cast ; jeon somi
aku terbaring diatas ranjang pink milikku. berbalut selimut yang hangat, dimalam yang sepi dan dingin.
aku anak tunggal. ibu dan ayahku sedang pergi ke luar kota untuk perjalanan bisnis. mereka bilang, mereka akan disana selama seminggu.
itu artinya, tujuh malam ke depan aku sendiri. disini. dirumah ini. dan ini malam pertamaku.
aku menggulingkan tubuhku kesana-kemari karena tak bisa tidur. resah? sangat!
bagaimana jika ada pencuri? perampok? pembunuh berantai? monster? atau.... hantu?
oh! sepertinya aku harus berhenti menonton dan membaca cerita-cerita berbau misteri dan thriller.
disaat-saat seperti ini adegan-adegan difilm dan cerita-cerita itu selalu terbayang-bayang dipikiran bukan? aku yakin kalian juga merasakan hal yang sama denganku.
aku merenung menatap langit-langit kamarku yang temaram. kurasa inilah waktunya untuk tidur. aku mulai merasa nyaman dan mataku mulai terasa berat.
aku pun menutupi wajahku dengan selimut.
Tok! Tok! Tok!
sial! padahal beberapa detik lagi mungkin aku akan terlelap. siapa yang mengetuk pintu malam-malam?
Tok! Tok! Tok!
tunggu! itu bukan suara pintu yang diketuk. itu....
suara jendela yang diketuk. dan sepertinya itu jendela dikamarku karena suaranya sangat dekat.
apakah itu pencuri?
tapi tidak mungkin pencuri meminta ijin untuk mencuri, bukan?apakah itu anak-anak yang tinggal disebrang rumah? mengangguku? selarut ini?
tidak. tidak.
tidurlah somi. tidurlah. itu bukan apa-apa.
selama seminggu ini aku meminta teman-temanku untuk menginap dirumah. tetapi tidak ada satu pun yang datang. teman? cih.
ini adalah malam terakhirku dirumah sendirian. ibu dan ayah sedang diperjalanan untuk pulang.
aku kembali merebahkan tubuhku diranjang. aku tidak memiliki kebiasaan memainkan handphone saat menjelang tidur, karena itu akan membuatku susah tertidur.
untuk itu, aku lebih memilih untuk membaca novel.
mataku mulai mengantuk aku pun menyimpan buku novel yang sedang ku baca dinakas dan menutupi wajah dengan selimut.
Tok! Tok! Tok!
suara itu lagi. suara yang menggangguku selama seminggu ini. anak-anak iseng itu benar-benar sudah keterlaluan. haruskah aku memberi mereka pelajaran?
tidak somi tidak. jika kau terlibat masalah dengan tetangga, ibu dan ayah pasti marah. hhhh aku hanya harus bersabar satu malam lagi.
Tok! Tok! Tok!
lupakan. lupakan. lupakan dan abaikan. itulah yang selalu ku lakukan setiap kali mendengar suara itu. karena jika aku semakin memikirkannya hanya membuat diriku semakin takut dan takut.
lupakan.
Tok! Tok! Tok!
Tok! Tok! Tok!
Tok! Tok! Tok!
tidak! kenapa suaranya semakin kencang dan temponya semakin cepat?!
tidak somi tidak. 'dia' diluar dan kau didalam. tidak usah takut dan cobalah untuk tidur. lupakan dan abaikan.
dia diluar dan aku didalam.
Tok! Tok! Tok!
aku tak sanggup lagi! aku penasaran! aku ingin tau hal yang menyebabkan jendela terus bersuara! aku bisa gila hanya karena itu!
baiklah somi. tarik napas, keluarkan. tarik lagi, keluarkan. kau hanya perlu mengintip dibalik selimut untuk melihat 'dia'.
tarik napas.
keluarkan.
tarik napas.
keluarkan.
oh aku bisa gila! jantungku berdetak lebih cepat dan wajahku basah oleh keringat.
Srek
aku menyibakan selimut dan reflek menoleh ke kanan, tepat ke jendela kamarku.
dan aku menoleh hanya untuk melihat sesosok mahluk mengerikan disana. itu bukan anak tetangga seperti yang aku perkirakan.
aku terlalu takut untuk menjerit.
makhluk itu menatapku dengan dua bola matanya yang hilang. hanya ada dua lubang hitam ditempat dimana bola mata harusnya berada.
senyumnya mengembang sampai ke telinga. tidak itu bukan senyum! mulutnya robek hingga bagian atas telinga. dan deretan giginya terlihat menyeramkan.
dan satu hal lagi perkataanku yang salah.
'dia diluar dan aku di dalam.'
tidak!
ternyata selama ini dia disini. mengetuk-ngetuk jendela dari dalam.
-end-
kok aku ngerasa ini kurang ngefeel ya wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
creepy pasta | koreanidols ✓
Misterio / Suspenso» remember, you're not alone. lowercase as always. dikutip dari ; situs creepy pasta dan urban legend indonesia. 2017© yutaaai