3. Aneh

47 6 18
                                    

Dihari minggu yang biasa aja ini seharusnya aku libur dan beristirahat dirumah.

Namun aku masih memiliki tanggung jawab untuk menjadi senior dari extrakurikuler konselor sebaya. Yah acara ini OSIS lah yang bertanggung jawab.

Ekskul konselor sebaya sendiri adalah kegiatan tambahan untuk menyalurkan hati para siswa Bhayangkari Purnama kepada para OSIS yang dipercaya mampu untuk menjaga semua rahasia dan membantu masalahnya. Itulah mengapa banyak yang minat ekskul ini.

Kegiatan ini dimulai pukul 8 pagi, namun biasanya pukul 7 pagi sudah banyak yang datang. Maka dari itu saat pukul 7 tepat kadang kita main games bareng dulu agar tidak bosan menunggu yang lain datang.

Para siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan ini merasa sangat senang dan nyaman disini. Bahkan ada yang berdoa agar harinya hanya minggu saja. Namun menurutku rasa senang dan nyaman mereka ada karena mereka sendiri yang membuat tempat ini seperti selayaknya.

Pukul 8 tepat kami para OSIS memulai kegiatan dengan berdoa bersama terlebih dahulu. Setelah itu kami sebagai penanggung jawab ekskul ini akan berpencar sendiri sendiri. Lalu mereka yang ingin mengutarakan isi hati akan memilih sendiri siapa senior yang cocok menjadi tempat curhat mereka.

Curhatan mereka berbeda beda. Namun lebih banyak yang mengutarakan isi hati mereka tentang cinta. Ada yang baru diputusinlah, ada yang baru jadian, ada yang diPHP in, ada juga yang cuma digantungin, yah pokoknya gitu deh. Tidak hanya itu kadang curhatan mereka juga lucu banget, kadang juga horor.

Saat semua selesai mengutarakan isi hati, kami melingkar untuk bermain agar semua yang sedih bisa rileks dan kembali senang.

Disaat sedang asik aku melihat wanita berambut pendek dan berkacamata yang waktu itu kulihat sedang termenung dan menundukkan kepala seperti banyak beban namun tak pernah tau ingin mengatakan kepada siapa. Karena masih penasaran dan kasihan dengannya aku memutuskan untuk izin keluar dari lingkaran lalu menghampirinya.

"Apa kamu baik baik saja?"

Tanyaku Padanya, wanita itu hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dengan niat baik dan tulusku ini aku memutuskan untuk mengajaknya masuk, namun bukannya menerima ajakanku ia memilih untuk berlari dan pergi menjauhi ruangan ini. Aku tak mungkin mengejarnya karena ia berlari sangat cepat hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke lingkaran dengan rasa yang masih penasaran. Damar yang duduk disebelahku bertanya kepadaku

"Ada apa?"

Pertanyaan itu hanya kujawab dengan menggelengkan kepala saja lalu mengikuti permainan yang sedari tadi dimulai.

**
Upacara memperingati hari kemerdekaan pagi ini mengawali kegiatan di sekolah Bhayangkari Purnama.

Semuanya begitu tenang mengikuti kegiatan yang diadakan oleh sekolah dan ditugaskan kepada OSIS untuk menjadi petugas upacara.

Dimulai dari pembukaan yang dibacakan oleh protokol lalu diikuti petugas upacara membuka upacara hari kemerdekaan ini.

Acara demi acara dalam upacara berjalan dengan baik hingga akhirnya peserta upacara dibubarkan, lalu peserta diizinkan untuk membeli makanan yang disediakan oleh pihak koperasi dan nanti akan ada beberapa lomba yang akan diikuti oleh peserta siswa siswi kelas 10 dan 11.

"Baik selamat pagi semua. Sebentar lagi kita akan mengadakan lomba 'romantic monkey'. Jadi lomba ini akan dimainkan oleh 2 orang yang nanti akan ditutup matanya. Sebelum itu salah satu dari mereka akan diberi pisang untuk disuapkan kepada teamnya dan siapa yang lebih cepat menghabiskan pisangnya, maka ialah pemenangnya"

Itulah peraturan dari lomba pertama yang diucapkan oleh salah satu panitia yang bertanggung jawab menjadi sie acara.

Mereka semua sangat menikmati lomba karena memang permainan ini sangat lucu. Bila temannya yang membawa pisang tak mampu menemukan mulut teamnya maka kemungkinan pisang itu akan terkena bagian dagu atau samping mulut kadang juga akan mengenai bagian hidungnya sehingga membuatnya seperti balita yang baru saja belajar makan.

'Romantic monkey' ini berakhir pada pukul 10 tepat dan nanti akan dilanjutkan dengan 1 lomba lagi yaitu lomba serba cepat.

Permainan ini layakanya games cerdas cermat, jadi panitia akan memberikan 1 soal dan jawabannya akan diperebutkan oleh mereka. Siapa yang lebih cepat sekaligus tepat akan menjadi pemenangnya. Permainan ini berisikan 3 siswa setiap grup.

Permainan serba cepat ini akan dimulai 30 menit lagi. sambil menunggu panitia akan mempersiapkan segala kebutuhan lomba, mulai dari meja hingga nama nama peserta yang akan mengikuti lomba serba cepat ini. Setelah semua persiapan telah selesai kami tinggal menunggu waktu saja.

"Baiklah. Sekarang kita akan mulai lomba serba cepat ini yang akan di awali oleh kelas 11 ips 1, 11 ips 2 dan 11 ipa 3"

Saat dimulai semua peserta fokus dengan soal yang diberikan oleh panitia. Peserta demi peserta saling berebut untuk menekan bel lalu menjawabnya. Jika salah, tak jarang peserta merasa sangat kesal hingga kadang membuat kami sebagai panitia dan penonton tertawa geli.

Akhirnya lomba ini berakhir dan pemenangnya ialah peserta dari kelas 11 ips 1 dan 10 ipa 2.

Untuk hadiah memang tidak di berikan langsung, biasanya hadiah itu diberikan saat selesai upacara atau saat semua lomba selesai yaitu diakhir hari berakhirnya lomba.

Dengan berakhirnya hari ini bukan berarti berakhirnya lomba pula, karena besok juga masih ada beberapa kegiatan dan lomba salah satunya ialah jalan sehat.

"Untuk seluruh anggota OSIS diharap berkumpul diruang OSIS sekarang juga"

Pengumuman tersebut membuat kami langsung berjalan menuju RO (Ruang OSIS)

"Hm... Evaluasi ya. Apa gak bisa besok aja aku capek" keluh salah satu anggota OSIS tersebut membuatku merasa antara marah dan kasihan.

Pertama marah, karena seharusnya OSIS itu tidak boleh mengeluh dan harus kuat.

Kedua kasihan, karena dia juga manusia yang punya rasa lelah.

'Bug'

"Aw.. Ihh..."

Tiba tiba kakiku tersandung sebuah batu karena aku tidak fokus pada jalan.

"Bisa berdiri?"

Ucap seorang laki laki yang sering menemaniku datang dengan mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Aku pun menerima uluran tangannya karena memang terlalu sulit berdiri sendiri.

'Astagah kenapa ini? . Kenapa jantungku rasanya mau lepas dari tempatnya, seakan jantungku berdegup kencang. Oh tuhan semoga semuanya tidak seperti yang kupikirkan saat ini'

Batinku dengan memikirkan perasaan yang tak karuan. Yah... Kalian pasti tau lah apa arti perasaan ini. Berbeda denganku, aku sangat tidak mengerti tentang perasaan. Bahkan aku masih bingung perasaan apa ini. Mungkin saat pulang nanti aku akan cari tahu di google arti perasaan ini. Siapa tau bisa ketemu dan kali aja ada obatnya :v

"Ehm..."

Salah satu teman OSIS ku berdehem. aku mengerti pasti ia mengatakan dalam hati

'berdiri aja lama amat, please deh ini bukan drama disinetron! Ini itu novel!'

Tanpa pikir panjang aku langsung berdiri dan mengikuti mereka untuk mengevaluasi.

Dimulai dari keluh kesah kelas 10 dan 11 lalu akan dilanjutkan oleh kelas 12 sekaligus akan memberikan saran agar kesalahan yang sebelumnya tidak terulang untuk kedepannya.

"Baiklah untuk menutup evaluasi pada hari ini marilah kita berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing masing. berdoa mulai"

Ucap Rima yang membuka sekaligus menutup evaluasi tersebut.

~~~

Cieee yang masih baca 😄
Makasih yaaaa 😁
Tapi btw maaf ya kalau misal jelek atau kurang bagus
Soalnya aku masih anak baru 😆😅😄
Tapi jangan lupa vote sama komennya ☺

PENYESALAN DALAM BENCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang