Bagian 7

42K 928 25
                                    

Bandara International Tokyo

" Jepang! I'm coming! " teriak Daisuke setelah turun dari pesawat.

" Daisuke! Don't run! " Cherry memperingatkan anak nya yg sedang berlari.

" Yes, mom. " anak itu berhenti berlari.

" Dia anak yg aktif seperti ibu nya. " kata Madara yg berjalan disamping Cherry.

" Terima kasih. " ucap Cherry.

" Untung saja dia tidak seperti ayah nya. " perkataan Madara menghentikan langkah nya." Biasanya jika seorang ibu terlihat aktif, sang ayah malah pendiam. Seperti Shimura Sai dan Yamanaka Ino. Bagaimana menurut mu? " Madara melanjutkan ucapan nya.

" Mungkin begitu. " Cherry kembali berjalan.

" Kakek, apa kita akan jalan-jalan? " tanya Daisuke.

" Tidak, Daisuke. Kita akan langsung pulang ke apartment. " kata Cherry.

" Yahhhh... " Daisuke tertunduk lesu.

" Lain kali ya. Kakek masih ada pekerjaan. " Madara menepuk kepala Daisuke.

" Em. " Daisuke mengangguk dg terpaksa.

" Kakek duluan ya. " Madara keluar lebih dulu dari bandara.

" Kita naik apa, mom? " tanya Daisuke.

" Taxi bandara. Ayo. "

# # #

Keluarga besar Uchiha sedang berkumpul di ruang keluarga. Pemimpin besar mereka telah kembali dari perjalanan jauh nya.

" Aku pikir kau sudah lupa jalan pulang. " kata seorang pria raven yg sedang menidurkan kepala nya di pangkuan wanita cantik.

" Sasuke. " wanita itu menjitak pangeran tampan ini.

" Aku bebas pulang pergi kemana pun yg aku suka. Siapa yg berani melarang ku? Menikmati sisa umur dg bersenang-senang. "

" Ayah. Maksud Sasuke itu, dia mengkhawatirkan keadaan ayah. " jelas Mikoto.

" Aku sama sekali tidak khawatir. " perkataan Sasuke barusan sukses mendapat jitakan lagi.

" Sayang... Kau ingin ku cium di sini? " tanya Sasuke.

" Ehem! " suara itu terdengar sangat keras.

" Wow. Sepertinya akan ada gempa sebentar lagi. " kata Sasuke.

" Bagaimana Amerika? Apa ada yg menarik sampai membuat jii-sama betah di sana? " tanya Itachi pada Madara.

" Aku mempunyai mainan baru di sana. Mainan yg sangat menarik. "

Penjelasan kakek tua itu membuat Sasuke menegang. Dia mengerti maksud dari mainan itu.

" Mainan seperti apa, jii-sama? Pesawat apa mobil-mobilan? " tanya bocah berusia 10 tahun ini.

" Bukan mainan seperti itu, Akira. Tapi mainan yg kakek punya jauh lebih menarik. "

" Wow... Apa aku boleh melihat nya? " tanya  Akira.

" Nanti aku akan menunjukkan pada mu, tapi tidak secepat itu. "

Dark Blue and Soft Pink Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang