24

144 26 0
                                    

Semua orang kini tengah berkumpul di depan ruang tunggu operasi. Arkan dan ibunya tampak cemas dan terus berdoa agar Geizza selamat.

Rendra, Dea, Nayo, Titi, Andra, Bayu, Judika, Diyo, Dilan dan juga Aulia istrinya pun ikut turut serta menunggu dan berdo'a.

"Mom, tenang ya.. zza pasti selamat." ujar arkan sembari menenangkan ibunya yang kini ada di rangkulannya

"Iya tante, bener kata kak Arkan" sambung Dea, yang duduk di sebelah Arkan.

lalu setelah beberapa jam menunggu, dokter dengan pakaian khas operasi pun keluar menuju ruang tunggu, dan menghampiri arkan dan juga ibunya.

"Alhamdulillah, operasi pasien berjalan lancar.."
Seketika semua orang yang menunggu Geizza menghembuskan nafas lega.

"tapi seperti penjelasan saya sebelum operasi tadi. Seperti nya pasien akan kehilangan sedikit memorinya. Dan harap jangan terlalu banyak bertanya ketika pasien sadar,"

"Apa anak saya sudah boleh di jenguk dok?"

"Sudah, tapi hanya 2 orang saja. Tidak lebih untuk saat ini"

"Dan mungkin besok atau lusa, pasien baru akan sadar, saya permisi"






📦📦📦





Ini sudah lebih dari seminggu, benar-benar sudah lewat dari perkiraan dokter kapan Geizza terbangun. Kata dokter yang baru saja di temui oleh Arkan, Geizza memang belum ada niatan untuk terbangun dari koma.

Kini Arkan sedang memandang tubuh Geizza yang terpasang selang oksigen di hidungnya dan juga selang infus ditangannya. Sedari tadi ia hanya menatap sendu ke arah adik kesayangannya itu, sembari menggenggam dan mengelus tangan kiri zza yang bebas dari selang infus.

"Dek, kapan kamu bangun. Abang kangen" ucap Arkan sendiri sambil tertunduk, ia benar-benar rindu adiknya.

"Abang janji.. kalau kamu bangun nanti abang akan nyanyi buat kamu dan kita travelling bareng.. ayo bangun dek.." Arkan mulai terisak pelan, ia benar-benar tidak ingin kehilangan Geizza.

"Kak.."

"Zza pasti bangun" entah sejak kapan, Dea sudah berdiri disamping Arkan yang terduduk dipinggiran ranjang Rumah sakit Geizza.

"Hhhhh... aku sayang Geizza de', dia satu-satunya adik yang aku punya. Walaupun nyebelin, tapi aku sayang..hhhh" isakan Arkan mengeras, Dea yang sedari tadi berdiri akhirnya menarik Arkan kedalam pelukannya.

Dea juga sayang Geizza.. dulu.. disaat ia tak memiliki teman satupun. Hanya geizza yang bersedia mengulurkan tangannya dan meminta dea untuk menjadi temannya, hingga mereka bersahabat sampai sekarang.











"Jangan drama.."

"gue.. belum.. mati.."










📦📦📦






Arkan berlari mencari dokter. Dea menghubungi ibu Geizza dan juga teman-temannya.

Geizza tersadar, dan ini keajaiban. Masih dengan tangan bergetar dan airmata yang merembes. Dea trus mengabari orang-orang yang ia tau jika geizza sudah bangun.

"De.. gak usah lebay, udah jangan nangis" ujar Geizza dengan suara lembut dan senyuman yang terukir di bibir pucatnya.

"Gue seneng zza.. ya ampun. Lo udah ngebuat gue khawatir setengah mati seminggu ini!" Cecar dea, dan gadis yang dikhawatirkan malah tertawa ringan.

"Bisa saya periksa sebentar?" Tiba-tiba saja seorang dokter masuk keruangan Geizza. Disusul oleh Arkan dan ibunya di belakang sang dokter yang kini mulai memeriksa keadaan zza.

Selesai memeriksa dokter itu mengangguk dan tersenyum manis pada Geizza.

"Semuanya normal, kamu bisa pulang besok. Dan jika ada keluhan, kamu bisa menghubungi saya" dokter bernametag Elvan De Junior itu memberikan kartu namanya pada Geizza, membuat gadis itu berfikir.

'Nih, dokter pasti sekalian modus' begitu pikirnya dalam hati.

"Terimakasih dok" ujar Arkan saat dokter itu keluar ruangan.












📦📦📦









"Hhh... mommy kangen kamu sayang" Mommy memeluk gue erat dan gue membalas pelukannya.

Hah.. hangat. Gue bahkan hampir lupa, kapan terakhir kali mommy memeluk gue seperti ini.

"Zza juga kangen mommy. Tapi mom.. daddy mana? Kok gak keliatan?" Dapat gue lihat jika raut wajah mommy, bang arkan dan juga dea berubah drastis. Memangnya ada apa? Kenapa daddy gak ada? Daddy kemana?

"Kenapa semuanya diem? Zza salah ngomong ya?" Tanya gue lagi dan mereka kompak menggeleng.

"Mungkin kamu lupa, daddy dan mommy udah pisah sayang.. daddy gak sama kita lagi" dada gue sesak, orangtua gue cerai? Kenapa gue gak tau?!

Tanpa sadar airmata gue mengalir,dan gue tertunduk dari posisi duduk gue di ranjang rumah sakit ini.

"Hhhh..kenapa? Apa karena geizza kelamaan bangun dari koma? Makannya daddy pergi?!" Tangis gue pecah.. mommy memeluk gue dengan erat lagi

"Enggak sayang.. enggak.. daddy sama mommy sayang kamu, daddy pergi bukan karna zza.. bukan.." ujar mommy gue disela tangis gue yang makin menjadi. Sedangkan bang arkan dan dea memutuskan untuk meninggalkan gue dan juga mommy dikamar.

"Tau gini.. mending zza gak usah bangun sekalian" ujar gue masih dalam tangis.









Coba lu pikir. Gue kecelakaan, dan orangtua cerai.. lalu orang yang gue suka.. dia balikan dengan mantannya. Kurang indah apalagi hidup gue?? Sungguh berwarna.







Tapi, tunggu...

Siapa orang yang gue suka???







📦📦📦📦





































GUE MOHON DENGAN SANGAT. UNTUK VOMENTNYA.













Ryevian

KARDUS [OH SEHUN] (Complate ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang