Rain membuka matanya yang sembab akibat semalam.
Rain melihat jam menunjukan pukul 4.30.
Randy menyuruh Rain agar tidak sekolah.
Di rumah nya pun, sampai sekarang tidak ada siapa siapa. Rain pun tidak bisa mengambil handphone nya.
Tubuhnya lemas. Rain pun tidur kembali.
"Rain, makan dulu" Kata seseorang di hadapannya. Mata nya masih menyipit. Berusaha mengumpulkan nyawanya.
"Randy?" Ucap Rain pelan
Setahu Rain, Randy kemarin malam pamit dari rumahnya untuk pulang mengapa dia masih disini. Ah ntah lah Rain pun tidak memikirkan itu
"Ngapain di sini?" Lanjut Rain berusaha bangun.
"Ga usah bangun, so kuat" kata Randy menyuruh Randy untuk tidur saja.
"Tenang ko gue udah nelfon mama lo , sama kakak lo" Lanjut Randy yang memegang semakuk bubur yang masih panas.
Rain hanya mengagguk lemas.
"Gue suapin?" Kata Randy yang melihat Rain yang pucat. Mata yang sembab.
Randy yang berseragam Putih abu, duduk di sebelah Rain.
"Jangan, di aduk buburnya " Cegah Rain
Randy pun menuruti dan menyuapi Rain.
"Masih panas ya buburnya?" Kata Randy melihat mulut Rain yang membentuk huruf O kecil.
Rain pun mengangguk. Randy meniup terlebih dahulu bubur yang berada di sendok.
Setelah bubur nya habis, Randy pun menyodorkan gelas air putih kepada Rain.
"Nih obat, gue nemu di laci lo" kata Randy memberikan obat Parasetamol tablet.
Rain pun meminum obatnya dan di lanjut dengan minum.
"Gue berangkat sekolah dulu ya?" Ucap Randy sambil memegang tangan Rain.
Anjir panas banget tangannya-batin Randy
Randy pun mendekat ke muka Rain. Semakin dekat sampai nafasnya pun bertukar.
Anjir lo oplas ya Rain , cantik banget gila-batin Randy.
Rain pun mencoba untuk tenang. Detak jantungnya seperti lari maraton. Rain pun menutup matanya sedikit sedikit.
Randy pun menahan untuk tidak tertawa. Karena Rain mengira Randy akan menciumnya.
"Lo istirahat, jangan banyak gerak. Cepet sembuh" Ucap Randy berhasil membuat Rain malu. Dan pipi nya sekarang sudah semerah tomat.
Rain pun menutup mukanya dengan selimut. Rasanya ingin mati saja sekarang.
Anjir gue kenapa sih, anjir kan malu-batin Rain
"Gue pamit ya? " kata Randy berjalan menuju pintu kamar Rain.
Randy pun menutup pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and randy
Novela Juvenil[Selow update] Rainia Putri Randy Pratama Putra ☔☁☔☁ "Rain? Apakah kamu sangat menyukai hujan?" "Tentu sangat suka, apakah kau menyukainya juga?" "Aku menyukainya seperti ku menyukaimu rain" Hujan pun turun di kota Bandung. Rain terus memikirkan le...