Hari yang kelabu sudah berganti hari baru. Tapi, tidak bagi Diva. Dia tetap di kamar, memutar lagu menggunakan earphone-nya. Lagu kenangan bersama papanya diputar berulang-ulang, tujuannya mendengarkan lagu itu karena Diva merasa bahwa papanya tetap disampingnya. Dulu, Diva kecil sering menyanyikan lagu ini untuk papa yang sibuk bekerja, dan Diva sengaja mengganti liriknya agar papanya mengerti,
Dimana~ akan kucari~
Aku menangis, seorang diri...
Hatiku, selalu ingin bertemu..
Untukmu, aku bernyanyi..Untuk, ayah tercinta..
Aku, ingin bernyanyi...
Walau, air mata di pipiku..
Ayah, dengarkanlah...
Aku, ingin bicara..
Hanya sebentar saja...Ketika, lagu itu usai. Bergantilah lagu demi lagu kenangan bersama papanya. Diva biasanya benci lagu-lagu ini, tapi saat ini Diva benar-benar membutuhkannya. Karena yang dirindukan pun pergi, akhirnya apapun kenangannya tetap melekat. Masih terngiang semua perbuatan yang papa nya lakukan saat Diva mengajak bermain. Dari membentak, kadang sampai mencaci-maki. Tapi, Diva kecil tak tau apa-apa. Dia hanya menangis dan berlari ke kamar, setelah puas menangis, dia kembali lagi merecoki papanya. Dari kecil ternyata gue udah labil, haha. Batin Diva.
Masih jam 07.00, Diva sudah rapi. Tapi dia tidak kemana-mana. Hanya tiduran dengan melihat album kenangan bersama papanya, dan saat melihat foto mama dan papanya tersenyum damai,
"Ma Pa, tau gak? Diva tuh pas di Korea ketemu idola Diva lho. Diva tuh mau cerita sama kalian. Dia bikin Diva nyaman, tapi dia juga yang ninggalin Diva. Emang ya, papa doank yang bisa lindungin hati Diva, eh dia seenaknya ngehancurin. Yang Diva mau tanya, kenapa saat Diva mau mengubah hidup kita semua, papa pergi secepat ini? Diva sampe rela gak nikah lho pa, demi jagain papa, Diva gak percaya sama orang lain, makanya Diva percaya sama papa doank, soalnya papa doank yang bisa bikin Diva bahagia tanpa alasan. Walau papa juga kadang bikin Diva sedih. Untungnya, Diva punya temen di Korea yang udah kayak saudara pa, dia Shina, dia baik banget. Kalau ada masalah, pasti Diva ceritanya sama dia. Dia gak bisa ikut kesini, soalnya sepupunya sakit. Orang tua sepupunya baik banget lho pa, ma. Penuh kasih sayang banget. Diva tuh pulang mau ngenali mereka semua yang baik sama Diva di Korea, tapi kenapa papa pergi duluan sih? Pas di Korea, papa gak pernah jawab telpon Diva, sekalinya nelpon cuma nanyain kapan pulang terus. Ah tau ah cape"ucap Diva bicara ke kedua foto itu lalu, menutupnya dan mengembalikannya ke rak foto. Tiba-tiba,
Hello angel~
"Annyeong Shina?"
"Annyeong Diva. Gimana kabar lu? Lu jangan terlalu sedih ya Div, gue takut lu kenapa-napa"
"Ah engga, gue baik-baik aja. Lu sehat kan? Gimana keadaan eomma? Keadaan Baekhyun? Keadaan Taeyeon eonni?"
"Taeyeon dan Baekhyun baik-baik saja. Aku dan eomma yang tidak baik-baik saja"
"Loh eomma kenapa? Sudah ditentukan penyakitnya? Kau kenapa? Terlalu capek kau itu"
"Salah satu ginjal eomma sudah tidak berfungsi Div. Baekhyun sampe sekarang belum tau soal ini. Gue sama pihak RS lagi cari-cari pendonor ginjal yang cocok, tapi belum nemu"
"Tapi Shin, maaf banget ya. Pas lu lagi sibuk nyari pendonor ginjal, gue masih di Indonesia dengan keadaan berduka. Jadi belum bisa bantu, btw lu kecapean ya?"
"Selaw aja. Lu disana doain aja, semoga eomma baik-baik aja. Gimana gue gak baik, orang temen gue yang biasanya selalu ceria jadi terpuruk gini,"
"Hah? Gue? Siapa yang terpuruk siii, orang gue cuma nangis doank bentar pas malem"
"Pas malem doank nangisnya? Itu masih kedengeran suara abis nangis, gue yakin sekarang muka lu merah banget"
"Susah kalau dijelasin mah. Btw salam buat yang ada disana ya. Nanti, gue telpon lagi"
"Eh eh bentar! Ada yang mau ngomong nih"
"Siapa?"
"Annyeong Diva. Ini Baekhyun. Turut berduka cita atas meninggalnya papamu, maaf aku baru mengetahuinya hari ini dari Shina. Maaf juga telah membuat hatimu,"
"Oh annyeong baek. Terimakasih ya. Sudahlah tak perlu dibahas lagi, kau masih sakit bukan? Istirahat yang cukup, dan jangan sampai telat makan. Sampai berjumpa lagi"
"Iya bay"
Call ended 20.25
"Kau? Masih peduli padaku? Sayangnya, aku sudah tak peduli"ucap Diva sambil menatap layar handphone-nya. Lalu, kembali melanjutkan aktivitas awalnya.
Baekhyun's pov
"Dia memutuskan omonganku. Sepertinya dia akan menghindariku"ucap Baekhyun pada Shina.
"Maklumi saja, perasaan dia kan sedang tak baik. Emosinya pasti sedang tak stabil. Doakan saja semoga saat dia kesini, dia baik-baik saja"ucap Shina.
"Lalu, bagaimana nasib eomma? Pendonor belum ditemukan, apakah tidak sebaiknya aku saja yang mendonorkan ginjalku?"ucap Baekhyun.
"Tidak. Jika kau ingin mendonorkan ginjalmu untuk eomma, kau harus izin ke Diva, karena dialah yang membawa eomma keseini. Aku berbohong seperti tadi, agar dia tak terlalu memikirkan itu, jadi tolong ambil keputusan yang adil, baek"ucap Shina.
"Semoga Diva baik-baik saja dan semoga eomma cepat mendapat pendonor ginjal. Amen"ucap Baekhyun.
"Amen baek. Eh tadi, katanya member exo mau kesini menjengukmu, mau makan dulu?"tanya Shina.
"Terimakasih Shina"jawab Baekhyun.
Lalu, Shina langsung menyuapi Baekhyun dengan bubur RS. Muka Baekhyun seperti memakan masakan yang aneh. Pahit ya baek kayak kehidupan? Batin Shina.
Diva's pov
Hari ke-2 di IndonesiaDiva sudah rapih menggunakan pakaian serba putih untuk ke makam papanya. Papa suka warna putih, semoga papa senang melihat Diva memakai baju ini, ya baju ini pernah dibuang sama Diva, karena saking kesalnya dengan papa. Tapi, sekarang Diva ingin memakai baju ini, siapa tau papa disana senang melihatnya memakai baju ini.
Sesampainya di pemakaman, Diva membeli bunga dan air. Lalu, ia menyiramkan air tersebut pada tanah itu, dan menaburkan bunga sambil menahan air mata yang demo minta dikeluarkan.
"Assalamualaikum pa, papa gimana kabarnya disana? Papa sekarang udah enak ya, gak ngerasain rasa sakit lagi kayak di dunia. Pasti papa disana udah ketemu mama kan? Gimana keadaan mama pa? Makin cantik ya? Cantikkan mana sama Diva? Papa pasti gak bisa milih deh haha. Kalau papa nulis di buku diary tentang perasaan papa yang kesepian. Jujur aja, sekarang Diva juga kesepian pa. Tapi, kata papa kan Diva strong girl ya? Strong girl kan harus selalu kuat ya pa? Tapi, kalau Diva capek jadi kuat, Diva boleh berhenti dulu kan? Diva di Indonesia gak bisa lama-lama pa, ma. Diva mau berangkat lagi ke Korea buat nyelesain kuliah, setelah itu Diva pasti kesini lagi. Doain Diva ya pa, semoga Diva bisa banggain papa sama mama. Yaudah, Diva pamit, assalamualaikum"ucap Diva. Lalu, Diva membacakan surat yasin dan doa. Setelah semua selesai, Diva pulang kembali ke rumahnya. H-6 dia akan kembali ke Korea, bertemu kehidupan kedua nya dan menyelesaikan urusannya, termasuk soal perasaannya ke Baekhyun.
-----------------------------------------------------------
Q : kalau disuruh milih, saat ditinggal pasangan sama ditinggal orang tua lebih pedih yang mana?A : dua duanya pedih pake banget.
Comment jawaban kalian oke?? Vote juga bolee ehehehe. Kamsahamnida💓💓

KAMU SEDANG MEMBACA
Crowded✔
FanfictionCinta tak harus memiliki, melihat dia bersama yang lain, aku rapopo kok. Thank you, you make my life not empty, but just a little time --nadiva