"Ayo cepat kerjakan!!. Jangan malas-malasan atau kalian tidak akan dapat makan hari ini"
Hana mengintip dari balik semak belukar. Dia melihat beberapa orang sedang bekerja. Salah satu diantara mereka adalah mandornya. Dia membentak, memaksa dan menyiksa para pekerja untuk segera menyelesaikan rel kereta api dari muaro-pekanbaru. Hana melihat rantai yang melilit pada kaki para pekerja. Pantas saja mereka tidak bisa kemana-mana ataupun memiliki kehidupan masing-masing. Hana masih serius memperhatikan mereka, tanpa sadar ada yang mengawasinya juga. Dia terbang ke tempat hana dengan pelan-pelan. Bermaksud mengagetkannya. Tapi hana menyadarinya.
"Irene, kamu kemana aja?. Aku selalu menunggumu disini," ucap hana kegirangan sekaligus sedih.
"Maaf, aku tidak mau sampai dilihat oleh mereka han. Aku sudah capek bekerja dan kabur. Sudah beribu-ribu tahun kami disana, disiksa, dibunuh dan tidak bahagia. Itu sebabnya aku jarang muncul dan menemuimu"
Irene menariknya menjauh dari sana, sebelum beranjak hana (manusia yang bisa melihat masa lalu melalui dunia lain), masih melihat para makhluk lain itu sedang bekerja dan mayat-mayat yang tergeletak tak berdaya bekas penganiayaan yang terjadi pada masa kolonial jepang membuat jiwa mereka bergentayangan dan mengulang masa lalu yang menyakitkan pada tahun 1943-1945 itu.#oneparagraphchallenge
#menyusurikeretaapi-pelan
~noeradjira~Sang gadis melangkah pelan, menyusuri rel kereta yang jauh memanjang. Tatapannya yang sayu menemani raut wajahnya yang lesu dan kelam. Sekilas sang gadis terdiam. Dari kejauhan terlihat cahaya lampu dari kereta yang akan segera melintas di jalur sebelah. Senyum hambar sang gadis mengembang, tanpa ada secercah kebahagiaan pun terlihat di sana. Berbagai kenangan buruk segera memenuhi benaknya seiring berkurangnya jarak antara dirinya dan kereta yang melaju. Kemudian langkah gadis itu pun berbelok, berniat menyongsong kereta yang terus memotong jarak di jalur sebelah. 'Ya, inilah akhir yang pantas untuk orang terbuang sepertiku.' gumamnya dalam hati.
Namun di saat sang gadis telah meneguhkan hatinya, di saat tinggal beberapa langkah saja sebelum sang gadis tiba di jalur sebelah, ponsel di sakunya bergetar. Langkah kecilnya pun terhenti. Ia merogoh sakunya dan melihat sebuah pesan dari seorang sahabat, sedangkan di hadapannya, kereta yang hampir menjadi pengakhiran nasibnya, melaju kencang dengan suaranya yang menderu.
'Seharian ke mana aja? Ga lupa kan klo hari ini gw ultah? Tumben bgt lu ga ngucapin..
ntar dateng yah skitaran jam 8..
ada pesta kecil2an di rumah gw.'
Kedua mata sang gadis menelusuri kata kata pada pesan singkat sahabatnya, sementara kereta tadi telah semakin menjauh.
Gadis itu menghela napas, kemudian membelokkan langkahnya, menjauh dari deretan rel yang membisu.
'Mungkin ... masih ada pintu yang mau membuka untukku.' gumamnya dalam hati.#1paragraphchallenge
tema: menyusuri rel kereta
keyword: pelan
by yugiKetika mataku tertutup, aku serasa terbang, lalu pelan-pelan aku merasakan sensasi aneh. Dimana aku?
Kubuka mataku lebar-lebar. Mendapati diriku berada dalam sebuah gerbong kereta yang menyusuri relnya. Aku bisa merasakan perasaan orang-orang disana, termasuk seseorang yang muncul di tepi kereta.
Sensasi itu kembali hadir, tubuhku rasanya dingin. Ketika aku mencoba melihat ke cermin, dapat kulihat dua iris mata yang mulai membiru.
Aku lupa, bahwa diriku memiliki tugas untuk mencegahnya bunuh diri.
#menyusurirelkereta
#pelan
#mijoo
KAMU SEDANG MEMBACA
#oneparagraphchallenge
RandomSetiap hari Rabu, team MJA akan menuangkan apa yang ada dalam otak mereka membentuk sebuah tulisan. Dengan keyword dan tema yang berbeda setiap minggunya untuk belajar dan melatih kemampuan para author menjadi lebih baik lagi. Come and join us with...