150. Rain

118 2 0
                                    

Ada persamaan yang menarik antara hujan dengan engkau.
Dingin hujan menyaingi kau yang terlalu ambigu untuk dimengerti.
Kalau diibaratkan, engkau seperti hujan yang deras ketika musim kemarau berkepanjangan. Sang penyelamat, tapi cepat sekali singgah di bumi.
Esoknya, kau tidak akan muncul lagi. Karena mungkin di kepalamu, hujan hari ini cukup menyisakan air yang banyak untuk direguk kapanpun. Padahal yang sebenarnya, air-air yang kau turunkan habis dalam sekali teguk.

Hujan dan engkau, selalu membangkitkan kenangan. Ada hujan, aku ingat kau. Hujan tiada bertandang, rinduku semakin berdendang. Menyiksa sekaligus menyakitkan.

Radka

Sekelumit Kata (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang