Part 14

23 3 49
                                    

Soekarno-Hatta airport
23.00 WIB

Diva sampai di Indonesia dengan selamat. Lalu, Diva menelpon orang yang berada di rumahnya,

"Halo Om Thomas? Bisa jemput Diva di bandara soekarno hatta?"

"Oh iya, Diva tunggu"

Call ended  02:01

Diva duduk di bangku bandara. Diva memainkan ponselnya dengan serius, bermain game k-pop piano, biasalah lagi gabut gak jelas. Walaupun fokus main game, tapi pikiran Diva entah nyangkut di pohon toge mana. Ternyata eh ternyata, Diva lagi sibuk mikirin Baekhyun. Entah kenapa Diva jadi kepikiran orang itu terus, bosen sih mikirin dia terus, tapi otak maunya gitu? Diva kudu otoke?. Eh ternyata, saat Diva mematikan handphone banyak panggilan masuk dan pesan ke handphone nya. Dari Shina dan Suho ternyata,

10 missed call from Shinara H
12 messages from Shinara H
6 messages from Suholkay pcr Irene

Lalu, Diva membuka pesan teratas yang dikirim oleh Shina,

Shinara H

"Heh kutil badak, gue mau bilang sesuatu"
21.00  KST

"Tapi gue agak jiji juga sih ngomong ke lu nya"
21.01 KST

"Nih yak"
21.02 KST

"Gue tuh kangen main bareng ama lu"
21.03 KST

"Gue kangen makan bareng sama lu"
21.04 KST

"Gue kangen nonton drakor sama lu"
21.05 KST

"Gue kangen tidur di kost-an lu"
21.06 KST

"Gue kangen kita ngerjain tugas kuliah bareng"
21.07 KST

"Pengen bisa main bertiga bareng Baekhyun sama lu lagi"
21.08 KST

"Gue kangen semua kegiatan yang kita lakuin bareng-bareng, tapi gue tau sekarang lu lagi sedih"
21.09 KST

"Gue sama keluarga turut berduka ya. Maaf banget gue gak bisa ikut ke Indonesia. Sampaiin salam gue buat keluarga lu"
21.10 KST

"Oh iya, jangan kecapean. Jangan dibawa sedih banget, harus tabah. Ok? Btw, tadi dicariin Irene eonni. Turut belasungkawa katanya"
21.11 KST

"Haha, akhirnya lu mengakui juga kalau lu kangen ama gue. Iya ketek anoa, gue juga kangen ama semua yang lu bilang, nanti klo gue dah balik, hayok dah kek gitu lagi. Iya nanti gue sampein ke keluarga, lu juga jangan kecapean yak. Bilang makasi ke Irene eonni. Btw, keadaan Baekhyun gimana?"
01.00 KST

Tidak ada balasan setelahnya. Diva tau bahwa Shina sedang terlelap di kamar rawat Baekhyun, biasanya bersama eomma airy, malam ini? Entah, mungkin bersama Taeyeon? Bisa jadi, tadi kan dia disana, cuma lagi keluar. Saat Diva sedang asik melamun, ada bunyi klakson yang mengagetkannya, iya itu mobil Om Thomas. Lalu, dengan cepat Diva naik di mobil tersebut dan bersalaman. Diva menanyakan kronologi kejadian yang dialami papanya, dan Om Thomas menceritakan semuanya. Diva hanya bisa termenung, ya dia gagal menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, nyatanya dia jauh dari kata itu.

Di mobil itu, hanya keheningan yang ada, Diva sibuk dengan pikirannya dan Om Thomas masih tak menyangka bahwa kakaknya meninggal secepat itu. Hingga sesampainya di rumah, semua keluarga menyambut Diva, tentunya dengan mata sembab. Diva hanya bersalaman sebentar dan langsung menuju kamar untuk merapikan barang-barang dan istirahat. Tetapi di kamar Diva ada suatu kejanggalan, ada sebuah tulisan di akhir halaman buku diary nya, ya itu buku diary nya sebelum pergi ke Korea. Itu ternyata yang menulis adalah papa...

Anakku, yang papa sayang...
Maafin papa, selama ini papa belum bisa bahagiain kamu, papa belum bisa jadi orang tua yang baik buat kamu. Dulu, saat papa marah gara-gara kamu selalu mengganggu papa bekerja, sebenarnya papa tidak marah nak... papa ingin membahagiakan kamu, supaya yang kamu minta bisa papa capai, tapi cara papa ternyata salah, papa kuliahkan kamu di Korea, papa malah kesepian, papa tidak punya orang yang bisa menghibur papa. Papa baru menyadari, kalau kamu tidak bahagia dengan harta yang papa berikan, cara papa salah. Maafin papa ya Diva... semenjak mama kamu pergi, papa seperti tak bisa melanjutkan hidup, ternyata mama kamu baik, mengirimkan kamu ke dunia ini untuk menemani papa, tapi papa malah membuat jarak yang jauh antara kita. Papa merasa bersalah setiap hari, menit, bahkan detik, karena sudah membuat jarak yang sangat jauh... sampai penyakit jantung papa beberapa kali kambuh gara-gara terlalu banyak berfikir, tapi syukurlah papa masih diberi kekuatan Allah. Tetapi, nanti bila saatnya papa dipanggil, tolong ya jadi anak yang penyayang, jangan cuek sama orang lain, kamu pasti bisa kok. Kamu kan strong girl! Eh atau kamu sekarang sudah strong woman? Apa aja deh, intinya kamu adalah pahlawan papa! Tetap semangat ya sayang, papa akan selalu sayang sama kamu. Saranghae Diva❤

Dari Papa
21.51 WIB
Sabtu, 21 Oktober 2017

Diva yang membaca surat tersebut hanya bisa tersenyum kaku sambil menahan tangis. Betapa pedihnya dahulu kisah masa kecilnya, ditinggal mama di saat Diva dilahirkan ke dunia, dan papa yang selalu sibuk dengan pekerjaan dan selalu memberi Diva materi setiap hari. Padahal, Diva tak butuh itu. Diva hanya butuh perhatian dan kasih sayang, apakah susah untuk mengabulkannya? Mungkin jawaban iya yang dilontarkan ayahnya saat itu. Tetapi, ketika Diva membaca kata kesepian disana, Diva merasa dia tidak peka dengan orang tuanya sendiri. Rasa bersalahnya semakin bertambah, tak tahan lagi menahan air mata, Diva tumpahkan semua kekecewaannya lewat tulisan, sebuah balasan atas surat papanya,

Papa yang Diva sayang...
Papa gak salah kok, niat papa kan baik buat bahagiain Diva. Diva gak pernah marah sama papa, jadi papa gak perlu minta maaf. Karena, harusnya Diva yang peka soal perasaan dan kondisi papa saat itu. Kan lagian gara-gara mama nekat ngelahirin Diva, papa jadi kehilangan orang yang papa cinta. Diva minta maaf belum bisa jadi anak yang berbakti sama papa. Padahal harusnya Diva ngerti kondisi papa, tapi Diva malah maksa kuliah di Korea. Walaupun Diva tumbuh dengan serba kesepian, tapi Diva tetep sayang papa kok, Diva tetep mikirin papa kayak papa mikirin Diva. Mungkin, Allah tak menakdirkan kita mencurahkan perasaan, tapi setidaknya hadirnya perasaan itu, membuat Diva semangat buat bahagiain papa juga. Tapi, papa tau gak? Diva udah mau kembali lho ke Indonesia. Diva mau mengubah kehidupan kita, tapi papa kok tega ninggalin Diva secepat ini? Papa emang gak mau saling mengungkapkan perasaan sama Diva? Diva punya banyak cerita yang harus papa tau, tapi sekarang Diva mau cerita ke siapa pa? Diva sendiri atuh disini? Katanya papa sayang sama Diva? Tapi kok papa ninggalin Diva sendiri sih? Udah cukup pa Diva sakit hati saat tau mama meninggal pas melahirkan Diva, ditambah papa yang gak pernah ngasih perhatian ke Diva saat kecil, trus pas di Korea ada cowo yang bisa bikin Diva nyaman, tapi dia malah sama yang lain. Diva udah terlalu capek sakit hati pa... Diva mau sama papa aja, tapi kenapa papa malah nyusul mama? KENAPA PA? KENAPA? Apalagi rencana Allah buat bikin hati Diva hancur lagi? Diva capek. Kapan Diva bahagia dengan pilihan Diva? Diva salah mulu. Saat Diva pulang, malah papa juga pulang ke akhirat. Tau ah pa.. Diva capek. Papa orang yang bisa ngelindungin hati Diva sebagai tameng, tapi papa juga yang hancurin pertahanan Diva yang udah Diva bangun selama seumur hidup. Paa.. maa... Diva lelah. Tolong Diva..

Dari Diva
22.11 WIB
Minggu, 22 Oktober 2017

Setelah menulis balasan yang tidak akan dibaca oleh papanya, Diva meluapkan emosinya dengan membanting semua barang yang ada di meja dulu tempat ia belajar. Diva pecahkan piala-piala yang ia dapatkan, medali-medali nya ia injak-injak dan akhirnya dia hanya bisa duduk tersungkur di lantai kamarnya yang berantakan dengan pecahan piala dan medali.

"Pa! Diva lelah! Diva mau ketemu papa, mau ngabisin hidup sama papa aja. Diva rela gak nikah demi papa. Tapi kenapaaaa! Kenapa papa ninggalin Diva? Hiks hiks.."ucap Diva sambil mengacak-acak rambutnya. Lalu, Diva mengambil foto bersama papanya, dan memeluknya sambil tertidur di lantai.

-----------------------------------------------------------
Q : Nyesek gak sih kalau rencana baik yang mau kita lakukan, malah jadi bencana terburuk?
A : Hm. Ga bisa bayangin sih. Belom ngalamin.

Comment jawaban kalian donk! Vote nya juga boleh kaliii, hehe Kamsahamnida ❤❤

Crowded✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang