Cerita Utama Pertama - Tragedi Pringgadi

48 1 0
                                    

Ibarat koran yang punya headline atau kepala berita, Majalah Anita Cemerlang punya cerpen utama, yang judulnya dipampang di cover sebagai daya tarik penjualan. Cerpen karya penulis jadul pernah beberapa kali jadi cerita utama. Yang pertama adalah cerpen berjudul 'Tragedi Pringgadi' yang dimuat sebagai Cerita Utama di Anita Cemerlang Vol. 390 Tgl. 9 – 18 Desember 1991.

Ceritanya, penulis jadul pengen banget melanjutkan kuliah di Jogya (Yogya). Tapi, ortu --- terutama abah, tampak keberatan melepaskan anak gadisnya kuliah jauh-jauh ke Yogya. Nah, perjuangan memperoleh restu berangkat ke Jogya ini memberi inspirasi cerpen ini. 

Sesungguhnya, judul yang dibuat bukan 'Tragedi Pringgadi'. Entah, apa sudah lupa juga. Dimuatnya setelah penulis jadul sudah berada di Yogya. Datangnya wesel ke alamat Asrama Mahasiswa Kalsel, meski penulis tidak tinggal di situ, melainkan kos di daerah sekitar kampus. Maksudnya, supaya mudah mendapat tanda tangan ketua asrama untuk menguangkan weselnya. Bila alamat kos, pindah-pindah, dan repot karena harus minta tanda tangan dan cap ketua RT untuk menguangkannya.

Jadi informasi adanya wesel honor di asrama didapat dari tema kampus yang tinggal di asrama. Kedatangan wesel bagi mahasiswa jaman dulu memang hal yang paling dinantikan dan membuat iri kawan-kawan yang mengetahui. Maklum... jaman dulu jasa pengiriman uang belum secanggih jaman sekarang.

Melihat berita di wesel, bahwa cerpen yang dimuat berjudul 'Tragedi Pringgadi' membuat bertanya-tanya, karena merasa tidak pernah menulis cerpen berjudul demikian. Untung, selain wesel, majalah Anita biasanya juga mengirimkan majalah bukti pemuatan. Tapi biasanya sampainya lebih lambat dari wesel. Oya, karena sebagai cerita utama, jumlah wesel yang diterima juga lebih banyak dari cerpen yang bukan cerita utama. Kalau tidak salah Rp80.000,-. Banyak lho, untuk ukuran mahasiswa perantau jaman dulu. Hehehe...

'Tragedi Pringgadi' juga sudah diposting di watty, ya. Sudah baca belum? Yang covernya yang ini, nih...

Ada yang kenal model yang fotonya dijadikan bahan vektor untuk cover ini? Yap, bintang drakor; Lee Yo Won dan Hyun Bin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kenal model yang fotonya dijadikan bahan vektor untuk cover ini? Yap, bintang drakor; Lee Yo Won dan Hyun Bin. Foto diambil dari internet, tapi lupa situsnya apa.

Ilustrasi asli majalahnya tentu beda. Dulu mah ilustrasinya lukisan tangan. Keren pokoknya... Karena penulis ga bisa ngelukis, akhirnya cuma bisa bikin seperti cover yang ada-ada sekarang. Foto diproduksi ulang dengan corel draw pake teknik vektor. Tu juga belajar corelnya mati-matian. Maklum, ga pernah belajar grafis...! Jadi, jangan heran bila hasilnya kasar dan jauh dari artistik. Tapi tetap senang, karena merupakan hasil karya sendiri. Hehehe...

Selain ilustrasi cover, isi cerita sama dengan yang dimuat di majalah. Kecuali penambahan judul di setiap bagian dan penambahan puisi karya 'Kahlil Gibran'. Soalnya, puisi cukup berjasa untuk ikut meyakinkan abah untuk memberi restu keberangkatan kuliah ke Yogya.

Untuk versi cetaknya, 'Tragedi Pringgadi' bisa didapatkan melalui www.nulisbuku.com, termasuk dalam buku kumpulan cerpen berjudul 'Kinanti'. Untuk yang berminat memiliki, bisa langsung akses saja.

Thanks for reading... Keep reading and keep smiling...

Not Author Jaman NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang