Chapter 9

476 24 1
                                    

***

Satu Tahun Kemudian

Shilla POV

"Ashilla dan Ray"

Sebuah undangan tergeletak di atas meja kerja Shilla. Namun Shilla tidak peduli dia tetap menangis di atas kursi dan menatap komputernya dalam-dalam. Foto-foto kenangannya bersama Cakka pun tergeletak berserakan di atas meja kerjanya. Shilla terus memperhatikan video dokumenter perjalanan nya selama di Bali bersama Cakka yang di buat oleh Gabriel. Shilla terus menangis dan terus terisak rasanya perih sekali hatinya melihat semua kenangan itu. Satu tahun bukan waktu yang singkat namun satu tahun bukan waktu yang cukup untuk Shilla melupakan Cakka. Shilla terus mengingat Cakka dan masih terekam jelas kenangan cakka dalam memorinya. Di saat yang bersamaan di ruangan makan terdapat dua buah keluarga yang sedang melakukan makan malam bersama.

"Senang ya semua persiapan pernikahansudah beres, Ray dan Shilla pasti akan menjadi pasangan yang paling bahagia" ucap seorang paruh baya dengan kebaya dan rambutnya yang di sanggul rapi.

"Seperti kamu Anggel, Irsyad ini kan kalian juga ibu yang jodohin sekarang kalian jadi keluarga yang sakinah toh" lanjutnya lagi

Angel dan Irsyad dan keluarga Ray hanya tersenyum menanggapi ucapan Omanya Shilla. Seketika wajah Ray kembali cemberut karna melihat kursi yang seharusnya di duduki Shilla masih kosong.

"Ashilla sepertinya belum selesai mandi kita tunggu sebentar ya sebelum makan malam" ucap Angel mamanya Shilla karna menyadari tingkah laku Ray.

"Ray Sabar ya" ucap oma Shilla sambil tersenyum ramah

"Iya Oma" Balas Ray

Shilla masih menangis dan terus memperhatikan komputernya tanpa lengah sedikitpun. sambil terus memegang eta foto-foto kenangannya bersama Cakka.

'Aku berharap Tuhan kirim orang yang mampu membuatku tersenyum lagi dankamu pundatang. Sayangnya aku lupa minta sama Tuhan untuk kirim orang yang bisa aku miliki selamanya. Bukan Cuma datang sesaaat lalu pergi seperti nafas yang membutuhkan udaranya dan daun yang merindukan anginnya, kosongnya hatiku yang merindukan senyummu meski aku sendiri sadar gak setiap Tanya ada jawabnya dan gak setiap kerinduan ada obatnya aku tetap disini menunggu dengan semua kenangan tentang kamu'

"Shil.." panggil mama Shilla. Melihat Shilla yang terpuruk sedang menangis di depan komputernya mama Shilla langsung bergegas memeluk putri semata wayangnya itu.

"Sayang udahlah dia udah tenang disana yang penting kita terus doain buat dia di sana ya" lanjutnya lagi

"Enggak mi, enggak bisa. Aku gak akan pernah bisa mi, sebelum jenazahnya Cakka di temuin aku gak akan pernah bisa. Dia janji mi dia pasti bakalan datang" ucap Shilla dengan suara seraknya karna menangis dan suaranya yang penuh dengan emosi.

"Shil mami yakin banget Cakka juga pasti pengen kamu melanjutkan hidup dan berhenti menyalahkan diri kamu sendiri kamu. Kamu harus bahagia buat Cakka, ya Sayang" Balas mami Shilla lalu terus membelai lembut rambut Shilla dalam dekapannya. Shilla pun terus menangis dalam dekapan mamanya.

***

ILY From 38.000 Ft (CakShill Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang