NOL #15

3.1K 251 14
                                    

Disarankan baca part sebelumnya

Prilly memeluk Leo erat,"Kak maafin aku.. Bangun dong,Jangan bikin aku khawatir gini.." lirih Prilly.

Leo tersenyum tipis,"Gu-gue ga-pa-pa kok.. M-maka-sih ya sayang," Ujar Leo dengan tersendat sendat.

Prilly menggeleng,"Aku gak mau kehilangan kakak.. Aku sayang sama kakak,Please jangan gini.." lirih Prilly dengan air mata yang sudah membanjiri seluruh pipi-nya.

Leo menggeleng,"Ka-kamu nangis buat aku?" Tanya Leo dengan nada lirih nya.

Prilly memeluk Leo erat,Air matanya kembali meluncur begitu saja,"Kak.. Aku takut kakak ninggalin aku," lirih Prilly dengan nada serak.

Dengan susah payah Leo mengelus pucuk kepala Prilly,"Gak akan sss sayang, Gu-gue disini buat lo." Ucap Leo pelan.

Kreeekkk..

"Leo.. Apa yang terjadi sama kamu? Ini Leo kenapa Prill? Kok bisa gini?" Tanya Mama Leo dengan wajah khawatir nya.

Leo tersenyum tipis,"Gakpapa kok Ma.. Biasalah cowok," ucap Leo seakan akan ia baik-baik saja. Padahal tangan kiri-nya retak.

Mama Leo menangis meratapi nasih Leo,"Kita berobat ke Singapura besok! Kamu harus sembuh! Lanjutin kuliah kamu disana! Mama gak mau kamu kayak gini lagi.." Terang Mama Leo.

Prilly membulatkan matanya,"Tan.. Kak Leo mau di kemanain? Prilly gak mau Tan," Tolak Prilly.

Mama Leo menatap Prilly nanar,"Maafin tante Prill.. Keputusan Tante udah bulat,Biarin Leo disana, Dia pasti kembali demi kamu!" Jelas Mama Leo.

Leo terus menggegam tangan Prilly erat,"Prill.. Jangan lupain aku," gumam Leo yang masih di dengar oleh Prilly.

.
.
.
.
.

2 minggu kemudian.

"Kamu kenapa lagi sih sayang? Ini udah yang ke empat kalinya Bunda di undang ke sekolah karena perilaku kamu.. Ayo dong,Leo pasti sedih ngeliat kamu kayak gini.."

Prilly menatap malas bunda-nya,"Apa sih Bun? Aku cuma mau Kak Leo! Itu doang!" teriak Prilly.

Semenjak hari dimana Leo dan keluarganya pergi meninggalkan Indonesia, Prilly menjadi pribadi yang nakal serta urakan,Sering bolos, ikut tawuran,mem bully orang dan yang lainya. Bunda Prilly sampai harus mengambil cuti karena harus mengurus Prilly.

Bunda Prilly mengusap bahu Prilly pelan,"Kamu harus jadi yang lebih baik Prill,Leo pasti sedih liat kamu kayak gini.." Ucap Bunda-nya.

Prilly menggeleng,"Gak mau! Udah Bunda keluar aja dari kamar aku! Kuping aku panas tau gak dengerin ocehan bunda!" dumel Prilly lalu menarik tangan Bunda-nya agar bisa keluar dari kamar-nya sekarang juga.

Setelah bunda-nya keluar,Prilly membanting kuat pintu kamar-nya,"Kak Leo kapan balik? Prilly kangen.." lirih-nya.

"PRILLY! BUKAIN WOY!"

Prilly berdecak,"Hih. Ni anak gangguin gue aja!" Dumel Prilly lalu membuka pintu kamar-nya.

Di depannya kini sudah ada Wilo serta Verrel yang berdiri tegap di hadapan-nya,"Lo buat ulah apalagi sih?" tanya Wilo dengan gemas.

Prilly memutar bola matanya,"Gak terlalu buruk,Cuma buat muka-nya Caca lecet dikit, Kenapa?"

Wilona san Verrel langsung masuk ke dalam kamar Prilly tanpa meminta ijin duluan,Mereka duduk di tepi ranjang milik Prilly. Prilly mendengus lalu menutup pintu kamar-nya dan ikut duduk berdekatan dengan Verrel dan Wilona.

Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang