Tema: melihat bintang (keyword: temaram) #1

65 2 0
                                    

Seharusnya, ini menjadi malam yang romantis. Candle light dinner di tengah bukit, bernaungkan bintang gemerlap, dengan cahaya yang temaram. Berdua bercengkrama sambil menikmati indahnya langit malam bertabur gemintang. Leo telah menyiapkan segalanya, bersama 2 kawannya. Meja piknik, makanan kesukaanku, lilin-lilin beraneka warna... Dia bahkan telah menyiapkan sebuah lagu khusus untukku. Leo yang malang. Seandainya malam ini bukan purnama, pasti ini akan menjadi malam yang menyenangkan bagi kami berdua, pikirku sambil melemparkan api pada 3 mayat yang kehabisan darah.

Aku dan Leo
#oneparagraphchallenge
Tema : Melihat bintang
Keyword : Temaram
By Mathar

Untuk merayakan ulang tahun yang ke tujuhbelas, aku dan beberapa teman pergi berkemah ke gunung. Malam harinya, salah satu teman pria yang cukup spesial mengajakku untuk melihat bintang. Menatap langit yang cantik di keremangan malam. Dia memperkenalkan padaku konstelasi rasi bintang. Dan  menunjukkan rasi bintangku—Aries—yang terletak di antara Pleiades dan Pegasus. Ia juga menceritakan mitologi tentang Aries—seekor domba ajaib yang bisa terbang dan berbulu emas—tentang perngorbanan orang tua demi anak mereka.

"Kau tahu, rasi Aries merupakan rasi terpenting dalam konstelasi perbintangan."

"Benarkah?" tanyaku dan hanya dijawab nya dengan anggukan.

"Untuk apa kau menjelaskan ini semua?" tanyaku lagi, namun ia malah memberiku kado yang kubuka dengan semangat membara.

"Aries memang ajaib dan menakjubkan, tapi jangan juga jadi seperti domba ya?" ia mengusap kepalaku lembut seraya beranjak pergi.

"Brengsek!" umpatku. Ternyata kado yang ia berikan kepadaku adalah satu set peralatan mandi, lengkap dengan deodorant dan parfum.

#oneparagrafchallenge
*tika_mener*

#1paragraphchallenge

Tema: Melihat bintang
Keyword: Temaram
by Terra Dei

Aku ingat, berdiri di atas bukit kesukaanku sekarang, sebuah hari Minggu di bulan November. Mars bersinar terang di bawah bulan sabit, yang terlukis di langit seperti sebuah senyuman. Tahun ini, tidak ada Mars yang menemani bulan sabit di langit oranye-pink-biru ini, sama seperti tidak ada dia di sampingku. Tak seperti tahun lalu, tak seperti ketika kita duduk bersama di temaram senja, tak seperti saat langit penuh kembang api yang mewarnai gelapnya malam. Tak seperti dulu.

Aku hanya berdoa, saat melihat bintang jatuh, ia selalu baik - baik saja, di mana pun ia berada hari - hari ini.

#basedonatruestory
#nggakdeng

Rombongan mahasiswa itu telah sampai di rumah pak kades saat hampir tengah malam. Para mahasiswa tersebut sudah di bagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk menginap di rumah-rumah warga desa, dan kelompok 3  yang terdiri dari empat orang laki-laki akan tinggal di rumah pak kades. Dewa, anak pak kades mengantar empat mahasiswa tersebut ke kamar mereka masing-masing,  kemudian Dewa pergi untuk membiarkan mereka beristirahat, ia pun segera menuju kamarnya untuk tidur.  Beberapa jam setelah itu Dewa terbangun karna ada sesuatu yang mendorong di kemaluannya, ia ingin kencing dan segera menuju kamar mandi yang ada di belakang rumah, terpisah dari bangunan utama. Mungkin tidak bisa di sebut kamar mandi karna bangunan itu hanya berukuran sekitar 2 x 3 meter dengan dinding terbuat dari anyaman bambu tanpa atap, sambil melihat langit yang bertabur bintang malam itu Dewa mengeluarkan air kencingnya. Belum selesai ia kencing, tiba-tiba ia mendengar sebuah suara yang berasal dari sebuah pohon sengon yang berjarak beberapa meter dari kakusnya. Ia mencoba mendengar suara itu lebih dalam, dan dia meyakini suara itu benar-benar ada, sambil terus memegangi kemaluannya yang masih mengeluarkan kencing, Dewa mencoba melihat ke arah pohon sengon tersebut, ia mencoba melihat lebih seksama di tengah temaram malam. Dengan mata yang di picingkan, Dewa mulai menyadari ada sesosok, oh bukan sesosok tapi dua sosok makhluk yang berada di bawah pohon sengon tersebut. Sosok-sosok yang masih di perhatikannya, hingga ia bisa melihat dengan jelas sosok-sosok itu sedang asik berciuman, memagut bibir mereka satu sama lain hingga mengeluarkan desahan salah satu dari mereka. Ia seperti mengenal sosok-sosok itu. Ketika matanya telah beradaptasi dengan gelapnya malam ia semakin yakin bahwa ia mengenal sosok-sosok itu. Alangkah kagetnya ia karna mereka adalah mahasiswa yang menginap di rumahnya, iya 2 mahasiswa berjenggot itu sedang asik berciuman. Dengan tidak sabar Dewa menyelesaikan kencingnya dan bergegas pergi hingga lupa memberisihkan batang kemaluannya, dan menyisahkan pesing di kakusnya.

-Rahayu-

#oneparaghrapchallenge
Tema : melihat bintang
Keyword : temaram

Tuhan, tolong izinkan aku melihat bintang. Mengagumi kerlipnya dalam temaram sang malam, merapal doa dalam angan. Tapi aku tidak ingin sendirian. Aku ingin bersama mereka–ibu, ayah, kakak–yang kerap kurindukan. Mereka segalanya untukku, Tuhan.  Ah, mungkin permintaanku terlalu berlebihan, tapi bolehkah kuminta Kau menjaga mereka semua untukku? Sampaikan pula rindu ini, karena hanya Dirimu yang bisa. Dan hanya doa ini yang dapat mencapai mereka, di alam sana. Kumohon, Tuhan.

#melihatbintang
#temaram
Oleh: esfladys

Setelah menghadiri acara ulang tahun keponakanku di kawasan Depok,Harun memintaku untuk menemaninya menengok Vila milik keluarganya di kawasan Ciater, karena aku memang sedang ingin pergi dan besok adalah hari Minggu maka aku pun menurutinya.
"Run,aku lagi pengen minum yang anget-anget deh" pintaku padanya disaat kami berdua duduk diatas rumput dihalaman depan Villa seraya menatap bintang ditemani langit kota Bogor yang temaram.
"Heh? Udah mulai berani ya manggil nama doang?" Ujarnya menggelitik pinggangku.
"Ahahahahaha...yaudah oom mas Haruun,aku lagi mau minum yang anger-anget nih" aku mengulang perkataanku.
"Ishh untung aku sayang" ia mengacak rambut sebahuku.
"Sebentar yaaa" jawabnya kemudian pergi memesan bajigur.
Ia kembali sambil membawa dua gelas bajigur.
"Ini buat Dik Tika..." serunya meledekku.
"Hey! I'm not a child anymore!!" seruku mencubit lengannya - starfellas
#oneparagrapchallenge

#oneparagraphchallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang