Subuh itu, semburat oranye pelan-pelan terbit di langit. Dari ujung ufuk, ia memberi hangat dan semangat pada hati yang pilu. Meristia, gadis tujuh tahun itu tengah berjalan menyusuri rel kereta yang belum bising. Ketika para Masinis masih bersiap menjemput dan mengantar penumpang. Gadis itu telah cantik siap berlari mengejar rezeki dari rel-rel yang belum bising. Senyumnya merekah. Hari minggu itu, menjadi ladang mencari nafkah.
Gadis itu menatap jelas ke depan. "Aku siap!"
#oneparagraphchallange
Tema : Menyusuri Rel Kereta
KW : pelan
ZANPram berusaha menahan air mata yang memaksa untuk keluar dari celak matanya. Ia masih bisa merasakan luka yang terus membuatnya ingin melompat dari jendela sebuah kereta yang kini dengan pelan menyusuri relnya. Betapa tidak, ia baru mengetahui bahwa wanita yang sangat ia cintai nyatanya hanyalah seorang wanita murahan. Bermula dari Bayu, seorang teman yang kaget ketika melihat foto seorang perempuan cantik terpampang di meja kantornya. Foto itu mengingatkan ia pada satu sosok yang sangat ia kenal, sosok yang sering ia lihat dan temui di sebuah klub malam. Bayu berusaha membujuk Pram untuk datang ke tempat yang ia maksud untuk tau bahwa apa yang dilihatnya adalah benar. Kemudian pada malam yang di rencanakan, akhirnya Pram dengan ragu datang untuk membuktikan pada Bayu apa yang di lihatnya di klub malam itu dan foto di meja kerjanya adalah wanita yang berbeda. Ketika ia masuk, ia melihat ada seorang perempuan berambut panjang tanpa sehelai benangpun sedang meliuk-liuk di atas meja, menari dan sangat menggoda mengikuti dentuman musik yang sangat keras. Pram berusaha menangkap wajah itu, mencoba menyesuaikan pandangannya dengan lampu yang temaram. Sampai sebuah lampu sorot mengarah ke wajah perempuan itu dan membuatnya seketika seperti berhenti bernafas.
" Rachel !!! "#oneparagraphchallange
Tema : menyusuri rel kereta
Keyword : pelan-Rahayu-
Sayup terdengar suara kereta dari kejauhan. Bernaungan bintang yang tersebar bak permata, aku tertahan, merenung, kagumi indahnya. Pelan namun pasti, cahaya lampu lokomotif terlihat mendekat. Tidak, bukan kereta melambat, hanya jarak terlalu jauh membuatnya seolah merangkak perlahan, menjamahi tiap jengkal rel untuk ke stasiun berikutnya. Dan aku, dengan pakaian serba gelap, membiarkan getar rel yang semakin kencang sebagai alasku merebahkan diri, kembali menatap langit. Beberapa detik kemudian, sebuah tumbukan keras, sangat keras, menghantam tubuhku. Ya, ini pasti sensasi tertabrak kereta. Tubuhku melayang bagai bulu, terhempas beberapa puluh meter dari lokasi awalku. Pakaianku compang camping tergores aspal. Namun badanku, tubuhku, tiada bekas luka satu pun. Sial, apakah aku masih manusia?
#oneparagraphchallenge
Tema : Menyusuri Rel Kereta
Keyword : Pelan
@Mathar192"Sore yang indah" gumamku kagum melihat teriknya langit sore kota Jakarta seraya bergandengan tangan diatas rel kereta dengan kak Mario–mahasiswa fakultas Ekonomi yang baik hati serta ramah,sebuah pertemuan tak disengaja membuat aku dan kak Mario menjadi semakin dekat seperti sekarang ini.
"Eh keretanya mau kesini tuh! Ayo lari! Nanti kita tertabrak!" serunya membuatku panik sampai-sampai menghamburkan tubuhku padanya,kak Mario tertawa lepas dan menggelitik pinggangku ketika kereta itu sudah lewat dan saat kami tengah duduk berdua. "Cie panik" ledeknya seraya mengacak pelan rambutku,aku hanya tersenyum sambil menutup mulutku dengan tangan kananku,lagi-lagi kubergumam "kak,aku menyukaimu,jika aku bukan seorang tunawicara,aku pasti akan sanggup menemanimu berbicara,kak aku menyayangimu,aku harap kakak tau perasaanku"
#oneparagraphchallenge
Aku berjalan perlahan, menyusuri rel kerata yang tak berujung. Waktuku masih banyak sebelum aku harus bekerja. Oleh karena itu, aku memilih untuk berjalan santai di sepanjang rel ini sambil menikmati hembusan angin yg melewatiku. Beberapa lama kemudian aku baru menyadari, sekaranglah waktuku untuk bekerja. Akan tetapi, aku melihat seorang pria yang akan menyebrangi rel dan tak menyadari kereta yang lewat. Seketika aku berlari sekencangnya kearah pria itu. Orang-orang yang berada di sana berteriak histeris. Lalu, di detik terakhir sebelum pria itu tertabrak aku berhasil menarik pria itu. Wajah pria itu memucat ketika melihat tubuhnya yg hancur dan darahnya yg muncrat kemana-mana. Aku tersenyum menatapnya. Sekarang waktuku untuk bekerja. Mengantar jiwa pria ini, ke tempat yang seharusnya.#oneparagraphchallenge
Tema : menelusuri rel kereta
keyword : pelanjiallyh
Karyo dan Gayatri menyusuri rel kereta api tua —yang tak terpakai—sambil bergandengan tangan mesra. Layaknya remaja muda yang menghabiskan malam minggu mereka. Semilir angin menerbangkan rambut panjang Gayatri, melengkungkan senyum di wajah Karyo. Ia menatap wajah kekasihnya nan cantik jelita. Akhirnya mereka tiba di tempat mojok favorite—gerbong kereta rusak bekas kecelakaan—. Masih menatap Gayatri dengan intens, pelan namun pasti Karyo mendekatkan wajahnya, semakin dekat, dan semakin dekat. Bulu mata mereka sudah bertumbukan ketika terdengar suara nyaring memekakkan telinga yang membuat Karyo dan Gayatri merasa terbakar dan segera melarikan diri. Ternyata subuh telah menjelang, Suara adzan dan kokok ayam yang terdengar membuat Karyo—si buto— dan Gayatri—si kunti—lari terbirit kembali ke alamnya. Kencan mereka ternyata kesiangan.
#oneparagrafchallenge
Perangai langit itu sayu, layaknya mataku. Awan-awan bergerak pelan, bak rasa kantukku yang mulai menyerang, melawan hasratku 'tuk tetap terjaga. Telah sekira ratusan kilometer aku meninggalkan kota kelahiranku, menyusuri rel kereta; beranjak ke tempat yang belum pernah kupijak. Adakah sambutan untukku di sana? Mungkin hanya keasingan, yang penting ada yang menyambutku. Atau mungkin aku harus ke suatu tempat agar mendapatkan sambutan hangat ... dari roti unyil khas Bogor, nanti.
oleh: esfladys
#oneparagraphchallenge
#menyusurirelkereta
#pelan
![](https://img.wattpad.com/cover/118087172-288-k729419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
#oneparagraphchallenge
RastgeleSetiap hari Rabu, team MJA akan menuangkan apa yang ada dalam otak mereka membentuk sebuah tulisan. Dengan keyword dan tema yang berbeda setiap minggunya untuk belajar dan melatih kemampuan para author menjadi lebih baik lagi. Come and join us with...