NEVER (네버).

h.

J I N H W I.

" Jadi? Perlihatkan kepadaku kemampuan terbaik kalian "

Cekam.

Perintah itu terdengar cukup mencekam bagi Daehwi yang sedang menggigiti kuku nya. Entahlah, sejak dipilih oleh Jinyoung untuk menemani lelaki itu dalam penampilan nya nanti, Daehwi jadi uring-uringan begini.

" Uh... uhmm- "

" Hyung, Daehwi saja belum pernah bernyanyi bersama ku bagaimana bisa kau menyuruh kami menampilkan yang terbaik sekarang? Logis lah sedikit, hyung. " Ujar lelaki yang sedang duduk di depan grand piano tersebut dengan helaan nafas.

Mendengar ucapan Jinyoung, Daehwi merasa déjà vu. Sebenarnya ketika masih bersama Jinyoung hyungie nya itu, mereka pernah bernyanyi bersama di rumah Jinyoung ketika itu mereka baru saja pulang dari kencan pertama mereka. Ekhem.

First date.

f
   i
       r
             s
                   t

d
     a
           t
               e

Huft.

Pipinya tiba tiba memanas mengingat hal itu.

Aniya Daehwi aniya. Jinyoung hyung sudah tidak mencintaimu janngan ingat ken-

" Home eotte? "

" Ung? n-ne? "

" Hhh, Home. Michael Buble. " Ucap lelaki bernetra deep itu dengan dengusan.

" Ahhh. . Ne! "

Anggukan antusias Daehwi menggerakkan jari Jinyoung untuk mulai menekan tuts piano yang daritadi di hadapinya.

Another summer day

Has come and gone away

In Paris and Rome

But I wanna go home

May be surrounded by

All million people I

Still feel all alone

Just wanna go home

Oh, I miss you

You know

And I've been keeping all the letters that I wrote to you

Each one a line or two

I'm fine baby how are you?

" Well, lumayan. Keep going, lusa aku ingin melihat sesuatu yang lebih. Bekerja keras lah " Lelaki tersebut lalu menghilang dari hadapan si  vokal dan si pianist.

Daehwi menggerakkan kepala nya dengan cepat ke arah sumber suara. Ternyata Minhyun sunbaenim masih disini daritadi. Huh, bad impression ugh.

Daehwi merasa bosan karena sedari tadi Jinyoung hanya menekan tuts piano secara random dan memainkan nada nada yang unfamiliar dengan nya.

Menghela nafas dan menggigiti bibirnya tak lupa cardigan yang di pakainya telah kusut di bagian bawah karena dimainkan nya sejak tadi.

Huft.

" Hy- "

"Ayo pulang "

Tangan kurus nya digenggam erat oleh Jinyoung. Keluar dari ruangan seni dan melewati koridor utama sekolah.

Oh Tuhan.

Tidak.

Ini hngggg, salah.

Tak sedikit pasang mata yang terlempar ke arah nya, bahkan ia mampu mendengar bisikan yang tentu saja ditujukan kepada nya, siapa lagi? Ditambah dengan kondisi yang tidak kondisional seperti ini.

Harusnya hyungie menggenggamku di ruang seni saja.... hng kenapa harus di koridor sekolah hft.

Jinyoung melepaskan genggaman nya pada Daehwi ketika masuk ke area kantin sekolah. Ya, sama seperti tadi. Masih banyak yang melempar tatapan yang entahlah apa artinya itu kepada mereka berdua. Ditambah lagi Jinyoung menarik pinggang Daehwi mendekat ke arah nya ketika lelaki kecil pirang itu asik berjalan sendiri hendak memilih makanan.

Bahkan suara siulan pun terdengar karena perlakuan Jinyoung itu.

Dan hati Daehwi pun menghangat hanya karena sentuhan di pinggangnya.

Jangan lupa, di tangannya juga. Tadi.

". . . . . . "

". . . . . . "

". . . . . .  "

". . . . . . "

" Hyung aku sudah selesai. Uhm- boleh kah aku kembali ke kelas? "

Sunbaenim sekaligus hyung yang dulu berstatus sebagai pacarnya itu menatapnya seketika. Oke, Daehwi memutuskan kontak mata karena tak tahan melihat pemandangan di depan nya ini. Lelaki itu terlalu tampan.

" Untuk? "

" Emmm. . . tidak ada, hanya ingin ke kelas h-hyungie "

" Hm, ambillah tas mu lalu segera kembali ke sini. "

Kening Daehwi berkerut dan mengangguk pelan. Ia lalu dengan ragu melangkah keluar area kantin dan berjalan menuju kelas nya.

Dibawa nya Daehwi tas serta map kecil berwarna tosca. Kembali melangkah dengan ragu ketika memasuki area kantin. Ia memutar pandangannya mencari lelaki yang tadi memerintahkan nya untuk kembali. Tempat yang tadi diduduki nya bersama Jinyoung telah kosong, tetapi masih terlihat sisa makanan mereka.

Daehwi memutar badannya dan mencari Jinyoung yang bahkan dengan segala ketampanan nya sama sekali tidak nampak sekarang?

Hyungie hyungie hyungie hyungie. . . .

Daehwi tetap mencari Jinyoung, bahkan telah melewati sisi utama kantin. Ia menelaah setiap sisi bangku kantin dan menatap lekat satu per satu siswa yang ada disana.

" Daehwi "

Kedua tangannya digenggam seketika.

.