Ruang tamu
" Aku nak cakap sekejap dengan kau," perlahan saja nada suara lelaki itu saat berkata-kata.
Sunhwa berhenti menyuap maggi ke dalam mulut lalu menolak mangkuknya ke tepi.
" Apa dia? Macam ada bad news je?" Risau pula dia melihat wajah muram Jungkook.
Jungkook merasakan tubir matanya sudah dibanjiri dengan cecair jernih.
" Tadi mama telefon aku."Sunhwa mengangguk. " then...?"
Air matanya yang ditahan kini tumpah dan mengalir laju di pipinya. Kedua-dua tangan Sunhwa dicapai dan digenggam kemas. Begitu berat untuk menyampaikan berita itu.
" why are you crying? Yah! Mama kata apa?!" semakin membuak rasa risaunya.
" Katanya..."" ha... Mama kata apa?"
" Pa- papa..."
Dahi Sunhwa kian berkerut. Papa?
Papa kena heart attack ke? Gout? Accident?!" what, Jungkook? Kenapa dengan papa?! Why?!" Dia mulai menggesa Jungkook. Tangan lelaki itu digoncang kuat. Hatinya mula berbisik perkara-perkara tidak enak.
" Papa... dia..."
" APA DIA?!"
" Papa bagi kita rumah."" ...huh?"
Jungkook mengeluh panjang. Dia mengelap air mata kegembiraan. " Papa suruh kita pindah... Dia belikan kita rumah sempena perkahwinan kita."
" Woww! Jomlah kemas barang." Sunhwa bingkas meletakkan mangkuknya ke sinki. Jungkook menarik pergelangan tangannya.
" Janji satu benda dengan aku." Sunhwa menjongketkan keningnya, mengantikan soalan apa.
" Even rumah kita nanti besar and selesa... Jangan sombong. " Dalam maksud kata-kata Jungkook itu. Sunhwa mengusap kepala Jungkook persis kanak 5 tahun.
" Okay, Jungkook... Tapi, kalau TERsombong pula?" saja dia menguji lelaki itu.
" I'll teach you a lesson, for sure." Matanya dikenyitkan.
" Miang!" Tangannya direntap sebelum berlari anak ke bilik .
Luxurious Gangnam Suite
Jungkook meneguk air liurnya kesat. Rumah mewah ini rumah baru mereka? Unbeliebubble.
Sunhwa menarik lengannya ke ruang tamu.
" Aku dah tengok master room dengan guest room. Kita tak payah berebut bilik lagi sebab semha bilik ada air-conditioner." Bibirnya tersenyum lebar." Sunhwa noona..."
" Hm?"
" Kau tak upah maid , right?"
" Of course lah upah. Siapa nak kemas suite besar ni?"
Jungkook mengeluh panjang. Dengan adanya kehadiran orang gaji, mana boleh nak bermanja dengan Sunhwa?
" Tak boleh ke kalau tak upah maid?" Sunhwa menggeleng keras. Jungkook melihat kaki Sunhwa.
High heels." tak sampai seminggu kau janji, kau dah mungkiri..." kecewa saja nada suara lelaki itu. Sunhwa merendahkan pandangannya ke kaki sendiri.
" Kan kita dah tak tinggal kat flat tu. Besides, kita naik lift, bukan naik tangga... I won't hurt my feet anymore." Sedaya dia memujuk Jungkook.
" It's just... High heels tak bagus lah untuk kesihatan kau."
Sunhwa tersenyum nipis. Dia tahu tapi dia dah biasa. Sudah menjadi tabiat.
" I'm fine and I'll always be fine, Jungkook. Tak pernah kau care pasal aku." Jungkook meliriknya sekilas.
Cepat-cepat dia tukar topik." Sunhwa... Jangan upah orang gaji, please."
" Oh gods, I have to. Mampuslah aku kena kemas sorang--"
" I'll help you." Jungkook memintas kata-kata Sunhwa. " Aku tolong kau kemas... Aku janji as long as kau tak upah maid."
" apa tiba-tiba je ni " gumam sunhwa cukup perlahan dan laju , hanya untuk pendengarannya sendiri.
" Okay , fine. " Sunhwa meluahkan kata putus . Jungkook mendaratkan sebuah ciuman di kepala Sunhwa.
" Thanks , noona ! Takde maid , boleh lah kita berasmara dana ! "
Sunhwa menarik nafas dalam.
Dah agak!
M A I D
**✿❀ ♥ ❀✿**
Feel free to check my other stories.
Ceh, promote diri sendiri :P(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Support me , vote and comment juseyo (づ ̄ ³ ̄)づ♥
YOU ARE READING
Purrfect • Jungkook
Fiksi Penggemar" cinta yang sempurna itu bukan cinta yang hadir kerana kelebihanmu tetapi cinta yang tidak pergi kerana kelemahanmu. " status ; ( )completed (✔️)on-going ( )on-hold ( )coming soon