Ini cerita kubaru:) semoga kalian suka dan memberi dukungan buat cerita ini. Aku akan berterima kasih sekali jika kalian yang membacanya sedikit dan meluangkan waktu untuk memberi Vote And Comment:*
Salam hangat❤
HAPPY READING
VOTE AND COMMENTWanita berhijab itu berjalan untuk menemui pamannya. Semua mata tertuju menatap wanita itu, wanita yang memakai pakaian sangat tertutup berbeda dengan orang orang disekitarnya.
Dia sedang berada diperusahaan bibinya. Paman nya seorang CEO di WerkheiserGroup. Dia mendatangi bibinya untuk memberikan undangan ayahnya karena ayahnya akan menikah lagi, wanita itu harus berjalan dengan risih saat semua mata tertuju padanya.
Apa yang salah? Pakaian yang kupakai atau pakaian yang mereka pakai?
Wajar jika semua mata terus menatap wanita itu dengan sinis, bagaimana tidak? Pakaian yang tertutup itu sangatlah jauh berbanding dengan semua orang wanita diperusahaan pamannya. Untuk kaum hawa yang memakai pakaian minim yang dipakai nya diperusahaan pamannya itu pasti sedikit tersentak dengan melihat wanita yang memakai pakaian tertutup itu. Sedangkan untuk kaum adam sulit percaya jika masih ada wanita yang memakai pakaian tertutup di zaman modern ini.
Wanita itu mencari lift dan langsung memasuki lift untuk keruangan pamannya.
Lift pun berhenti dilantai 97 dimana ruangan bibi nya terletak. Dia menuju keruangan bibi nya, mengetuk pintu "Assalamualaikum bibi?" Wanita itu membuka pintu dan melihat bibi nya yang langsung menyapa dengan senyuman diwajahnya.
"Hai keponakan bibi. Apa kabar Elisyha sayang?" Mereka saling berpelukan karna sudah lama tidak bertemu.
Bibi elisyha melepaskan pelukannya dan elisyha membuka cadar nya didepan bibinya "Elisyha baik bi. Elisyha hanya ingin memberi tahu kabar baik untukmu bi." Elisyha menjawab pertanyaan bibinya.
Bibiku langsung menatapku bingung "Kabar baik? Apa itu sayang. Yeah, bibi hampir lupa menyuruhmu duduk sayang." Elisyha mengikuti bibi dan duduk disampingnya.
"Apa itu Elis? Kabar baik apa yang ingin kamu sampaikan?" Elisyha tersenyum manis melihat bibi nya orangnya rada tidak sabar.
"Ayah akan menikah dengan bunda ummira bulan depan bi. Elisyha hanya ingin memberikan amanah untuk mengundang dan memberi undangan ayah untuk bibi dan pamam." Elisyha menatap bibinya dengan senyum manisnya.
Bibi yiren langsung tersenyum saat elisyha menyelesaikan perkataan nya "BENARKAH? Bibi ikut senang mendengarnya elis. Bibi sangat menunggu hari hari seperti ini. Saat bibi akan mendapatkan kakak ipar lagi," Ucap bibi yiren. "Bibi sangat setuju jika ayahmu menikah dengan ummira. Dan bibi lebih senang karena kamu akan memiliki ibu lagi elis. Kau tidak akan kesepian."
"Iya bi. Aku dan ayah akan memiliki surga didalam rumah kami lagi bi." Membayangkan bunda ummira akan menjadi ibu elisyha membuatnya senang mendapatkan ibu yang baik seperti bunda ummira.
"Kau benar sayang. Bibi ikut senang melihatmu bahagia." Ucap bibi yiren.
Dering telepon membuat bibi yiren menatap layar diponselnya. Ahh keponakan nakalku!
Bibi yiren mengambil ponselnya dan mengangkat telepon dari keponakannya "Hallo? Ada apa sayang?"
"........"
"Tentu bibi akan selalu ada untukmu sayang. Datanglah kekantor bibi."
"......."
"Baiklah. Bibi tunggu." Suara terputus antara bibi yiren dan keponakan satunya.
Elisyha memakai cadarnya lagi dan permisi pamit pulang "Bi Elisyha pulang dulu yah." Elisyha berdiri dari duduknya.
"Bibi akan menyuruh sopir untuk mengantarmu sayang."
"Tidak usah bi, Elisyha sudah memesan taxi dibawah bi."
Elisyha maju satu langkah dan tepat berdiri didepan bibinya untuk menyalami bibi yiren "Assalammualaikum bi."
"Waalaikum salam elis." Elisyha pergi setelah pamit dengan bibi tersayangnya.
Elisyha keluar dari ruangan bibi nya langsung menuju lift, elisyha berjalan memasuki lift dan baru disadari jika dia hanya berdua bersama pria didalam lift yang tertutup rapat itu. Elisyha menoleh sekilas dan mendapati seorang pria yang sedang menatapnya. Elisyha mulai risih saat pria disampingnya terus menatapnya, walau dia tidak menatap pria itu tapi dia merasakannya jika pria disampingnya menatapnya.
Elisyha terkejut saat liftnya tiba tiba mendadak berhenti dilantai 20. Pria di sampingnya juga merasa terkejut dan bingung harus berbuat apa, lebih membingungkan bagaimana bisa dia harus terjebak bersama wanita yang memakai pakaian tertutup itu dengan cadar diwajahnya.
Aduh thomas! Kau terjebak disituasi yang tidak pernah kau kira. Bagaimana sekarang? Kau terjebak di lift yang rusak bersama wanita, dan sialnya kenapa harus wanita yang memakai pakaian tertutup? Astaga! Aku harus bagaimana sekarang?
TBC
VOTE
YOU ARE READING
Agamaku Atau Cintaku
RomantizmThomas tak menyangka jika harus terjebak di lift yang rusak bersama wanita asing dimatanya. Wanita yang memakai pakaian tertutup yang menyelimuti seluruh tubuhnya dan memakai cadar diarea hidung sampai mulutnya. "Aku menatapnya! Bahkan hanya dengan...