NOL #12

2.8K 223 1
                                    

Wilona melirik jam tangan miliknya yang menandakan bahwa sekarang hari sudah mulai sore,Namun mengapa belum ada kabar dari Leo dan Verrel? Apa mereka sudah menemukan Prilly? Untuk sementara Wilona meminta ijin untuk tidak mengikuti kegiatan camping sebelum Prilly ditemukan, Pikiranya sangat kacau.

Bahkan untuk menghubungi Leo saja ia tak bisa karena disini jaringan sinyalnya sangat lemah,"Prill.. lo dimana sih? Maafin gue!" Lirih-nya yang menahan sesak.

...

Prilly merentang-kan tanganya saat melewati persawahan yang berada di puncak,Jalan tanah ini sangat licin, Namun tak membuat Prilly takut untuk melewatinya,Padahal Ali sudah bilang kalau mereka bisa lewat jalan lain. Namun Prilly menolak dengan alasan jalan ini lebih cepat sampai.

Ia mengembangkan senyumnya dengan sangat ceria,Ia bisa merasakan hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya,Karena Prilly sama sekali tak menggunakan make up jadi tidak ada yang luntur apapun dari dirinya. Ia terlihat sangat natural.

Ali melingkar-kan tanganya pada perut milik Prilly,mereka seperti pasangan yang sedang kasmaran. Hati Prilly berdenyut senang saat merasakan pelukan dari Ali,Ia tetap melanjutkan perjalanan walaupun perasaannya sudah hampir gila.

Tiba-tiba keseimbangan Prilly goyah dan sepatu sneaker doraemon miliknya tergelincir di lumpur sawah, Bukan-nya merengek ia malah tertawa senang. Ini seperti film-film anak desa yang sangat menyenangkan,pikirnya. Prilly mengulurkan tangan putih-nya yang sudah penuh lumpur pada Ali.

Ali sempat ragu,Namun ia adalah lelaki bukan-kan lelaki itu harus melindungi gadis mereka? Saat tangan mereka sudah saling menggenggam,Prilly menarik tangan Ali dengan kuat, Sebenarnya Ali ingin menghindar namun jalan tanah ini sangat licin,Alhasil ia sudah tergelincir di sawah bersama Prilly. Baju mereka sudah kotor akan lumpur.

Prilly tertawa keras,"Kak Ali jadi kotor yah? Kasiann deh! Anak kota emang gitu!! Ga berani kotor," ledek Prilly pada Ali.

Ali menggeram kesal setengah mati pada gadis ini,Ia melemparkan gumpalan lumpur cair pada Prilly sehingga mengenai pipi chubby,"Rasain lo. Jadi cewek tuh jangan rese!"

Prilly mengertakkan gigi-nya,Ia mengambil gumpalan lumpur cair lalu melemparkannya pada Ali, Gumpalan itu tepat mengenai jidat Ali,"Aku bales! Emang kakak doang yang bisa?" Tantang Prilly.

Dari sinilah permainan gila mereka dimulai,Tanpa takut kotor atau alergi mereka melakukan permainan ini layaknya anak-anak desa. Ternyata jadi anak desa itu lebih menyenangkan,Mereka mempunyai teman nyata. Sedangkan anak kota? Hanya gadget teman mereka. Sangat menyedihkan bukan?

"Kak Ali kurang ajar!! Rambut Aku jadi kotor!" Pekik Prilly kesal saat rambut-nya kini sudah berlumuran lumpur.

Ali tertawa mengejek,"Makanya jangan ngelawan gue! Lo ngga tau kalo gue tuh jago dalam melempar kan?" Sombong Ali dengan gaya-nya.

Prilly mendecih,Ia mengambil gumpalan lumpur itu dengan porsi yang cukup banyak laly mengusap lumpur itu diwajah tampan milik Ali, bagai masker coklat,Wajah Ali telah ditutupi oleh sesuatu yang cair. Tentunya berwarna coklat.

Rintikan air hujan mulai mengguyur puncak lagi,Ali langsung menarik tangan Prilly agar tak terkenan air hujan,Ia tak mau Prilly sakit. Laki-laki itu segera mencarikan Prilly tempat berteduh,Ia menemukan sebuah pohon besar dan ia berinisiatif untuk berteduh disana.

Bibir Prilly mulai membiru,Ia sudah mengigil,Hal ini membuat kecemasan Ali bertambah. Apakah tak ada seseorang yang berusaha mencari mereka berdua yang tersesat ini? Oh tuhan,Prilly sudah pingsan dalam dekapannya.

Ali tersentak kaget saat ada yang mengambil paksa Prilly dari dirinya, Rahangnya mulai mengeras saat mengetahui bahwa Leo tengah memeluk Prilly,Verrel menatap Ali dengan dalam.

Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang