Chapter 14

584 25 2
                                    

***

Masjid yang sangat besar dan megah ini sangat cantik sekali di hias oleh banyak sekali rangkaian bunga, nuansa khidmat pun sangat terasa di dalam sana. Banyak sekali orang-orang berhamburan masuk dengan pakaian serba mewah. Di dalam sana sudsh terdapat banyak orang yang tengah duduk mengitari sepasang pria dan wanita yang sudah terbalut pakaian pengantin. Pernikahan Ray dan Shilla pun akan segera di laksanakan beberapa menit lagi. Ray yang yang terbalut pakaian pengantin khas Jawa itu sangat terlihat gagah dan tampan sedangkan Shilla dengan balutan kebaya putih yang sangat mewah sangat terlihat cantik namun tak terdapat sedikitpun senyuman dari wajah Shilla yang menampakan bahwa ia tak bahagia di hari yang sangat bahagia ini.

'Saya nikahkan saudara Ray Prasetya Sudibjo bin Debo Prasetya Sudibjo dengan saudari Ashilla Zahrantiara Diningrat binti Irsyad Kusumo Diningrat dengan maskawin seperangkat alat shalat di bayar tunai'

'Saya terima nikahnya Ashilla Zahrantiara Diningrat Binti Irsyad Sastro Diningrat dengan mas kawin' tiba-tiba ucapan Ray terhenti semua orang orang yang ada di situ pun langsung saling menatap kebingungan. Ray pun langsung menoleh ke samping dan melihat ada bayangan seseorang yang pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Maafin saya pak" tiba-tiba Ray bersuara dan melepaskan jabatan tangannya dengan penghulu. Shilla pun langsung menatap Ray bingung.

"Saya gak bisa melanjutkan pernikahan ini" sambung Ray

"Ray, apa maksud kamu?" teriak Papa Ray

"Maafin Ray Pah.."

"Shill, lo berhak ada disini, tapi dia yang behak Shill" sambung Ray

"Dia?" jawab Shilla bingung

"Cakka Shill, Cakka ada disini"

Semua yang berada di tempat tersebut pun Nampak saling menatap dan kebingungan begitupun Shilla. Shilla pun langsung bergegas berdiri dan berlari pergi keluar meninggalkan ruang tersebut.

"Cakka" ucap Shilla sambil berlari menuruni tangga masjid tersebut

"Cakka" mata Shilla pun mulai berkaca-kaca

"Cakka" shilla pun berhenti dan mulai meneteskan air matanya nafasnya sudah tak lagi beraturan ia pun menatapsekeliling tempat tersebut namun tak Nampak cakka ada di sana. Perasaan Shilla pun Nampak campur aduk, jantungannnya terasa berdebar sangat kencang.

"Kamu cantik" Nampak suara baritone dengan nada santai berkata dari arah belakang Shilla.

Shilla pun langsung menoleh ke belakang dan melihat sosok Cakka yang terpaut jarak sekitar lima meter dengannya. Shilla dan Cakka saling terdiam dan saling menatap. Shilla pun terus menatap Cakka dengan jatung yang sangat berdebar dan nafas yang terisak-isak akhirnya ia kembali melihat sosok yang menyempurnakan hidupnya.

Shilla pun berjelan perlahan mendekati Cakka tanpa memutuskan kontak mata dengan Cakka, begitupun dengan Cakka. Ia pun berjalan mendekati Shilla dan terus menatap gadisnya itu. Kini jarak mereka hanya beberapa senti saja, mereka pun saling menatap.

"Kamu pengantin tercantik yang pernah aku lihat" ucap cakka pelan namun masih bisa di dengar oleh Shilla

"....." Shilla hanya terdiam terisak-isak dengan nafas yang begitu tak beraturan terus menatap Cakka dalam-dalam.

"Aku bersyukur sama Tuhan bisa di kasih kesempatan bisa ada di sini, dan bisa lihat kamu kaya gini" lanjut Cakka dengan mata yang berkaca-kaca sambil menahan air matanya agar tak jatuh.

"dari waktu pertama kita ketemu, kamu inget gak kamu omong apa sama cowok bodoh yang slalu gangguin aku?" Tanya Shilla dengan sesaknya dan isakannya.

"hhmm" caka pun hanya bergumam dan terkekeh sambil menaikkan sebelah alisnya.

"dan dia percaya, andai aku tau kalau cowok itu gak bodoh lalu dia pindah tempat duduk karna dia percaya kalau kamu calon suami aku. Dia percaya, dia yang bisa ngeliat kalau kamu dan aku itu pantes untuk sama-sama. Hiks hiks hiks" Shilla tak dapat lagi menahan isakannnya dan kini tangisannya pun pecah.

"kenapabaru sekarang?" ucap Shilla lagi.

***

ILY From 38.000 Ft (CakShill Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang