Prilly berjalan dengan pandangan dingin ke semua orang yang berlalu di hadapannya. Ia kini sedang menuju kantin untuk makan bersama Wilona namun cewek itu sudah duluan ke kantin tadi. Padahal ini adalah jam pelajaran. Tapi Prilly tak peduli. Perut-nya yang keroncongan sudah bersorak untuk diberi makanan sekarang."Gua boleh duduk sini gak?" tanya suata bariton milik Ali.
Prilly yang baru saja duduk itu pucuk matanya melirik Ali dengan pandangan dingin,"Terserah." balasnya singkat.
Ali tersenyum,tumben gak marah pikirnya. Mungkin suasana hati Prilly tengah membaik setelah mendapat telfon dari Leo. Tapi ya bodo amat,yang penting Prilly ngebolehin Ali duduk di samping-nya.
"Bi baso satu,Sama jus melon!" Teriak Prilly dengan melambaikan tangan-nya pada bibi kantin.
Ali mengikuti gerakan Prilly,"Tambah satu porsi lagi ya Bi. Prilly yang bayar!" teriak Ali dengan cengegesan.
Prilly melotot,"Eh maksud lo apaan?" sewot Prilly dengan mata melotot. Matanya ingin keluar sekarang.
Ali cengegesan,"Bayarin gue ya.. Sumpah gue lupa bawa uang jajan tadi. Emm besok gue ganti deh," pinta Ali. Bohong. Padahal ada uang di saku celana-nya.
"Gak!"
"Plis ya Prill.."
"Gak,"
"Apa lo tega ngebiarin gue kelaperan? Trus mati.. Jadi hantu gentayangan?"
"Yaitu si derita lo!"
"Yatapikan—
"Lo banyak bacot ya."
"Bacot jangan di banyakin, Cinta gue ke lu yang seharusnya gua fotocopy biar nambah banyak!" sahut Ali dengan mata mengedip.
Prilly membuang muka. Diam diam ia menahan tawa-nya. Lalu gadis itu memberi selembar uang dua puluh ribu pada cowok di samping-nya kini.Lalu Prilly melangkah pergi."Prill!" teriak Ali lagi.
"APAAN SIH?!"
"Duit-nya kurang dua ribu! Kan bakso lima belas ribu! Trus jus melon tuju ribu!"
Prilly mengeram kesal antara marah dan gemas pada Ali,"DASAR CODOT!" pekik-nya lalu melemparkan semua isi dompetnya pada wajah Ali. Gadis itu lantas pergi.
.
.
."Gue denger denger tadi lo akrab sama Ali di kantin ya?"
Prilly menatap Wilona syok,"Apa? Gak." Gadis itu bernada cuek seperti biasanya.
Wilona terkikik,"Ih bilang aja kali lo gagal move on dari Ali." ledek Wilona. Padahal dia tau Prilly menyukai Leo.
"Udah ada kak—
"Leo?"
Prilly mengangguk.
Wilona berdecak,"Yaelah. Gue tau kalik kalo lo cuma kasihan sama Leo. Lo masih suka sama Ali,tapi rasa benci lo sama kejadian dulu terlalu susah buat dilupain. Ayolah Prill—
"Udahlah Wil,Gue bosen dengerin ceramahan dari lo yang isi-nya itu itu mulu." jawab Prilly. Gadis itu lalu beranjak pergi dari ruang tamu."Gua mau bobok!" katanya.
"Tumben bahasanya sopan,Kejedot apa lo? Atau.. Gara gara Ali?" goda Wilona lagi.
.
.
."Nih,duit dua puluh dua ribu. Gua bayar cash utang gua tadi pas di kantin."
Prilly menatap Ali emosi,"Keluar lo! Gasopan banget anjing masuk kamar cewek sembarangan!" Teriak Prilly tak segan segan. Ia mendorong dorong tubuh Ali.
Ali tertawa,"Loh? Emang kenapa sih? Calon istri sendiri juga.." jawab-nya enteng. Ia malah menepis tangan Prilly dan mulai rebahan di atas kasur empuk milik Prilly.
"WILONA! BUNDA! VERREL!" teriak Prilly mengamuk. Ia tak bisa berlama lama melihat wajah Ali. Laki-laki itu telah membuat dirinya kehilangan Leo untuk bertahun tahun.
Tak ada yang menyahut.
"BUNDAAAA!!"
"Bunnnn!"
Krik krik.
Ali tertawa keras,"Emm ada orang? Hahaha" ledek-nya pada Prilly. Dalam hati Prilly memaki Ali yang bisa bisa nya langsung masuk kamar-nya tanpa ijin. Dan, kemana pergi-nya semua orang? Huft. Shit
Hening beberapa menit.
"Gue mau minta maaf." akhirnya kata itu lolos juga dari mulut Ali. Ribuan kali ia mengucapkan kata itu dari mulutnya hanya agar dimaafkan oleh Prilly. Tapi,Nihil.
Prilly tersenyum sinis,"Gampang banget ya lo bilang maaf. Setelah apa yang lo lakuin ke gue sama kak Leo." katanya dengan suara yang bergetar. Ali menatap Prilly dalam. Cowok itu lantas mendorong tubuh Prilly perlahan pada balkon kamar-nya."Li.. Lo mau ngapain?" Ali tak mendengarkan ucapan Prilly. Pemuda itu lalu mendorong Prilly dari lantai dua bagian rumah-nya.
"Aaaaaa! Anjing. Fuck. Biadab. Tolongin gue asu. Woy lo mau gue mati ya?!" pekik Prilly ketakutan. Ali tertawa pelan. Tapi tangan-nya masih memegangi Prilly. Gadis itu kini sudah berayun ayun di balkon kamar.
"Maafin gue. Trus lo selamat." kata Ali dengan nada yang seram. Jantung Prilly mau lepas dari tempat-nya.
"Eh Li, Lo kalo mau becanda jangan kek gini dong. Gue jatuh ntar Li!" pekik Prilly takut. Matanya melirik kearah bawah. Oh damn, Ia hampir kehabisan oksigen.
"Ya makan-nya maafin gue,"
"Gak!"
"Oh yaudah," Ali melepaskan pegangan tangan-nya pada tangan Prilly. Gadis itu berteriak dan hap. Sebuah tangan kekar dengan sigap menangkap Prilly.
"Yatuhan kalo gue mati,Fiks Ali yang pertama gue gentayangin." gumam Prilly pelan.
-------------------------------------------------
Hai.
Rasta comeback.
Maaf buat kevakuman ini.
Oke. Rasta bakal jawab semua pertanyaan kalian.1. Wa kenapa gak aktif? : Hape rusak. Gak maen WA. Tapi secepet-nya bakal kembali on,Doain.
2. Kenapa jarang nulis? : hape rusak. Gak ada bahan. Lagian Rasta udah kelas tiga SMP. Jadi gak ada waktu buat maen maen, apalagi maenin perasaan. Harus fokus belajar,Doain lulus. Amin
3. Cerita-nya masih dilanjut? : Masih. Tapi lama next.
KAMU SEDANG MEMBACA
Name Of Love
Romance"Gue akan buat lo jatuh cinta,jatuh sejatuh jatuhnya,Your mine." -Prilly Latuconsina "Lo selalu buat hari hari gue hancur. Lo adalah benalu di hidup gue," -Aliando Euro Syarief