04

19K 5.5K 700
                                    

"Bangun oi!"


Haechan terjaga karena Renjun menarik paksa selimutnya. Anak itu langsung pergi setelah memastikan Haechan sudah membuka matanya.

Sudah pukul 06.00 pagi, batin Haechan sambil mengumpulkan kesadaran.

Sikap Renjun padanya biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa, padahal tadi malam mereka tidur dengan suasana tidak enak karena ledakan emosi Haechan.

Haechan memukul kepalanya sendiri mengingat kejadian semalam.

"Tolol! Ngapain sih ngomong gitu segala, duh," gumam Haecan pada dirinya sendiri.
Saat dipikirkan lagi Haechan merasa dirinya agak berlebihan semalam ㅡapa dia kerasukan arwah datang bulan?


Winwin, Yuta, dan Renjun sudah mulai sarapan saat Haechan menghampiri pantry di dormitory mereka yang kecil.

"Taeyong hyung mana?" tanya Haechan untuk basa-basi, awkward.

"Lagi wamil," jawab Renjun sambil mengunyah. "Mandi lah, pake nanya segala."

Winwin dan Yuta terkekeh mendengar jawaban Renjun. Sementara Haechan tidak punya pilihan selain ikut tertawa.

Ini sangat normal, pikir Haechan.

Sarapan malas-malasan, omelan tentang sekolah, keributan saat Taeyong sudah selesai mandi dan mulai cerewet...

Semuanya seperti sudah melupakan apa yang terjadi tadi malam.

Atau mungkin pura-pura melupakan.



"Renjun," ucap Haechan canggung saat mereka sedang menunggu van yang akan mengantar ke sekolah.

Perhatian Renjun tertuju pada Haechan.

"Sorry, soal tadi malem. Aku... nggak tau kenapa bisa meledak-ledak gitu," kata Haechan. "Pokoknya maaf udah berlebihan."

Renjun hanya tersenyum tipis sambil mengangkat bahu.

"Nggak perlu minta maaf," jawab Renjun santai. "Nggak ada yang salah, kita kan keluarga. Tapi serem loh, Chan, kayak bukan kamu, tau."

Haechan nyengir.
"Yeah ㅡbiasanya aku alay ya, bukan emo gitu."

Mendengar ucapan Haechan itu, Renjun justru tertegun. Ia menatap Haechan yang sedang menunduk menatap ujung sepatu kets-nya.

"Chan," Renjun mendekat, merangkul Haechan dari pinggir. "Kamu mau kan dimaafin?"

Haechan menatap Renjun, bingung maksudnya apa tiba-tiba ia bertanya begitu.

Bukannya tadi katanya tidak ada yang perlu dimaafkan?


"Iya," jawab Haechan pendek.

Renjun tersenyum puas.
"Ada syaratnya, gampang kok. Eh ㅡnggak tau sih buatmu gampang atau susah."

"Apa?"

Renjun bertukar pandang dengan Haechan sebelum menjawab rasa penasarannya.
"Ceritain yang sebenernya, semuanya, tentang masalahmu," jawab Renjun hati-hati ㅡtakut menyinggung perasaan Haechan.

"Setuju," Renjun menimpali dari jauh.

"Masalah yang mana?" ucap Haechan, reflek ㅡkebiasaan tidak mengakui isi hatinya yang sebenarnya.

"Masalah sama sasaeng fans, sama Taeyong hyung, sama siapapun," jawab Renjun serius. "Atau mungkin yang lain ㅡkalo ada."

Haechan mematung mendengar Renjun. Ia menatap sahabat terbaiknya itu

Apa dia akan mengerti situasi yang dihadapi Haechan?


"Kita selama ini nggak bisa bantu karena kamu selalu bilang 'nggak apa-apa' terus, nggak mau cerita yang sebenernya," timpal Renjun hati-hati.

Haechan terdiam lagi selama beberapa saat.


"Emang kalian bakal ngerti dan percaya?" tanya Haechan ragu.

Renjun menepuk pundakn Haechan.
"You'll never know when you never try."

Van yang menjemput mereka sudah terlihat mendekat dari jarak sekitar 500 meter.

"Aku tunggu sampai kamu siap, Chan," ucap Renjun sebelum mendekat ke tepi trotoar menunggu van menepi.

Haechan masih diam di tempat.

Ini kelemahannya, ia sulit mengatakan apa yang ia rasakan pada orang lain.

Haechan sudah terbiasa menyimpan banyak rahasia tentang dirinya hanya untuk dirinya sendiri, apa sekarang dia siap untuk mengatakan kebenarannya pada yang lain?

Apa setelah mereka tahu kebenarannya, mereka bisa memberi solusi ㅡatau justru semakin menjauh dari Haechan?

Bagaimanapun, itu adalah salah satu rahasia Haechan...

...rahasia yang sangat rahasia.

ㅡtbc

Maaf kalau out of character dan dramanya agak alay, i'm trying my best thou :")

Thank u for reading, ciao!

Thank u for reading, ciao!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hilarious ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang