#NOL 1

6.3K 313 8
                                    

Gadis mungil itu menggenggam erat kotak yang berwarna merah muda itu,Dia tersenyum riang lalu berjalan dikoridor sekolah dengan bersenandung kecil. Sebuah pekikan membuat ia menghentikan langkahnya.

"Prilly!! Tungguinnn!" Pekik gadis itu,Ia mengerucut kan bibirnya tak jelas.

Gadis yang bernama Prilly itu menoleh kebelakang,Ia terkekeh kecil melihat wajah sahabat-nya yang lucu saat ia sedang kesal itu,"Iya cini-cini.." Ucapanya dengan logat mirip anak kecil. Ia terlihat sangat menggemaskan.

"Ish! Lo mah ninggalin gue teruss!" Omel gadis itu dengan melipat kedua tangannya.

Prilly terkekeh kecil,"Iya.. Maaf." Ucapnya,Ia lalu mengandeng tangan sahabat-nya lalu berjalan menuju kelas.

Sesampainya dikelas,Gadis itu menaruh kotak yang ia bawa kedalam laci seseorang,Yang pasti orang itu sangat istimewa bagi-nya. Orang itu sudah membuatnya jatuh cinta pandangan pertama.

"Lagi?" Tanya wilona yang sudah jengah melihat tingkah sahabatnya itu,Ia tak mau sahabat-nya sakit hati akibat perbuatannya itu. Toh ia tak pernah dihargai.

Prilly mengangguk sembari tersenyum,"Dia cuma malu aja buat bilang suka ke aku" ucap Prilly dengan PD-nya.

Tiba-tiba seseorang tengah menatapnya sinis,"Ish gatau malu banget. Orang udah ditolak berkali-kali masih aja ngejar-ngejar. Murahan" desis teman satu kelas Prilly.

Setiap hari ia sudah terbiasa mendengar omongan yang tak mengenakkan itu,Tapi ia tetap berusaha tersenyum. Toh orang itu hanya menganggapnya mahluk yang paling aneh sedunia. Itu sama sekali tak berpengaruh dalam hidup-nya.

"Heh. Jaga mulut lo yah! Gue bogem juga lo." Teriak wilo yang mampu membuat semua orang bungkam.

Dari seluruh murid disekolah hanya Wilona,Leo dan Verrel yang mau berteman dengan Prilly. Semua murid sekolah sangat menghindari Prilly, padahal mereka tahu kalau Prilly adalah anak pemilik Latuconsina school. Namun Prilly tak pernah membuat dirinya hebat karena kekuasaan-nya.

Bukan karena Prilly cupu ataupun dia bodoh,Ia justru siswi yang paling pintar seantero sekolah,Ia diajauhi seluruh masyarakat sekolah karena dandanannya yang Aneh. Bukan cupu,Namun setiap ia berangkat ke sekolah pasti rambut-nya dikuncir dua. Selalu memakan lolipop dan permen karet.

Dan juga sifatnya yang masih sangat amat kekanak-kanakan. Prilly merupakan gadis yang benar-benar polos,Ia selalu riang tanpa beban. Semua accesoris-nya merupakan barang impor dari luar negeri,Namun sayangnya motifnya sama yaitu Doraemon.

Bahkan ia jika diluar jam sekolah pasti ia menggenakan sepatu sneaker yang bergambar doraemon.Ia seperti anak kecil,suka menonton kartun,Cara berbicara-nya juga masih seperti bayi. Namun satu yang membuat Wilona sangat melihat Prilly mempunyai sifat kedewasaan adalah ia tak pernah menangis.

Bukan tak pernah,Namun jarang. Jika masalah itu sudah terlalu besar dan ia tak kuat untuk menanggungnya,Ia akan menangis.Satu kelebihan Prilly adalah ia pandai membuat puisi. Ia benar-benar suka akan doraemon.

"Prill.. bu Yasmin udah kesini tuh,Ga usah dengerin omongan-nya setan yah.." nasehat Wilona sembari tersenyum. Ia mengelus-elus pundak Prilly.

Prilly nampak tersenyum kecil,"Makasih ya wil.. Aku sayang kamu." Ucap Prilly pelan,Wilona pun mengangguk.

......

Laki laki berparas tampan itu memasuki kelas dengan wajah cool-nya,Ia memasukkan kedua tangannya di saku celananya,Semakin bertambahlah aura ketampanan-nya. Ia duduk di bangkunya yang paling pojok,Ia sudah menduga bahwa ada kotak yang terletak dilaci-nya. Ia mengambil kotak itu kemudian membukanya tanpa minat sama sekali.

Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang