u.

682 118 64
                                    

be x de.











" AAAAAANIIIIIYAAAAA "

" Oh ayolah, semua permainan anak-anak telah kau coba, harus nya kita bermain di wahana dewasa sekarang! " Gerutu Guanlin.

" ANDWAEEEEEEYOOOOO "

" Daehwi ayolah, "

" No no no, "

" C'mon, "

" Tidak, titik! "

" Ayo, "

" Guanlin! "

Kemudian kedua nya memasuki gate wahana ' The Qoincuistador ' yang bentuk nya mirip dengan kapal laut.

Daehwi meremas erat cardigan yang ia kenakan, bulir keringat nya sudah nampak padahal antrian di depan mereka masih cukup panjang.

" Hahahahahah, seperti ini saja kau takut? "

" Ani, " Pertanyaan itu dihadiahi dengusan dari Daehwi.

" Ey, hidung mu memanjang "

Daehwi mengelus pucuk hidung nya yang baru saja dicolek oleh Guanlin.

" Diam! "

" Guanlin-ah jangan lepaskan tanganku! "

" Guanlin jangan jauh-jauh! "

" Guanliiiiiin,,,,,, "

" Guan ihhhhhh, "

Pekikan itu terdengar ketika Si yang lebih tinggi menjauhkan badan nya dari Daehwi.

Sepertinya akhir-akhir ini Daehwi sering sekali memekik ya.

" KYAAAAAAA "

Pekikan itu lagi.

Wahana berbentuk kapal laut itu bergerak. Pelan, sedang, hingga gerakan dan guncangan nya semakin keras menghasilkan teriakan para pengunjung wahana.

" KYAAAAAAHHHHHHH EOMMAAAAA "

" YUHUUUUUU,,,, "

Guanlin mencoba untuk mengangkat kedua tangan nya ke udara,

" GUANLIN! JANGAN LEPAAAAASSSSHHHH "

Jangan tanya keadaan Daehwi, saat ini ia hanya mampu menghasilkan pekikan dengan kepala dan telapak tangan yang menempel pada Guanlin.



Ketika sedang asik mengantri di sebuah wahana,

Jinyoung menoleh.

Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan berulang kali. Entahlah, ia hanya merasa aneh seketika saat ini. Ia seperti,

Daehwi?

Jinyoung menggelengkan kepala nya,

Tidak. Daehwi tidak ada. Hanya ada aku dan dia.

NEVER (네버).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang