cast : kim minseok, kim jongin
namaku kim minseok. aku sudah bekerja sebagai seorang psikiater selama 5 tahun. aku membuka praktek disalah satu gedung di kota seoul.
sekarang aku sedang makan siang dilantai dasar gedung ini bersama adik sepupuku yang sekarang bekerja sebagai dokter ahli pencernaan dan gizi-kim jongin. dia juga membuka praktek digedung ini. hanya saja dia dilantai 9 dan aku dilantai 11.
"hyung, apa kau sibuk?" tanya jongin kepadaku.
"tidak, memangnya kenapa?" aku bertanya balik sambil memakan makan siangku.
"hm.. aku memiliki seorang pasien. dia memiliki gangguan pola makan. aku sudah memeriksa pencernaannya kemarin,dan tidak ada yang salah dengan itu." kata jongin.
"lalu?"
"sepertinya yang salah bukan pada pencernaannya, tapi pada kejiwaannya. kau tau? jiwanya seperti sedikit terguncang. aku tak tahu harus bagaimana. dan ibunya sangat khawatir dengan keadaannya. mau kah hyung membantu dan mengambil alih pasienku itu?" tanya jongin sambil memasang muka memohon padaku.
aku berpikir sejenak. lalu tersenyum.
"baiklah. kirim dia padaku." kataku.
"benarkah? oke! aku akan memberitahunya untuk menemuimu pukul dua siang." kata jongin bersemangat.
"siapa namanya?" tanyaku.
"hera. yoon hera."
sekarang pukul dua siang. aku menunggu pasien yang akan dikirimkan jongin padaku. tapi dia tak kunjung datang.
aku pun menghubungi jongin untuk menanyakan apakah dia akan datang atau tidak.
"aku sudah memberitahunya untuk pergi ke ruanganmu beberapa menit yang lalu." begitu kata jongin.
aku pun keluar dari ruangan praktekku siapa tau si pasien sedang kebingungan mencari ruanganku.
tapi saat aku keluar, aku melihat orang-orang mengerubungi lift. aku tidak tahu apa yang terjadi, aku pun menghampiri mereka.
"ada apa ini?" aku bertanya.
"liftnya macet. dan sepertinya ada orang yang terjebak di dalam." kata salah seorang dari mereka.
oh sial! sepertinya pasien yang dikirimkan jongin terjebak didalam sana. ku harap dia tidak klaustrofobia karena yang aku tahu lift akan kembali berjalan setelah diperbaiki selama 2 jam.
ting!
pintu lift pun terbuka. menampakan sesosok tubuh gemuk yang sedaritadi terjebak didalam lift. pipinya tembam hingga membuat matanya nyaris tidak terlihat. di sisi mulutnya terdapat saus barbekyu yang belepotan, sepertinya dia memakan sesuatu yang bersaus dan berminyak.
orang-orang yang tadi berharap-harap cemas terhadap "siapa pun yang terjebak dilift yang macet" perlahan-lahan mulai menjauh karena tidak tahan dengan bau badan dari orang tersebut.
ohh dia pasti hera, pikirku.
"yoon hera?" tanyaku sambil mengulurkan tanganku untuk membantunya keluar dari lift.
"aku tadi lapar." katanya sembari menangis tersedu-sedu. ditangannya terdapat sebuah kresek hitam yang baunya sangat-ughhh mengerikan.
"tidak apa-apa. tidak apa-apa." kataku menenangkannya
aku pun mengarahkannya menuju ruanganku.
aku memberikan beberapa lembar tisu supaya dia bisa menyeka air mata, saus yang menutupi mulutnya dan-ehm cairan dari hidungnya karena sungguh. sejujurnya itu membuatku sedikit jijik.
"apa itu?" tanyaku sambil menunjuk kresek hitam yang dipegangnya.
srek!
dia pun segera menyembunyikan kresek hitam itu kebelakang punggungnya.
mungkin dia tidak ingin makanannya diminta, pikirku.
ya. mungkin yang berada didalam kresek tersebut adalah makanan yang sedari tadi dimakannya didalam lift.
"eum.... yoon hera kau baik-baik saja?" tanyaku saat dia sudah cukup stabil. benar kata jongin, jiwanya sedikit terguncang.
"hhhh maafkan aku... tapi aku... aku.. aku lapar." katanya kembali menangis. sungguh daritadi dia hanya berkata "lapar..lapar..lapar.." gangguan pola makan yang parah.
aku pun memutuskan untuk memintanya pulang dan beristirahat dirumahnya. aku memberikan kartu namaku seraya mengantarnya keluar ruangan. diapun berhenti menangis dan meninggalkan gedung.
"hhhhh sangat melelahkan." kataku bermonolog.
beberapa minggu kemuadian aku kembali makan siang dengan jongin.
"pasienmu itu...sangat mengerikan." kataku pada jongin.
"benarkan?!" tanya jongin.
"iya. tapi dia tidak pernah menghubungiku untuk melanjutkan pemeriksaan, padahal aku memberikan kartu namaku." lanjutku.
"ohhh, apa hyung sudah berbicara dengan ibunya?" tanya jongin.
"tidak. aku tidak mendapat informasi apapun dari ibunya.
"bagaimana pendapatmu tentangnya?" jongin kembali bertanya.
"ughh sangat gemuk. obesitas. dan ketergantungan terhadap makanan. dia benar-benar pemakan yang lahap." kataku.
jongin mengernyit.
"tidak. aku tidak bertanya tentang ibunya." kata jongin.
"maksudmu?" kataku bingung.
"iya. aku bertanya padamu, apa pendapatmu tentang hera?"
"aku sudah menjawabmu tadi." kataku.
"apa? gadis berumur 15 tahun yang kurus kering itu kau sebut obesitas dan pemakan yang lahap?!" tanya jongin sambil sedikit melebarkan matanya.
"tapi... itu.."
aku pun tersadar.
"tunggu- apa kemarin kau mengirimkan hera bersama ibunya?"
"ya. tentu saja." kata jongin.
"dan apa mereka berdua terjebak didalam lift bersama?" tanyaku kembali.
jongin mengangguk. ia menatapku dan raut wajahnya berubah.
saat ini yang aku ingat hanya seorang perempuan dengan tubuh gemuk, saus barbekyu di sekitar mulutnya dan kresek hitam yang waktu itu digenggamannya.
-end-
a/n : jongin jadi dokter ahli pencernaan dan gizi, emang ada? gatau ah bodoamat wkwk
pengen update mulu cerita ini gapapa kali ya ngehehehehehe
dokter xiumin❤
dokter cintaku huhu~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
creepy pasta | koreanidols ✓
Mystery / Thriller» remember, you're not alone. lowercase as always. dikutip dari ; situs creepy pasta dan urban legend indonesia. 2017© yutaaai