Cast : Alif & member BForce
Other Cast : Soulsisters
Cast milik orang tua masing masing.😊
Genre : Family. Drama.
Warning : Full typo
Happy Reading
"Alif, kamu belum makan kan? Aku belikan ya" ucap Vanya terhadap Alif dengan perban melingkar dikepala saat jam istirahat sekolah
"tidak usah merepotkan dirimu Vanya. Aku bisa berjalan sendiri" ucap Alif yang tak mau merepotkan orang lain
"tidak Alif, duduk dan biarkan aku membawakan makanan untukmu. Aku tak mau nanti kamu malah pingsan saat berjalan ke kantin yang lumayan jauh itu" ucap Vanya kemudian agak kesal
"lagian kenapa tidak pakai kursi roda saja sih, merepotkanmu saja berjalan menyusuri dinding agar tidak jatuh, kepalamu jelas masih sakit kan!" tambah Vanya
"bawel banget sih, ya udah cepetan beli makannya" Alif sedikit mendorong Vanya untuk segera pergi, ia tak tahan mendengar omelannya sahabatnya itu setiap hari saat mengunjunginya di rumah sakit
Vanya bergegas pergi dengan wajah sedikit kesal dengan Alif, namun dihatinya membatin
"biarkan aku menghabiskan banyak waktu bersamamu Lif, sebelum aku pergi."Alif tersenyum menatap punggung Vanya yang pergi berjalan keluar kelas "Vanya, aku tak tahan mendengarmu mengomel. Namun aku selalu merindukanmu. Aku selalu bersyukur memiliki sahabat sepertimu"
-
Seperti biasa Malvin selalu menemui Zalfa di perpustakaan, ia meletakkan tangannya di sisi kiri dan kanan leher Zalfa dan tertumpu pada rak buku membuat Zalfa terkejut
"Zal, kamu kenapa menghidar sih dari aku" tanya Malvin yang merasa Zalfa menghindarinya beberapa kali pagi ini
"emm, gak kenapa-kenapa kok Vin" Zalfa menunduk, seperti menolak untuk menatap Malvin
"bohong! Kenapa? Katakan Zalfa ulfairah! agar aku bisa memperbaikinya" Malvin agak kesal melihat tingkah Zalfa
Zalfa kemudian menatap tajam Malvin
"Vin, kamu tau siapa yang menyakiti Ruth?" Malvin menggeleng"kak Devin, kakakmu itu. Maka jangan dekati aku jika nanti yang kau lakukan terhadapku sama seperti yang kakakmu lakukan itu. Jangan membuat orang jatuh cinta jika pada akhirnya kau sakiti hatinya"
Malvin mengernyitkan dahi tak mengerti, bagaimana mungkin Devin menyakiti seorang wanita, pasti ada yang salah dengan hal itu.
"tidak mungkin Zal, kakakku tidak mungkin menyakiti Ruth" ucap Malvin membela Devin
"tanyakan saja pada kakakmu" Zalfa menepis tangan kiri Malvin memaksa melepaskan diri lalu pergi meninggalkannya dengan penuh tanya
-
Ridwan tak bisa banyak membantu Alif saat pulang sekolah, karena dia sendiri sibuk dengan tongkatnya. Maka Malvinlah yang kembali menugaskan diri membantu saudaranya setelah dulu ia selalu membantu Ridwan. Ia memegang tangan Alif agar tidak jatuh dan berjalan pelan sambil terus memikirkan perkataan Zalfa kepadanya tadi
-
"kak, tidak kerja?" tanya Malvin menemui Devin di teras depan
"tidak, aku sudah resign" ucap Devin
"hah! Kenapa berhenti kak? Ada masalah?" tanya Malvin lagi
"tidak Vin, kemarin aku menemui om tyo, pengacara papa dulu. Ia menemukan titik terang tentang saham papa di perusahaannya dulu. Sepertinya ada konspirasi untuk mengambil alih perusahaan papa oleh orang-orang kepercayaannya" terang Devin
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
FanfictionKarena keegoisan dan sikap kekanak kanakannya, ia kehilangan orang tua dan kasih sayang saudara saudaranya.