Selepas majlis resepsi
Jungkook meleraikan tali leher kupu-kupunya yang berwarna baby blue lalu diletakkan di atas meja solek. Pintu dikuak dari luar lalu Sunhwa yang bergaun putih ringkas kelihatan memasuki ke dalam bilik. Jungkook memerhatikan perempuan itu duduk di sofa. Cantik. Macam bidadari jatuh atas bumi.
Eh, aku kena sampuk mambang air ke ?
" Apa pandang-pandang? Gatal." Jungkook cepat-cepat mengalihkan pandangannya. " Bila masa aku pandang kau? Susahlah kalau ada bini kuat perasan ni."
" Well... Bukan perasan tapi aku memang cantik, kan. Sebabtu kau pandang aku tak berkelip, sampai nak terkeluar biji mata tu." Jungkook menggulingkan biji matanya ke atas. Ujub. Takbur!
Malas nak bertekak lagi, Jungkook diam sambil membuka satu persatu butang baju kemeja putihnya.Matanya memandang Sunhwa di sofa. " Terlelap dah? Memang dasar perempuan tipikal. Tak mandi, tak tukar baju... terus membuta. Ish..." Jungkook menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan sambil bercekak pinggang.
Lantak kaulah...
Dia mengambil peluang dan ruang yang ada untuk mandi. Usai membersihkan dan menyegarkan diri dengan air sejuk, dia keluar bersama lilitan tuala di pinggangnya. Masih terkejut dengan Sunhwa yang masih lena tidak berkutik di sofa.
" Serious lah tak bangun lagi?"
Jungkook menapak mendekati Sunhwa. Semakin hampir, semakin laju jantungnya berdetak.
Apa? Korang ingat aku gay ke, takde nafsu kat perempuan?
Lelaki itu cepat-cepat menelan air liur yang kian membanjiri ruang mulutnya." Adoi, lawa...sangat." Hampir saja meleleh air liurnya melihat Sunhwa tertidur. Wajahnya berseri... mungkin seri pengantin.
Jungkook cepat-cepat menarik nafas lalu dihembus perlahan. Jantungnya bagai hendak meletup.Dia meletakkan tangannya di belakang leher Sunhwa dan di bawah betis Sunhwa. Dia bersedia untuk mencempung gadis itu. Saat dia mengangkat Sunhwa, gaunnya terselak seraya menyerlahkan paha gebu Sunhwa.
" Sabar, Jungkook. Sabar..." Wajahnya merah bak tomato dan panas persis udang bakar. Ini kali pertama dia terasa tergoda...
Sedang dia berada di dalam dilema dan konflik dalaman, Sunhwa mencelikkan matanya perlahan. Beberapa kali dia terkebil-kebil sebelum menyedari keadaan sebenar. Haruman syampu lavendar menusuk ke rongga pernafasannya.
Jungkook menunduk dan memandang Sunhwa. Dia langsung tidak menyangka perempuan itu akan terjaga.
" mm..."
Mereka bertentang mata sejenak sebelum Sunhwa memukul Jungkook. " Ahh! Pencabul pencabul!!!"Jungkook yang tak dapat mengawal keseimbangan diri ketika Sunhwa meronta-ronta, terjatuh ke sofa. Kesannya, Sunhwa berada di bawah Jungkook. Perempuan itu memejamkan mata sambil mengetap gigi dengan penuh kegeraman. Jungkook terbuntang melihat Sunhwa dari jarak yang hanya seinci jauhnya.
Degupan jantungnya bertambah laju dan kian laju sehingga Sunhwa mampu mendengarnya.
" eish!" Sunhwa menolak tubuh Jungkook lalu membetulkan gaunnya. " Lelaki miang!"
" Miang? Aku miang? Bila masa aku miang?" Jungkook menafikan.
" Bila masa konon... dahtu yang bunyi jantung kau berdegup macam habis lari pecut tu, apsal pula?!"
Jungkook terpaku. Dia dengar ke?!
" Se- sebab..."
" Haa, gagap! Sebab apa?! Kau suka aku, kan? Sebab itulah kau berdebar."
" Bukanlah!"
" Dahtu?"
" Se- sebab nafsu! Kalau aku tak suka kau pun, kau ingat aku tak ada nafsu ke?! Aku straight lah!"
Sunhwa membulatkan mata lantas menyilangkan tangan ke dada.
" A- a- aku memang isteri kau tapi aku tak nak disentuh!"
Jungkook meraup muka sambil merengus kasar. " Siapa yang nak sen-" Tuala yang dipakai di pinggangnya terlucut.
Sunhwa menekup mulutnya sambil memandang tepat ke arah 'belalai gajah' milik Jungkook. Lelaki itu pantas mencampak tuala ke arah Sunhwa. " Ja- jangan pandangggg!!!"
Holy shit! Aku dah tak suci!!!
M A L A M
P E R T A M A**✿❀ ♥ ❀✿**
Sorry for every mistakes I made .
Sis manusia biasa (╯3╰)
Support me , vote and comment juseyo (づ ̄ ³ ̄)づ♥
YOU ARE READING
Purrfect • Jungkook
Fanfic" cinta yang sempurna itu bukan cinta yang hadir kerana kelebihanmu tetapi cinta yang tidak pergi kerana kelemahanmu. " status ; ( )completed (✔️)on-going ( )on-hold ( )coming soon