Purrfect • Jungkook

PFT - Nightmare

Luxurious Gangnam Suite

Jungkook menapak perlahan ke dalam rumah.

" Mana kau pergi tak balik-balik semalam?" Tanya satu suara dari ruang tamu.

" Ada hal kena settle kat flat." jawabnya perlahan. " kalau noona buka mulut cuma nak sakitkan hati Jungkook, you better not. I'm tired of all these shits."

Tiada balasan.

Jungkook terus melangkah ke biliknya.

Suitcase dicampak ke kerusi.
Nafas kasar dihela keluar.

Tak sepatutnya dia berlagak dingin dengan Sunhwa.

Tapi, dia cemburu.

Walaupun Jaehyun buat perkara jahat pada Sunhwa, masih je dia cintakan lelaki keparat tu.

Dia sakit hati!

" We need to talk." Sunhwa akhirnya memecahkan keheningan di meja makan itu. Jungkook meletakkan penyepitnya di tepi mangkuk.
" I'm done." Jungkook bangkit.

Sunhwa pantas bersuara." Jungkook! Ka- kalau aku ada buat salah, then I'm apologize. Jangan lah marah lagi . Layan lah aku macam selalu tu .."

" I'm fine ." Jungkook menjawab pendek. Sempat dia mengelus rambut Sunhwa sebelum melangkah masuk ke bilik tidurnya.

Hubungan mereka berdua kekal begitu sehingga berminggu lamanya.

Jungkook membuka pintu bilik Sunhwa dengan segera. Pantas dia mendapat Sunhwa yang berpeluh-peluh di baringannya.

" Noona... Noona!" Pipi perempuan itu disentuh dan tubuhnya digoncang perlahan.

" Nghh! Haa let me go!" Sunhwa terus meronta dan mengerang dengan matanya yang terpejam rapat.
Pipinya basah dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

Kaki yang lemah itu terus dipaksa untuk berlari. Tenaga yang kian berkurangan itu tetap dikerah agar dapat pergi jauh dari 'neraka' itu.

" Yah, Yook Sunhwa!"

Sunhwa menutup mulutnya dengan tangan yang menggigil. Tanpa menoleh ke belakang, dia masih berlari.

Bertemankan pepohon yang hidup meliar dan kegelapan malam yang suram, Sunhwa nekad dengan keputusannya.

" Aah!" Dia terjerit kecil saat kakinya tersadung akar pokok yang menjalar di permukaan atas tanah.

" aigoo... Look at your pathetic self." Suara itu kian mendekat.
Sunhwa menggelengkan kepalanya sambil terus menangis tersedu-sedu.

" Jaehyun, please... Don't do this to me. Let me go. " Sunhwa merayu-rayu dengan sungguhnya. Bibir lelaki itu cuma mengukir senyuman sinis.

" You really pissed me off." Belakang rambut Sunhwa ditarik seraya dipaksanya perempuan itu untuk berdiri.

Bukkkk

Sunhwa jatuh terlejepok ke tanah. Tubuh lemah Jaehyun menghempapnya.

" Co- come on..." Seorang lelaki berambut kuning lembut menghulut tangan kanannya kepada Sunhwa.
Badan Jaehyun itu ditolak ke tepi.

Sedang Sunhwa dipapah pergi oleh lelaki asing itu, sempat dia menoleh ke belakang.
Terlihat sebiji batu besar dengan kesan cecair merah berada di sebelah Jaehyun.

Jaehyun... Don't leave me!

Sunhwa didudukkan di bahu jalan setelah setengah jam menempuh hutan.
" I'll call the cops and you... You stay here." Kata lelaki bermata coklat itu. Wajahnya lembut.

" Si- sir.." Panggil Sunhwa dengan lemahnya.

" yea?"

" yo- your name?"

" it's ji-- miss?! Miss?" Sunhwa tidak sedarkan diri di atas paha lelaki itu.

" haa!" Sunhwa terbangun. Dadanya naik turun. Sedaya upaya nafas distabilkan kembali.
Jam dilirik.

4.10 pagi

Sunhwa meraup wajahnya perlahan lalu menghembus nafas panjang.

Pandangannya perlahan-lahan dialihkan ke tepi katil. Jungkook.
Beralaskan comforter dan sebiji bantal, lelaki itu tidur dengan begitu tenang.

Sunhwa melihat semangkuk air dan sehelai tuala kecil di sisi katil. Dia turun dari katil dan ditariknya bersama selimut.

Lengan Jungkook dijadikan alas kepala.
Tubuh mereka dilitupi selimut Sunhwa.

Aku takut...

Sunhwa merapatkan wajahnya ke dada Jungkook. Air matanya perlahan-lahan menitis.
Parut lama kembali berdarah.

Selumbar yang kecil kembali membengkakkan hati perempuannya.

" emm I'm right here." Masih dengan mata yang terkatup rapat, Jungkook merangkul tubuh kecil Sunhwa itu.

" You'll...always be fine." Dahi Sunhwa dikucup hangat.

N I G H T
M A R E

*＊✿❀ ♥ ❀✿＊*

Support me , vote and comment juseyo (づ￣ ³￣)づ♥