Halo semuanya... Jumpa lag .... ealaaahhh...! Pake basa-basi segala. Langsung aja, dah... curhatnya...
Sudah dikasih tahu kan, bahwa penulis di sini adalah penulis jaman dulu alias jadul. Jadi produktif nulisnya, ya... jaman-jaman dulu. Kalau sekarang... mau nulis kok ya susah, ya...? Macam-macam kendala dan alasan. Bila pena diibaratkan pedang, maka pedangnya penulis jadul ni, lagi tumpul-tumpulnya... Jangan kan untuk memotong daging alot, mutusin benang aja susah. Mungkin, begitulah analoginya...
Itulah sebabnya, ketika suatu ketika seorang teman sesama penulis datang, ngajak bikin buku bersama, penulis jadul sempat bingung, karena lama gak bikin tulisan karya baru. Tapi si teman ini --- namanya Aliansyah Jumbawuya --- pernah sama-sama bekerja sebagai jurnalis di media cetak yang sama, mengatakan tidak harus tulisan baru, hasil karya tulisan lama juga bisa dibuat buku. Daripada sekedar dikliping, lalu hilang tanpa bekas. Mending dibukukan, katanya begitu.
Akhirnya penulis jadul setuju untuk bersama-sama dengannya, memproduksi sebuah buku kumpulan cerpen antalogi berdua. Yang pertama berjudul 'Sayap-sayap Patah Perempuan Bagau'. Judul buku kumcernya diambil dari judul salah satu cerpenku yang dimuat di dalamnya, yakni : 'Sayap-sayap Terluka' --- itu yang benar bukan 'Sayap-sayap Patah', sebagaimana judul karya Kahlil Gibran. Kemudian 'Perempuan Bagau' adalah salah satu cerpen milik Ali. Kalau tidak salah ada sekitar 10 cerpen; 5 karyaku dan 5 lagi milik Ali dalam buku tersebut.
Setelah buku pertama itu, buku antalogi cerpen selanjutnya dibuat lagi, diberi judul 'Parangmaya', sesuai cerpen Ali. Di sini juga ada sekitar 5 cerpenku dan 5 cerpen milik Ali.
Buku yang telah dicetak kami bagi 2 untuk dijual masing-masing. Yah, ibarat membuat kue, gitu. Modalnya kami bagi 2, terus hasil kuenya kami bagi 2 juga. Nah, terserah mau jualan ke mana.
Sayangnya, si penulis jadul bukan sales yang handal; cenderung pendiam dan pemalu (nama lain malu-maluin... hehehe...) Jadi, ga bisa jualan. Apalagi kalau harus jualan keliling, menawarkan ke perpustakaan sekolah, kampus atau instansi pemerintah. Kan, harus masuk kantor juga. Mana ada waktu?
Namun, Alhamdulillah... Akhirnya kedua buku kumcer antalogi bersama penulis jadul hampir habis juga. Yah, paling tinggal beberapa eksemplar lagi. Habis karena dibagi-bagi gratis... tis... Sebagai hadiah atau souvenir... Sementara yang benar-benar laku terjual, paling cuma sekitar 5-10 eksemplar... Hehehe... Kacian banget penulis jadul, ya...?
Makanya, pembaca Wattpad, mbok ya beli buku penulis jadul.... Hehehe... Promosi kok menghiba, ya...? Jualan apa ngemis, sih...?
Bukan ke-2 buku yang di atas, melainkan buku kumcer yang dijual melalui www.nulisbuku.com
Atau yang sudah di e-book kan, ada di sini....
https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Malam_malam_Panjang_Cerpen_Horor?id=iHw0DwAAQBAJ
https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Mendung_tak_berarti_hujan_Cerpen?id=Vnw0DwAAQBAJ
https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Hatiku_Bukan_Salju_Cerpen?id=g_g0DwAAQBAJ
Silakan pilih mau baca yang mana...
Thank you for reading... Happy reading, everyone....
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Author Jaman Now
NonfiksiIni kisah penulis jadul alias jaman dulu, Not Author Jaman Now... Hehehe... Jadi, mohon dimaklumi saja bila segala kelihatan jadul, kuno, dan udik... Baik tema kisahnya, settingnya, gaya bahasanya... dan lain-lainnya. Jadi alkisah, penulis jadul ini...