FZG #8

2.6K 225 3
                                    

Prilly mengerjapkan matanya saat merasakan beberapa rintik air yang membasahi pipinya,Ia melihat langit sudah menggelap. Ia pun melirik jam tangannya,Menunjukkan pukul lima sore. Gawat,Ia belum memberi tahu mami-nya soal ini.

Prilly menengok kebelakang,Matanya membulat sempurna saat melihat Ali yang sedang bermain game,Ia tengah duduk disofa belakang Prilly. Dibenak Prilly terdapat beribu pertanyaan, Apa Ali menunggu-nya? Apa Ali takut membangunkan-nya? Apa Ali ingin lebih lama bersama-nya? Apa Ali---- ish. Hanya mimpi semata.

"Kak Ali? Masih disini?" Tanya Prilly dengan muka cengo-nya. Ia nampak tersenyum pada Ali.

Ali hanya membalasnya dengan deheman,"Pulang sekarang. Gue Anter." Katanya lalu mengandeng paksa tangan Prilly menuruni tangga sekolah yang sudah sepi itu.

Sesampainya di parkiran,Prilly nampak memainkan ponselnya. Ia tak mau mami-nya khawatir dengan keadaannya. Isi pesannya sangat singkat, Mi, Illy lagi ngajarin temen illy belajar. Maaf baru kasih kabar, bentar lagi illy pulang kok. Prilly lantas memilih memasukkan ponselnya kedalam tas ransel doraemon berukuran sedang itu.

"Kenapa lo maniak sama kartun konyol itu?" Tanya Ali tiba-tiba,suaranya masih sama terdengar datar.

Prilly terkekeh,"Dia lucu."

"Cuma itu?"

Prilly menggeleng,"Sifat dari para tokoh yang berada dalam doraemon itu bikin aku bercermin. Pertama doraemon,Dia selalu ngabulin permintaan nobita. Tapi tanpa disadari cara itu membuat nobita jadi ketergantungan sama kantong ajaibnya. Padahal,Doraemon dikirimkan untuk membantu sebagian masalah yang nobita alami. Bukan seluruhnya." Jelas Prilly panjang lebar.

Ali begitu mencerna perkataan Prilly, gadis ini pemikirannya lebih dewasa daripada gadis lain yang malah lebih suka pada drama korea atau film tentang cinta. Ali agak salut pada pemikiran Prilly,Ia tak menyangka Prilly bisa berfikir sejauh itu.

"Kedua,Dari nobita. Dia selalu gagal dalam melakukan apapun disekolah-nya,Bisa dikatakan ia sangat ceroboh. Dan itu sebelum bertemu dengan doraemon. Tentunya,sesudah bertemu doraemon nasibnya berubah drastis,Ia menjadi mudah melakukan suatu hal. Namum sifat kejelekannya tumbuh satu yaitu ketergantungan. Seperti yang tadi." Jelas Prilly lagi.

"Nobita juga gampang menyerah, Itulah sebabnya doraemon dikirim untuk memberikan semangat pada Nobita sekaligus teman dalam hidup-nya. Walaupun bisa jadi pertemanan itu hanya sementara."

"Yang paling aku sukak,Itu giant. Dia emang sifat-nya arogant,Tapi dari sifat itu kita tahu. Bahwa giant selalu melindungi adiknya walaupun biasanya ia suka kesel sama adiknya. Oiya,Dia juga pemberani,aku sukak dia."

"Lebih sukak giant atau gue?" Tanya Ali spontan,Ia langsung memukul mulutnya yang tak bisa kompromi itu.

Prilly terkekeh,"Aneh. Aku lebih sukak giant,dia itu ibarat kak Leo." Ucap Prilly yang tanpa sadar membayangkan wajah Leonard itu.

Ali memutar bola matanya,Tanpa sepatah katapun ia menancapkan gas lalu membelah jalanan jakarta yang hampir gelap itu. Tak ada percakapan lagi,Apa yang salah dari Prilly?

"Kak Ali ngga mau mampir dulu?" Tanya Prilly saat mobil mewah Ali telah sampai di pekarangan rumah Prilly.

Ali menggeleng kecil,"Gausah deh. Laen kali aja."

"Tapi ini mau ujan kak." Ucap Prilly lagi, Sebenarnya ia mau mengenalakan Ali pada Mami-nya. Siapa tahu cocok,iyakan?

Ali mendengus,"Yaudah deh. Gue ambil payung dulu." Ucapnya singkat lalu berlari kecil kebelakang mobil dengan mencari payung. Rintikan hujan sudah membuat jaket hitam Ali menjadi basah.

Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang