Cast : Alif & member BForce
Other Cast : Soulsisters
Cast milik orang tua masing masing.😊
Genre : Family. Drama.
Warning : Full typo
Happy Reading
Sepuluh menit pun berlalu, dan tidak ada hasil apapun.
" Shit! Kita cari dia."
Devin mengangguk tanda setuju. Bastian membawa keluar motor miliknya. Dan berusaha menyalakannya karna motor tua itu kadang memang suka mogok tanpa tau keadaan.
"Haissh..."
"Bas..."Devin menyela.
"Apa?" sahut Bastian tanpa menoleh sedikitpun dan masih berusaha menyalakan motornya.
"Lihat itu..."
Bastian menghentikan usahanya dan menoleh pada sesuatu atau lebih tepatnya seseorang yang di tunjuk oleh adiknya.
Terlihat seseorang dari kejauhan berjalan semakin mendekat, Devin dan Bastian mengenali betul siapa orang itu dari postur tubuh dan gaya berjalannya.
Nafas lega terhembus dari keduanya. panik dan khawatir yang tadi menyelimuti perasaan mereka hilang seketika saat melihat sosok orang yang membuat mereka kebingungan ada di di depan matanya.
Sedangkan Alif, dia merasa resah ketika langkah kakinya menjadi semakin dekat dengan tempat kakak-kakaknya berdiri. Tadinya dia pikir mereka sudah tidur, karena biasanya setiap jam 11 malam sudah ke alam mimpi masing masing. Jadi dia tak perlu khawatir seperti biasa jika ketahuan. Tapi ternyata dugaannya kali ini salah. 'Astaga. Jangan katakan Bastian lembur?' Pikir nya lagi.
"Dari mana?" tanya Bastian langsung saat adiknya sudah sampai di hadapannya.
Alif tertunduk, Ia menelan ludahnya dengan susah payah karena gugup.
"Aku..."
Alif semakin gugup saat Devin berjalan mendekatinya dan menatap penuh selidik kearahnya.
'Apa yang harus gw katakan?'
"Sejak kapan Lu gagu? Gw tanya elu dari mana?" Bastian menaikkan nada suaranya. Yang semakin membuat Alif menunduk.
"Apa Lu udah gak nganggep gw kakak Lu lagi? Seenaknya aja lu pergi dan pulang tengah malem gini tanpa ngomong sama sekali!" emosi Bastian semakin meninggi.
"Bas, sebaiknya kita bicara di dalam. Sudah malam" ucap Devin.
Bastian sepertinya setuju dengan ucapan Devin, ia berjalan masuk ke dalam rumah.
"Lu juga masuk" Devin menyuruh Alif agar juga masuk. Sementara ia mendorong kembali motor Bastian yang tadi sempat dikeluarkan untuk mencari Alif.
"Duduk." perintah Bastian dan dituruti oleh Alif, ia tertunduk dan merasa kakaknya seperti hakim yang siap menyidangnya.
"Gw tanya sekali lagi. Kemana Lu pergi akhir akhir ini?" Bastian mengulangi pertanyaannya. Ekspresi nya masih sama. Raut marah yang dari awal di lihat Alif tadi masih kentara di wajahnya.
"Gw cari uang buat sekolah Lu bukan supaya Lu jadi berandalan, keluyuran di luar gak jelas kayak gini." Bastian terus berkata dengan nada tinggi sambil menatap tajam Alif yang masih tetap tertunduk.
"Maaf. Gw pikir kalian gak akan perduli, gw pikir kalian gak akan pernah mau tau apapun yg gw lakuin. Cuma Malvin yg bertanya, cuma Malvin yg perduli."
"Oh, jadi selama ini jerih payah gw dan Bastian cari duit buat sekolah lu, buat hidup lu juga, itu lu anggap apa? Lu gak anggep itu sebagai bentuk keperdulian kita?" Devin ikut bicara, ia merasa tak terima atas pernyataan Alif itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
FanfictionKarena keegoisan dan sikap kekanak kanakannya, ia kehilangan orang tua dan kasih sayang saudara saudaranya.