Chapter 13

487 21 1
                                    

***

Tok tok tok..

Shilla pun mengetukan tangannnya di sebuah pintu rumah yang sangat besar namun taka sing lagi bagi Shilla.

Tok Tok Tok .. Shilla pun terus mengetuk ointu rumah tersebut dengan keadaan gelisah yang luar biasa.

Ceklek..

"Ya?" Ucap seorang wanita paruh baya dan tersenyum manis keluar dari balik pintu rumah tersebut.

"Cakka masih hidup, bisa saya ketemu sama Cakka tante" ucap shilla dengan suara yang serak dan menangis

Seorang wanita paruh baya tersebut pun bingung mendengar ucapan Shilla. Dan di dalam rumah tersebut pun terdapat seorang wanita cantik dengan dagu tirus yang tak sengaja mendengar suara ucapan shilla pun menghentikan aktivitasnya memperhatikan percakapan Bunda Cakka dan Shilla.

"Bisa saya ketemu sama cakka Tante?"

"Kamu siapa?" Tanya Bunda cakka ketus.

"Saya pacarnya Cakka, Ashilla" Jawab Shilla

"oh, buat apa kamu kesini?"

"sa-saya harus ketemu sama Cakka Tante, selama ini saya berdoa buat cakka dan saya udah berfikir Cakka gada. Tapi tiba-tiba pagi ini saya denger suara, dan itu Cakka. Saya harus ketemu sama Cakka Tante saya mohon" Jawab Shilla dengan terisak-isak dengan tangisan dan air mata yang sudah tak bisa ia bending lagi.

"Buat Kamu Cakka udah mati. Jadi, jangan pernah kamu ganggu anak saya lagi" Bentak Bunda Cakka lalu langsung bergegas menutup pintu rumahnya tersebut dengan kasar.

"Tante, izinkan saya ketemu sama Cakka tante"

Brukkkkkkkkkkkkkkk.. suara pintu tertutup.

Shilla pun langsung bergegas balik, degan suasana hati yang begitu kacau ia menuruni tangga teras rumah cakka.

"Shil, Ashilla" Panggil seseeorang laki-laki dengan kencang lalu bergegas menghampiri Shilla dan memegang tangan Shilla.

"lo lo kenapa sih? Sampe-sampe lo jadi halu kaya gini. Cakka setahun yang lalu udah ninggalin kita. Dan lo jangan sampe lo nyiksa diri lo sendiri dong!!!" bentak Alvin dengan keras sambil memegang tangan Shilla.

"Mending kita Pulang"

"Engga, engga Alvin" Shilla pun sontak melepaskan cengkraman tangan Alvin lalu mundur menjauhi Alvin

"Gua gak akan pulang, gua akan terus di sini gua akan tungguin Cakka. Hidup gua pernah sempurna karna Cakka, sampe tiba-tiba suatu pagi gua bangun ternyata gua kehilangan semuanya, gua kehilangan satu-satunya harapan dan impian yang gua punya, tnapa gua dikasih tanda atau firasat sedikitpun dan sekarang Tuhan udah kembaliin Cakka buat gua." Dengan suara yang terisak-isak dan nafas yang menggebu- gebu Shilla biacara pada Alvin.

hilla pun berhenti sejenak dan menrik nafas sebelum melanjutkan perkataannya, sedangkan Alvin hanya diam mematung mendengarkan Shilla bicara tanpa ingin berkomentar sedikitpun.

"Lo gak tau kan gimana rasanya merindukan seseorang tanpa lo bisa ngelakuin apapun. Selama ini, gua pengen tidur tanpa gua pengen bisa bangun lagi, cuma karna gua berharap gua bisa ketemu Cakka dalam mimpi gua walaupun hanya sebentar aja. Gua slalu putar rekaman kita, video kita, gua slalu liatin foto dia, gua slalu baca chat-chatnya dia, karna Cuma itu yang gua punya!!!!" Teriak Shila kepada Alvin dengan nada suara yang tinggi dan nafas yang terisak-isak, dengan air mata yang bercuruan. karna akhirnya Shilla dapat meluapkan semua isi hatinya kepada Alvin.

"Kita harus tunggu Cakka disini. Percaya sama gua, gua mohon" ucap Shilla mulai melamah lalu Alvin memeluk Shilla, dan Shilla pun membalas pelukan Alvin dan menangis di dekapan Alvin.

Matahari pun mulai menyembunyikan dirinya yang tugasnya sudah mulai di gantikan leh rembulan, namun hari Nampak gelap tak seperti matahari menerangin dunia dengan cahayanya. Tetapi Shilla masih berdiri mematung memandangi rumah cakka dengan isakan, setia menunggu cakka pulang di depan rumahnya.

"Aku disini Cakka, aku disini" lirih Shilla namun pandangannya masih menatap rumah Cakka, dan tangisannya belum kunjung reda

Jleger... suara petir pun datang hujan pun turun membasahi bumi dan perlahan tubuh Shilla pun mulai basah. Hujan seperti ingin menemani Shilla dan air mata. Menyadari hujan mulai membasahi tubuhnya tangisan Shilla pun semakin pecah karna Shilla yakin saat ini tak aka nada orang yang tahu kalau air matanya mengalir sangat deras.

Jlegerrrr.. suara petir yang sukses membuat Alvin terbangun dari tidurnya di dalam mobil pun membuat embunya kaget. Alvin pun langsung bergegas keluar dari mobil dengan payungnya menghampiri Shilla.

"Ashilla" teriak Alvin

"Shill lo ngapain sih masih disini. Lo bisa sakit tau gak kalau kaya gini, ayo pulang yo" ucap Alvin lalu merangkul Shilla masuk ke dalam mobil. Shilla yang merasanya tak punya energy lagi dalam tubuhnya hanya mengikuti ajakan Alvin dan masuk ke dalam mobil.

Dari atas sana, tiba-tiba ify membuka gordeng jendela rumah tersebut dan hanya memperhatikan Shilla dan Alvin masuk ke dalam mobil sport silver dan pergi meninggalkan rumah mewah tersebut.

***   

ILY From 38.000 Ft (CakShill Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang