B A E H W I.
Daehwi mempercepat langkahnya. Hari ini ia akan mengikuti latihan perdana 101Art, sesuai dengan pengumuman yang terdengar dari speaker utama sekolah dan speaker kelas bahwa hari ini semua anggota seni harus berkumpul di aula.
Ya, anggota seni 101Art. Sub kelas 101Art tentu saja ikut semua. Vokal, dance, theater, dan seni rupa sedang mempersiapkan penampilan untuk suatu acara yang cukup besar sepertinya. Daehwi bahkan tidak tahu acara apa itu.
Kaki nya melangkah dengan gesit melewati koridor kelas XI, menolehkan kepalanya seperdetik ke arah kelas Jinyoung, hyungie nya.
Huh? Hyungie nya? nya? uhm-
Ia membuka sisi kanan pintu 101Art Melody dengan pelan, mengorbankan kepalanya terlebih dahulu untuk melihat situasi di dalam aula. Lalu melangkah masuk ketika melihat beberapa anggota seni sudah duduk di kursi yang ada. Pandangannya ia lontarkan ke segala arah ruangan aula, mencari titik yang cocok untuknya.
Ah, Minhyun sunbaenim!
Daehwi mendekati sang ketua 101Art Melody, berusaha mencoba untuk berkontak mata dengan sunbae nya yang sinis itu.
" Uh... um- sunbae"
" Ya? "
" S-sebenarnya.. uh- acara apa yang akan kita adakan? "
" "
Daehwi menatap sunbae nya setelah hampir semenit lebih tak ada jawaban.
" Sunbae? "
" "
"Hng.. sunb- "
" Itu artinya diamlah dan pergilah mencari tempat duduk. Latihan akan segera dimulai. " Sang ketua 101Art Melody kemudian berjalan menjauhi Daehwi dan mendekati pintu aula lalu membuka kedua sisi nya lebar.
Mendengar perintah sunbae nya, Daehwi menurut lalu duduk di kursi barisan G aula. Entah lah urutan ke berapa. Ia duduk dengan tenang menunggu perintah selanjutnya dari sang ketua.
Puk.
Daehwi terperanjat. Ia lalu menoleh ke belakang, ke arah tepukan yang dirasakan nya baru saja. Ia lalu menghela nafas ketika melihat siapa dia.
" Apa yang sunbae lakukan disini? "
" Mworago? Sunbae? Kemarin kau sudah memanggilku hyung, bahkan ada embel embel -ie nya. "
Lelaki itu lalu mendudukkan bagian bawah tubuhnya di kursi tepat di samping Daehwi. Lalu bersandar dan memejamkan mata.
" Entahlah, apa rencana sang ketua yang termashyur itu "
" Eung? "
" Hwang Minhyun "
" Aaah- sunbae ikut dalam acara ini juga ya? "
" Tidak, eh iya, hmm tidak. Lebih tepat nya terpaksa ikut. " Taehyun kemudian membuka alas kaki nya dan menempatkan kedua kaki nya ke tempat duduk yang tepat berada di depannya. Meluruskan kaki nya, dan-
" Noh Taehyun ku mohon ini adalah aula bukan ruang 101Art B&D jadi jagalah sikap mu. "
Yang diperintah memutar matanya malas, lalu menurunkan kaki nya lalu menutup mata dan berpura-pura tidur. Hwang Minhyun yang telah menegur ketua B&D itu menghela nafas. Dan berucap dalam hati
Tak ada yang berbeda.
" Hari ini saya sebagai ketua 101Art dan 101Art Melody akan mengumumkan bahwa dua minggu ke depan kita akan kedatangan tamu dari luar, dan saya rasa sesuatu harus dipersembahkan mengingat acara yang akan dilaksanakan itu bertemakan mengenai seni juga. Jadi saya harap, semua anggota seni baik vocal, dance, theater dan seni rupa membuat suatu hal yang dapat kita perlihatkan kepada tamu besar kita, salah satunya Gyeongguk High School. "
Riuh. Setelah nama sekolah elit itu disebutkan, suasana aula menjadi ricuh dengan teriakan, tepuk tangan, dan bisikan.
" Ya, jadi saya harap semua ketua bidang seni dapat bekerja sama dengan anggota nya agar mampu menampilkan yang terbaik nanti, khusus anggota 101Art Melody, tidak ada yang keluar dari aula setelah ini, selebihnya silahkan keluar sekarang. "
Mendengar itu, Taehyun kemudian berdiri dan mengusak rambut Daehwi, tersenyum kecil dan melangkah keluar dari aula bersama yang lain nya.
Sang korban pengusakan rambut pun memajukan bibirnya dan segera merapikan tatanan rambutnya, membisikkan ish ketika melihat sang sunbaenim yang juga menatapnya saat baru saja meninggalkan tempat duduknya.
" Baik, sekarang semua nya bisa ke depan panggung? Atau, naik saja ke sini kita akan menyanyikan mars sekolah sebagai latihan pertama, pianist dimulai. " Titah Minhyun.
" Pianist? " Titah nya lagi.
Daehwi melihat alis ketua nya itu berkerut ketika tidak ada bunyi musik atau dentingan nada apapun itu. Daehwi menyimpulkan bahwa-
" Hyung mianhae, aku baru saja menyelesaikan jam pelajaran olahragaku. "
Derap kaki itu terdengar semakin mendekat seiring dengan suara yang berasal dari bawah panggung. Daehwi menoleh menuju sumber suara dan mendapati Jinyoung. Hyungie nya. Nya? Iya, nya.
Daehwi membulatkan matanya. Astaga, ia lupa bahwa Jinyoung hyungie nya itu pianist 101Art Melody. Ia kemudian menundukkan kepalanya dalam saat sang pianist mulai memainkan piano yang ada. Daehwi mulai bernyanyi dan tak pernah melepaskan dagu nya dari dada nya.
Setelah bait terakhir dan melody terakhir dari lagu tersebut selesai, barulah Daehwi mengangkat dagunya dan melemparkan pandangan nya ke arah sang pianist yang tiba-tiba melihat ke arah nya juga.
Hng. Jinyoung hyungie.
Ada apa dengan nya? Kenapa Daehwi menjadi canggung seperti ini bahkan terasa aneh ketika menatap sang pianist?
Entah lah.
" Bae Jinyoung, kau sudah tahu siapa yang akan kau pilih? "
" Ne, Minhyun hyung. "
" Nugu? "
" "
Aku?
Daehwi menatap heran pada Jinyoung. Daehwi menunjuk ke arah dirinya sendiri lalu mencoba meluruskan arah telunjuk sang pianist dengan dirinya. Arah telunjuk itu benar benar mengarah ke Daehwi. Benar benar mengarah ke dirinya.
Eomma ige mwoya $@/^#&#*$&@!?!?!?!?!?!
" Tapi hyung, b-bukan kah aku memang sudah masuk dan terpilih ke kelompok paduan suara? " Daehwi bingung. Ia memiringkan kepala nya sembari masih berfikir.
" Beda. Kali ini aku ingin ada penampilan tunggal, tapi Jinyoung tidak mau sendiri lagian suara nya juga jelek. Jadi kusuruh saja ia untuk mencari partner. Ternyata ia memilih mu. Ya sudah, "
MWOHAE?!
;
haeeee?!?!?!?!?! jangan lupa vote dan comment yaaaa
magumaguie.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER (네버).
Short StoryBae Jinyoung x Lee Daehwiㅡ 내 머릿속에 너밖에 안보여ㅡ. 내 곁에서 떠나가줘ㅡ. 난 니가 너무 무서워ㅡ. I'm going on my wayㅡ jinyoung x daehwi ㅡ deephwi x jinhwi