Akatsuki Bar
Sasuke meneguk kembali isi gelas nya yg kembali penuh. Dia sangat frustasi. Seharian ini dia mencari Sakura tapi tidak ada hasilnya.
" Menyerah saja. " kata pemilik bar yg merangkap sebagai bartender di klub itu. Yahiko.
" Naruto bertemu dg seseorang yg mirip dg nya di pusat perbelanjaan. Dan dia memberitau ku. "
" Semua orang bisa saja mirip satu sama lain. Belum tentu itu dia. "
" Orang-orang suruhan ku sangat tidak bisa diandalkan. "
" Aku heran pada mu. Kau ini seorang pangeran Uchiha. Kau bisa mendapatkan wanita mana pun. Kenapa harus wanita yg sering ku makan? "
" Jika aku berhasil menemukan nya, tidak akan ku biarkan pria mana pun menyentuh nya, termasuk kau. " Sasuke menatap nya tajam.
" Aku suka warna mata mu itu. Sharingan khas Uchiha. " Yahiko tertawa.
" Mau bermain? " seorang wanita bergelayut manja di lengan Sasuke.
" Sudah ku katakan jangan pernah ganggu dia. " kata Yahiko.
" Aku hanya ingin merasakan sentuhan nya. " jelas wanita itu.
Sasuke menoleh ke samping. Wanita itu dg cepat melepaskan lengan Sasuke dan langsung pergi setelah melihat mata nya.
" Kau membuat nya ketakutan, kawan. " kata Yahiko.
" Aku tidak melakukan apapun pada nya. " Sasuke kembali meneguk minuman nya.
# # #
Semenjak kejadian itu, Sasuke menjadi murung. Dia lebih banyak diam di kamar setelah pulang kerja. Hampir tidak pernah ikut berkumpul di ruang keluarga.
Seperti sekarang ini,
" Dia tidak ada lagi. " Itachi memecah keheningan.
" Mungkin Paman sedang sibuk di kamar. " sahut Akira yg sedang bermain dg mobil-mobilan nya.
" Akhir-akhir ini dia lebih pendiam dibanding biasanya. " kata Mikoto.
" Oh ya. Aku mempunyai teman baru di Akademi loh... " kata Akira dg semangat.
" Benarkah? Siapa nama nya? " tanya Konan.
" Daisuke. Dia adik kelas yg baru pindah dari Amerika. Ibu nya seorang dokter yg hebat. Ibu tau, wajah nya mirip dg foto Paman Sasuke waktu kecil. "
Penjelasan anak itu membuat seisi ruangan memperhatikan nya.
" Daisuke juga menganggap Paman Sasuke sebagai daddy nya. "
" Daddy? " Fugaku menaikkan sebelah alis nya.
" Iya, Ojii-chan. Paman Sasuke juga pernah ke Akademi menemui nya. Dia teman yg baik. Aku suka sekali saat dia berbicara dg bahasa asing. Itu keren. "
" Dia bisa berbahasa Jepang? " tanya Mikoto.
" Iya. Tapi belum begitu lancar. Dia bilang akan belajar bahasa Jepang dg baik. Dia juga bilang pada ku kalau Paman Sasuke mengajak nya ke Disneyland. "
Mereka semua terdiam. Ke empat pasang mata tertuju pada Madara.
" Kenapa kalian melihat ku seperti itu? " tanya Madara.