"Zza, ayo turun! Apa makannya mau di bungkus aja?" Mark memecahkan lamunan gue, ah astaga, dari tadi gue sibuk dengan pikiran gue sendiri.
"Eh..makan disini aja. Udah lama aku gak kesini" ujar gue terus terang dan turun dari mobil mark.
Mark pun memilih sebuah pondokan di pojok. Persis seperti saat kita pertama kali datang ke tempat ini.
Gue pun memutuskan untuk duduk berhadapan dengan mark, jujur aja, gue gak mau kejadian kala itu terulang lagi. Gak perlu kan gue jelasin ulang.
"mbak!" Panggil màrk pada mbak-mbak pelayan, mbak yang tidak diketahui namanya itu pun mendekat sambil membawa sebuah buku menu dan juga alat catat nya.
Mark sibuk membolak-balik buku menu, sedangkan gue sibuk menelisik desain tempat ini yang sama sekali tidak berubah sejak terakhir kali gue kesini.
"Mbak, saya pesan jus alpukatnya 2 sama nasi goreng seafood nya 2 ya?" Kata mark dan di catat oleh si mbak pelayan. Dan gue hanya tertegun, mark bahkan masih ingat minuman serta makanan favorit gue.
"Kamu masih suka jus alpukat dan nasi goreng seafood kan zza?" Tanya mark saat mbak pelayan itu sudah pergi menuju dapur. Dan gue hanya mengangguk kikuk.
Sambil menunggu pesànan datang, dari tadi gue sibuk mengotak-atik hp di tangan gue. Dan ketahuilah, dari tadi gue cuma membolak-balik menu.
Suasana antara gue dan mark begitu canggung saat ini.
"Zza... soal semalam, aku minta maaf" ujar mark di tengah keheningan.
Gue menatap mark, dan mark hanya menunduk. Dapat gue lihat kalau dia begitu menyesal, gue tau.. dia gak rela jika gue jalan berdua dengan cowok lain. Tapi, siapa mark? Dia hanya segelintir masalalu yang hilang tanpa kepastian dan kabar lalu tiba-tiba muncul dàn mendeklarasikan diri seakan gue miliknya.
"Iya, aku maafin. Tapi kamu juga harus minta maaf sama Pak Rendra, kamu udah bikin muka dia bonyok semalam" ujar gue tenang
"Iya, nanti aku minta maaf. Dan zza... apa bener, kalian pacaran?" Tanya mark.
"Enggak, tapi kita deket" ujar gue, yah.. kita memang tidak sedang menjalin hubungan, tapi akhir-akhir ini bisa dikatakan kalau gue dan pak ren memang cukup dekat.
"Kesempatan untuk aku masih berlaku kan zza? Apa aku boleh ngerebut hati kamu dari dia?" Tanya mark yang kini mulai menggenggam tangan gue. Kali ini gue yang menunduk, gue bahkan gak berani untuk menatap mark.
Perasaan gue ke mark seakan sudah hilang entah kemana, yang tersisa ya hanya tinggal kenangan yang memang hanya cukup untuk di kenang, yang tidak bisa di ungkap kembali.
"Mark.. maafin aku.. " gue masih menunduk, mark mengangkat dagu gue agar bisa menatap matanya yang seperti menahan tangis itu.
"Aku paham, karena perasaan manusia bisa berubah kapan aja. Dan mungkin aku yang terlalu bodoh, karena perasaan aku ke kamu gak pernah berubah sedikitpun."
" Aku akan mundur! Tapi jika janur kuning sudah melengkung di depan halaman rumah kamu zza.." lanjut mark penuh kesungguhan, dan percakapan serius kita pun terhenti karena makanan yang kita pesan sudah datang.
gue dan mark màkan dengan penuh keheningan, bahkan sampai di dalam mobil dalam perjalanan pulangpun kita masih dalam mode hening nan canggung. Sampai akhirnya mobil mark terhenti di lampu merah dan hanya ada suara radio yang terputar dengan lagu-lagu band masa kini yang gak gue hafal judul dan penyanyi nya.
Sibuk melihat ke arah luar, gue mendapati pemandangan pahit yang sukses membuat seperempat hati gue hancur.
Kenapa seperempat? Karena sisa nya masih gue simpen.
Gue mendapati seorang pak rendra dengan motor beat putih biru nya sedang berboncengan dengan mesra bersama seorang gadis yang gue tau itu adalah mantannya.
Hati gue mencelos melihatnya, dan tanpa sadar gue menggenggam erat tangan kiri mark yang tidak sibuk memegang kemudi.
"Kamu kenapa?" Tanya mark saat gue tiba-tiba menggenggam tangan mark.
Gue menoleh dan tersenyum ke arah mark, lalu berkata "gak apa-apa, aku kangen udah lama gak genggam tangan kamu" gue berdusta. Ayolah, sejak kapan gue pandai bergombal-gembel dan kardus seperti ini.
Mark mengacak rambut gue pelan, lalu tersenyum dan berkata "aku lebih kangen sama kamu" dan menggenggam tangan kanan gue lalu menciumnya sekilas.
Marķ... gue jadi merasa banyak dosa sama lo.
📦📦📦
"Besok mau aku jemput?" Tanya mark di depan pagar rumah gue.
"Enggak usah, motor ku udah jadi kok. Kamu mau mampir dulu gak?" Kata gue
"Lain kali aja deh, aku ada kerjaan di studio" ujar mark. Yah, setau gue .. mark sekarang bekerja sebagai komposer di salah satu studio rekaman terkemuka yang memiliki cabang di beberapa negara, salah satu nya di Indonesia.
"Oke, hati-hati ya" ujar gue sambil tersenyum, mark pun masuk ke mobilnya dan gue pun masuk ke dalam rumah.
Setibanya gue di dalam rumah, gue di kagetkan dengan suara Vas bunga yang pecah dari arah kamar nyokap bokap gue.
Dengan segera gue masuk ke dalam rumah, suasana di dalam begitu mencekam, bahkan rasanya gue seperti sedang masuk ke dalam rumah hantu, bukan ke rumah gue sendiri.
"Lalu untuk apa kamu pulang !!" Teriakan mommy mendominasi di seluruh sudut rumah yang sepi, rasanya sekujur tubuh gue kaku sekarang.
Baru kali ini gue melihat pertengkaran hebat antara mommy dan daddy gue.
"Tenang dulu! Aku bisa jelasin!" Daddy gue balik berteriak, gue cuma bisa terduduk lemas di lantai ruang keluarga sekarang. Bahkan tangan gue mulai gemetar takut.
"Apa yang mau kamu jelasin ke aku mas!! Jadi selama ini kamu jarang pulang karena alasan dinas sebetulnya hanya karena wanita itu!!!"
"Jawab aku mas!! Harus bagaimana aku menjelaskan semua ini ke Arkan dan Geizza!"
"Kamu brengsek mas!!"Pekik mommy gue,
PLAKKK
sebuah suara tamparan terdengar nyaring, dapat gue dengar jika mommy gue mulai menangis di dalam kamar.
dan sekarang gue sadar.. keluarga yang gue kira baik-baik aja. Keluarga yang gue kira damai. Keluarga yang gue kira bakal jadi panutan ketika gue berkeluarga nanti.. ternyata, seperti ini.
Gue terisak pelan, lalu berjalan menuju ke kamar gue dan membanting pintu kamar dengan cukup keras.
📦📦📦📦
Karena di balik kata
"enggak apa-apa"
Selalu ada
"apa-apa"
dibelakangnya.-RYEVIAN

KAMU SEDANG MEMBACA
KARDUS [OH SEHUN] (Complate ✔)
Short StoryOh Sehun as Rendra Seno Pratama Park Chanyeol as Arkan Candra Al-farist Cerita tentang cewek bernama Geizza Az-zahra yang gak tau dimana arah masadepan nya berada, dan seorang guru ganteng bernama Rendra Seno Pratama. Bahasa Non-Baku Cerita komedi...