Prilly menangkup kedua pipi Ali,ia menatap dalam mata hitam legam milik Ali,Jauh dari kata ini Prilly sangat mencintai Ali. Apa Ali sudah membalas cinta-nya? Prilly juga tak tahu,itu tak penting. Yang penting adalah dirinya dan Ali selalu bersama.
"Kakak kenapa?" Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Prilly,Sedari tadi ia bingung mau membicarakan apa dengan Ali, bibirnya terasa kelu.
Ali tersenyum tipis,"Gue ngga kenapa-napa kok. Oiya,Gue boleh nanya sesuatu?" Tanya Ali dengan melepaskan tangan Prilly dari pipi-nya.
"Tanya aja."
Ali menarik nafasnya,"Lo pilih gue atau Leo?" Tanya Ali yang memang sudah mengeluarkan uneg-uneg nya itu. Mungkin kali ini ia akan tahu jawaban itu dari mulut Prilly.
"Jawab prill," itu bukan suara Ali maupun Prilly, gadis itu langsung menoleh kearah belakang. Didapati-nya Leo sedang berdiri gagah sambil menatap-nya penuh harap.
Prilly terjebak dalam situasi ini,"Aku pilih Kak Leo." Ujarnya pelan, Ali langsung mendesah kecewa dan Leo langsung merangkul bahu Prilly.
"Aku belum selesai ngomong. Aku pilih kak Leo sebagai sahabat aku sedangkan aku pilih kak Ali sebagai calon masa depan aku. Impaskan?" Cerocos Prilly kemudian tersenyum.
Senyum diwajah Leo luntur,Prilly benar benar telah menjatuhkan hati-nya dijurang yang sangat curam,Baru saja ia merasa diterbangkan kelangit ketuju ehh sudah dihempaskan ke bumi lagi,Hidup sungguh tak adil.
"Kak Leo,kali ini aku pulang bareng kak Ali yah? Nanti aku yang ngomong sama papi." Ucap Prilly,Leo hanya mengangguk pasrah kemudian melenggang pergi.
Ali merogoh saku celananya dan menyodorkan sebuah kotak merah, Ia langsung membukanya dan terlihatlah dua kalung yang sangat indah.
"Ini buat lo,Ralat buat kita berdua. Gue harap lo jaga barang ini baik-baik, Saat nanti lo udah muak sama semuanya lo boleh buang kalung ini." Jelas Ali.
Prilly mengangguk,"Makasih kak, Aku mau pakek yang huruf A aja yah, Huruf A menandakan kak Ali." Ucap Prilly girang.
Ali terkekeh,"Lo lucu."
......
Prilly mengusap pelan telapak tangannya saat ia merasakan angin malam tengah menguasai dirinya. Ia kedinginan,Ali yang menyadari itu langsung membuka jas-nya dan memakaikan jas hitam itu pada Prilly, Awalnya gadis itu kaget.
"Ma--kasih kak," Ucap-nya pelan,Ia tersenyum tulus terhadap Ali. Ali nampak mengangguk kan kepalanya sesaat kemudian ia menarik tangan Prilly untuk segera mengantar-nya pulang.
Jam menunjukkan pukul sebelas malam,Ali melihat Prilly yang sudah terlelap disampingnya. Posisinya meringkuk memeluk jas milik Ali. Diam-diam Ali tersenyum kearah Prilly,Kali ini ia akan membahagiakan gadis itu.
Sesampainya dirumah Prilly,Ali melirik gadis kecil itu yang masih tidur terlelap,Ali tak setega itu membangun-kan malaikat yang tengah terlelap. Ia segera mengendong Prilly memasuki rumah Prilly, Diketuknya pintu rumah bercat putih itu dengan susah payah.
"Illy?? Dia kenapa?" Pekik wanita paruh baya dengan logat inggris-nya, Ali menyakini bahwa wanita ini adalah mami Prilly wajah mereka sekilas mirip.
Ali tersenyum,"Dia ketiduran tante." Ucap Ali kemudian mami Prilly mempersilahkan Ali untuk masuk kedalam kamar Prilly.
Betapa terkejutnya Ali saat melihat nuansa kamar Prilly yang monoton dengan kartun Doraemon,tak ada barang disini yang melenceng dari kartun kucing itu. Sebegitu tergila-gila kah Prilly pada kartun itu?
Childish.
Ali meletakkan tubuh Prilly perlahan diatas ranjang milik Prilly,Tangan-nya terulur untuk mengelus dahi Prilly, Wajah gadis ini nampak sejahtera dalam tidur-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Name Of Love
Romance"Gue akan buat lo jatuh cinta,jatuh sejatuh jatuhnya,Your mine." -Prilly Latuconsina "Lo selalu buat hari hari gue hancur. Lo adalah benalu di hidup gue," -Aliando Euro Syarief