149. Aku yang Merelakanmu

116 4 0
                                    

Kurelakan kamu, sungguh. Tidak ada kata benci, karena aku cukup tangguh untuk sendiri. Bukankah kamu memiliki alasan untuk pergi? Biarlah, biar semua memori ini kusimpan sendiri. Tidak ada kata ragu atau menyesali. Karena pada awalnya, kita memang tidak saling mencintai. Akan lebih baik kita berdua mengakhiri, ini, di sini. Untuk sakit dan patah hati, bukan tidak mungkin itu terjadi, begitukah? Ah, sampaikan satu kata dalam hati kecilmu saja. Sebenarnya, kalau semua omong kosong ini adalah kebohongan, ingatkah saat dirimu tertawa denga lebar untuk hal-hal kecil saja? Apa itu sebuah kebohongan juga? Mari bercermin dengan seksama. Renungkan saja tidak perlu dipikirkan. Aku tidak mau menjadi beban di hidupmu yang berkepanjangan.

Teruntuk kamu, yang terburu-buru untuk melangkah jauh.

Radka

Sekelumit Kata (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang