka saat kamu sampai diJepang ya" aku memberikan sebuah kotak yang lumayan besar

"Oh ya aku juga mau ngomong kalau aku sebenarnya juga suka sama kamu, tapi aku rasa kamu tahu alasan yang membuatku menjadi berat untuk menerima. Aku mohon sama kamu kalau udah sampai Jepang jangan lupa hubungi aku ya, aku hanya ingin hubungan kita selalu baik baik saja"

"Iya Vi aku tahu kok, aku juga gak akan lupa untuk selalu menghubungimu"
Dengan tenang Damar memelukku erat.

-the end-

~~~
Nahh....
Makasih gaessss udah baca
Akhirnyaaaaaa selesai juga
Jangan lupa vote dan komen ya
Makasih. Muach 😘😙😊😀

PENYESALAN DALAM BENCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang