Mulai chapter ini dan seterusnya, cerita telah aku ubah alurnya. Karena setelah aku baca lagi, sudah hampir out of topic dari gift dan aku mencoba merombaknya.
Mohon maaf atas kelabilan author yang amatir ini ㅠㅡㅠ
"Kosong" tunjuk Yongguk ke arah depan.
Ting!
Handphone Hyunbin berbunyi tanda ada sms masuk.
📩
Private NumberSorry for knock the door, i'm too nervous to meet u guys.
"Heh?"
"Apaan bin?" tanya Kenta penasaran sambil ndesel-ndesel ke Hyunbin.
"Ada yang sms gue nih, maksudnya apaan coba?"
Mereka semua lalu menggerumbul jadi satu buat ngeliat isi sms yang diterima Hyunbin.
"Berarti..." Donghan membuka suara.
"Yang tadi ngetuk, orang kan?"
"Huff, syukurlaaah" ucap Taehyun sambil mengelus dada.
"Lo pasti mikir kalo tadi yang ngetuk setan kan?"
"Ya habis, gue jadi parno, guk"
"Tapi lo pikir aja, setan mana bisa ngetuk pintu. Yang ada tangannya nembus bikin lo pada tambah ketakutan" ucap Sanggyun sambil tertawa.
"Tapi..." ucapan Kenta menggantung.
"Pagar kita kan tinggi tuh? Kalo abis ngetuk, emang dia secepat apa sampe langsung kabur gitu? Lagian, pagar tadi lo kunci kan, guk?" Yongguk mengiyakan.
"Logikanya, orangnya masih ada di sekitar rumah"
"JANGAN ADA YANG GERAK!" teriak Donghan.
"Apaan sih, han?"
"Kalo emang orangnya masih ada di sekitar rumah, misalkan dia psikopat gimana?"
"JENDELA, JENDELA! KUNCI SEMUA JENDELA!" Kenta heboh sendiri sambil dorong-dorong Hyunbin dan Yongguk.
Ting!
📩
Private NumberDon't worry about the window.
"Kok dia bisa tau?"