NEVER (네버).

m.

BBBAAAEEE X LLLEEEEEE.

Daehwi saat ini tengah berjalan dengan tenang. Kurang dari lima menit yang lalu ia baru saja menyelesikan hari terakhir nya di kedai bibi Ahn. Untuk minggu ini.

Di telinga nya telah terpasang headset dan juga sebuah syal rajut di leher nya, berwarna peach yang kontras dengan jaket dan rambut hitam legam nya.

Well, ia telah mengecat hitam rambutnya kembali.

Alasannya?

Tak butuh alasan. Mencintai NYA saja tak butuh alasan apalagi mengecat rambut?

Hmm, klasik.

Tidak klasik, Cheesy.

Daehwi baru saja akan berbelok ke arah gang nya jika ia tidak mendengar suara aneh tak jauh sebelum pembelokan itu.

" Sshhh. . . "

Meskipun Daehwi tengah mendengarkan lagu dari playlist kesukaan nya, ia mampu mendengarkan desisan itu.

Santai Daehwi, itu hal yang biasa.

Inner nya.

" ASSHH "

Daehwi pun sedikit lagi berbelok untuk menuju gang yang merupakan lokasi flat nya, hingga sesuatu menyadarkan Daehwi bahwa apa yang didengarkan nya itu bukan hal biasa.

" AAAKH! "

" Shh shit! "

" Achtt! "

Ia sesungguh nya tak mau jadi Daehwi The Explorer di malam selarut ini. Ia sudah bertekad untuk tak mengusik ataupun menghiraukan saja suara itu dan langsung pulang saja ke flat nya.

Namun sesuatu dalam diri Daehwi berkata lain.

Ia harus mengecek nya.

Daehwi menerawang. Berusaha mencari arah sumber suara tersebut. Sambil memejamkan mata, ia berusaha untuk semakin mendekati suara aneh tersebut. Bahkan desisan yang muncul dapat ia dengar semakin jelas.

Ia kemudian mulai berjalan ke arah yang menurut nya menjadi sumber suara aneh yang telah mengusik batin nya sedari tadi.

Namun, sebelum masuk ke arah gang yang menjadi tujuan nya sekarang. Daehwi merenung.

Siapa tau suara tersebut. . .

Berasal dari Ahjussi yang sedang mabuk?

Hng,

Berasal dari Namja-namja nakal yang biasa nya suka mengganggu orang di gang sekitaran sini?

Hng,

Berasal dari bukan seseorang pun?

Hng,

Berasal dari dua sejoli yang sedang melakukan aktivitas vulgar?