#NOL 6

2.7K 225 4
                                    

Ali tengah menunggu Prilly di dalam kelas,Sudah setengah jam Prilly belum datang ke sekolah, Sebenarnya ia sudah memaki-maki Prilly didalam hatinya,Kemana dia? Ali tetap menunggu Prilly didalam kelas sambil mengunakan headset.

Apakah ini yang dirasakan Prilly selama tiga tahun belakangan ini? Menunggu dan terus menunggu? Padahal sudah tau rasanya sama, Namun kenapa masih bertahan? Mungkin cinta itu sudah terlanjur membesar.

Ali pun menyembunyikan wajahnya dibalik lipatan tanganya yang berada diatas meja, Posisinya kini seperti orang tidur,Ali benar-benar telah meraskan menunggu Prilly.

Dilain tempat,Gadis berkuncir dua itu berlarian dengan riang di bandara Soekarno-Hatta. Ia nampak menunggu orang tuanya untuk datang ke Indonesia. Kini Prilly bersama para sahabatnya.

"Kapan sih mami sama papi dateng? Kok aku enggak sabar yahh.." ucap Prilly dengan antusias,Senyuman sama sekali tak luntur.

Leo mengacak-acak rambut prilly, "Ucul banget sih lo. Dasar bocah." Ledek Leo dengan tawa-nya.

Prilly nampak mengerucutkan bibirnya,"Awas yahh kalo ada mami aku laporin kakak ke mami, Biar tau rasaaa.." ancam Prilly dengan manja.

Leo menjulurkan lidahnya,"Biarinnn tante ngga akan marah sama gue. Palingan lo yang dimarahin."jelas Leo dengan mengandeng tangan Prilly.

"Udah deh kalian,Gausah pacaran terus kenapa sih? Bosenn gue liat-nya." Celetuk Wilona yang sudah mulai jengah.

Verrel nampak mengangguk,"Bener tuh. Ngga dirumah,Disekolah, Dibandara sama aja." Cerocos Verrel.

Prilly membelalakkan matanya,"Ish siapa yang pacaran coba? Kalian jangan nebar fitnah. Nanti kak Ali salah paham." Jelas Prilly dengan mengerlingkan matanya.

Leo memutar bola matanya,"Ali lagi, Ali lagi.. Boseennn gue dengernya! Ada topik yang laen kagak sih?"

"Nggak ada,Soalnya dia udah mentok dihati aku.." ucap Prilly dengan membayangkan wajah Ali.

"Siapa yang udah mentok dihati putri mami?"

Suara itu seketika membuat darah Prilly membeku,Itu suara mami-nya. Ia segera membalikkan badannya dan bersiap untuk memeluk maminya. Prilly sangat merindukan mami-nya.

"Mamiii ily kangenn," rengeknya tanpa melepas pelukannya,Ia memejamkan matanya seraya menghirup aroma parfum yang selalu disukainya.

Tangan mami Prilly terulur untuk mengusap rambut Prilly,"Putri mami sekarang udah besar yah,Udah ada pacar nih? Kapan dikenalin ke mami?" Tanya-nya dengan lembut.

Prilly memutar bola matanya,"Mami sih,Ngga pernah mikirin aku. Selalu aja sama kerjaan,Gimana bisa atur waktu-nya?" Sindir Prilly yang cukup membuat hati mami Prilly tertohok.

Mami Prilly tersenyum lembut,"Maafin mami Ily, ini semua kan demi kamu.. Oiya,Mami mau minta maaf karena papi pulang-nya besok. Karena tadi ada meeting mendadak. Gapapa kan?", Jelas mami Prilly.

Prilly mengangguk lesu,"Iya deh. Gapapa.. Oiya mi,Kenalin ini Kak Leo, Ini Kak Verrel, Dan ini Wilona." Jelas Prilly

Mami Prilly terkekeh,"Kamu pikir mami lupa yah sama temen temen kamu? Mami inget semua sayang.."

Prilly tersenyum,"Kirain, Mami lupa! Jadi Prilly ingetin deh. Hehe," Prilly lantas mengandeng mami-nya menuju mobil.

......

Prilly kini sedang menangis serta merengek,Bagaimana tidak? Mami-nya menyuruh Prilly untuk mengubah penampilan nya,Padahal dulu ia sangat suka bila rambut Prilly dikuncir.

"Mi.. Ily ngga mauuuu," Ucapanya dengan menangis sesenggukan, Mbak salon-nya sampai kewalahan karena kepala Prilly yang sama sekali tak diam sedari tadi.

Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang