Ini kisah penulis jadul alias jaman dulu, Not Author Jaman Now... Hehehe... Jadi, mohon dimaklumi saja bila segala kelihatan jadul, kuno, dan udik... Baik tema kisahnya, settingnya, gaya bahasanya... dan lain-lainnya.
Jadi alkisah, penulis jadul ini...
Wah, kayaknya engga banyak, ya...? Soalnya, ga banyak yang tertarik membaca cerita 'Balada Cinta Citra' yang diposting di sini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang covernya ini, nih...! Yang jadi model adalah Reiko Shiota, pebulutangkis Jepang yang cantik kayak bintang j-dorama.
Soalnya, penulis jadul suka banget bulutangkis. Bahkan pernah bercita-cita jadi pemain bulutangkis, walau tidak kesampaian karena berbagai kendala. Bahkan, tulisan pertamaku di diary, ketika dikasih abah buku agenda kerjanya, adalah ungkapan kekecewaan karena kekalahan tim bulutangkis Piala Uber Indonesia dari Cina.
Meski tulisan pertama tentang bulutangkis, tapi tak banyak cerita fiksiku yang berlatarbelakang bulutangkis. Sebenarnya, ide banyak. Tapi hanya sekedar ide, tak kunjung dieksekusi. Justru berlatarbelakang olahraga lain lebih banyak; terutama basket, kemudian voli, dan sepakbola.
Nah, 'Balada Cinta Citra' ini satu-satunya cerita fiksiku yang bersetting bulutangkis. Semoga lain kali, bisa menulis lebih banyak dengan setting hobby yang merupakan cinta pertamaku ini.
Cuma belakangan, kisah ini serasa bukan fiksi lagi. Terutama setelah menonton final kejuaraan dunia bulutangkis junior di nomor ganda campuran. Di mana semangat juang Citra tergambar dalam diri Siti Fadia ketika bertanding meski sampai harus pingsan kelelahan.
Oya, versi cetak cerpen ini bisa didapatkan di sini...
