"Aku ini penikmat hujan dan juga penikmat senyuman mu"
RainSampai di sekolah, Rain menuju kelas lalu pandangannya tertuju pada Aldira ia
berteriak."ALDIRAAA WOYYY" Aldira langsung terengeh.
Aldira menghampiri Rain.
"A.. apaa?
"Tau gaaa cowo yangg di kelas ips 3,
yang tinggi, putih, mancung?gue lupa namanya""Siapa ? Randy?"
"Mungkin gue gatau sih , mukanya juga"
"Yaudah ntar istirahat ke kantin aja"
"Okok"
Pelajaran pertama biologi Rain masih memikirkan cowo itu.
Randy-batin Rain
BEL ISTIRAHAT PUN BERBUNYI
"Aldiraa cepet kita ke kantin" Ucap Rain sambil menarik tangan Aldira.
"Apa, iyaa bentaran gue masukin pulpen ntar ada yang ngambil. Jangan kan pulpen gebetan aja tiba-tiba ngilang" Jawab Aldira mendramatisir.
Rain mendelik dengan ucapan Aldira.
"Iya iya cepet gue tauu "
Kantin seperti pasar subuh banyak orang yang berebut antri untuk mendapatkan makanan.
"Rain, tuh yang namanya randy" Aldira menujuk orang sedang duduk di ujung sana.
"Mana mana?" Mata rain mencari cari lelaki itu.
Randy sedang duduk di kantin dengan temannya, di meja ujung dekat pedagang bakso di kantin.
Rain pun menemukannya
Emang jodoh ga kemana ya -batin rain
"Heh udah kan liatnya? Nah lo ganteng kan" Aldira menyenggol temannya yang sedang jatuh cinta.
"E.....eh iya deh gue akuin ganteng" Ucap Rain tersadar.
"Beberapa hari juga lo bakalan naksir sama si randy" Ucap Aldira yang sudah mengetahui temannya bahwa ia menyukai lelaki itu.
"Ga lahhhh amit amit" Bantah Rain dengan tegas.
"Liat aja ntar, cepet yu mau beli apa keburu bel ceu" Ucap Aldira yang melihat mata Rain masih memperhatikan Randy.
"Minum aja deh"
"Sip"
Bel pulang berbunyi semua siswa kelas 11 IPA 3 bersiap siap pulang dan membaca doa.
Setelah membaca doa guru yang mengajar di kelas 11 IPA 3 keluar dari keluar.
"Dirr, gue duluan ya" Panggil Rain kemudian di lanjutkan dengan berjalan ke arah pintu kelas.
"Eee...h mau keman.. elah tu anak" Jawab Aldira setelah Rain keluar dari kelasnya.
Hari rain ingin pergi sendiri ke suatu tempat.
Di depan gerbang sekolah ada taksi yang sudah rain pesan.
Rain pun masuk duduk manis dan memberitahu kepada supir ia akan pergi kemana.
Sebuah tempat tidak begitu padat dengan orang orang yang berlalu lalang, begitu lah suasana Gramedia di Bandung.
Rain sangat menyukai buku novel genre romance. Hampir setiap minggu ia membeli novel.
"Wah ini nih yang gue cari " Gumam Rain, mencoba mengambil sebuah buku yang ia cari.
Ia berjinjit untuk meraih buku tersebut karena sangat tinggi.
"Ayo dikit lagih" Decak Rain susah payah.
"Minggir" Ucap seorang yang bertubuh tinggi.
"Eh eh.." Rain pun menoleh ke belakang.
"Nih, pendek banget lo" Ucap seorang lelaki itu.
Rain hanya diam karena yang mengambilkan buku itu adalah Randy.
Wah super hero gue dateng nih- batin Rain.
"Mau di ambil ga, apa gue simpen ke tempatnya lagi?" Tanya Randy
Menyadarkan perempuan yang sedang menatapnya itu.
"Eh eh iya iya sini, thanks ya" Ucap Rain tersipu malu.
Si pria itu pergi dengan sebuah buku yang ia pegang menuju kasir.
Hm Hm dia suka novel ternyata. Eh ko cuek banget yah- batin rain.
Rain pun membawa buku yang ia pilih kemudian menuju ke kasir.
"Makasih ya mba kasir" Ucap Rain
Di balas dengan senyuman oleh sang mba kasir.
Rain menuju keluar gramedia. Rain berjalan menuju halte rintikan air yang baru saja mengenai tangan putih nya.
"Gerimis ya" ucap Rain berlari menuju halte yang tak jauh dari gramedia.
Semakin deras rintikan air yang jatuh dari awan yang kelabu.
Rain menggosok gosokkan tangannya
"Dingin" ucap Rain selepasnya bersin
Rain lupa tidak membawa jaket.Rain duduk di halte sendiri ia melihat jam yang sudah menujukan pukul 17.30 . Rain bingung karena battre hp habis tersisa tinggal 5%.
10 menit kemudian suara motor berwarna merah berhenti Rain mengangkat kepala.
Rain terkejut ternyata dia ......~~~~~~~~~
Nantikan kelanjutannya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and randy
Teen Fiction[Selow update] Rainia Putri Randy Pratama Putra ☔☁☔☁ "Rain? Apakah kamu sangat menyukai hujan?" "Tentu sangat suka, apakah kau menyukainya juga?" "Aku menyukainya seperti ku menyukaimu rain" Hujan pun turun di kota Bandung. Rain terus memikirkan le...