KARDUS [OH SEHUN] (Complate ✔)

18a "Spesial Part Arkan&Dea"

Ini jawaban dari rasa penasaran kalian tentang hubungan Arkan dan Dea.

Cupu, pandai ngasih saran tentang percintaan ke temen sebaya walau dia sendirinya penyandang jomblo abadi, kadang ngeselin, pendiem, dan otak ngeres kekurangan asupan air zam-zam. Itulah Dian AyuDea.

Cewek yang kesehariannya cuma ngedekem di kamar, berharap jika sewaktu ia bangun tidur bakal ada cowok setampan chanyeol Exo ngasih kecupan selamat pagi, atau minimal cogan di komplek sebelah tiba-tiba khilaf nyatain perasaannya ke dea.

Cewek ini penuh dengan impian gila nya dengan negara gingseng yang biasa kita sebut korea selatan. Sejak SD otaknya bahkan udah mulai terkontaminasi dengan virus kpop. Parahnya semenjak menginjak bangku SMA kegilaan dea semakin menjadi, bahkan otaknya udah mulai terkontaminasi dengan virus abs oppa yang orang awam pikir itu pasti pikiran jorok nan porno.

Ayolah.. gue yakin 90% kpopers di Indonesia pasti begitu menikmati bacaan yang namanya fanfiction bergenre 18+. 😂

Dea. Biasa cewek itu di panggil. Sekarang sudah menyandang status baru sebagai murid SMA.

Dengan seragam putih abu-abu yang kini ia pakai dengan rapi, tak lupa kacamata yang tak lepas ia pakai.

Gadis itu begitu percaya diri melewati gerbang sekolahnya yang baru saja dibuka oleh pak junet sang satpam sekolahan.

"Pagi pak!" Sapa dea ramah kepada pak satpam, sedangkan yang disapa hanya mengangguk canggung, bingung dengan anak yang baru saja menyapa nya.

Dea terus melewati lorong dan pandangannya tertuju pada mading sekolah yang sekarang ramai dikerubungi siswa baru sepertinya.

Dea yang penasaran berjalan dengan cepat dan menerobos kerumunan di mading yang sepertinya pengumuman tentang pembagian kelas untuk para siswa. Baik itu siswa lama dan juga siswa baru sepertinya.

"Geser dong! Gue juga mau liat!" Suara berat seseorang berhasil mengalihkan pandangan dea hingga membuat dea berbalik badan. Dan menatap seorang cowok dengan penampilan sedikit urakan mencoba mengusir orang-orang yang mengerumuni papan mading.

Dea tidak berkutik, pandangan dan hati nya seakan sudah jatuh pada waktu yang sama pada cowok yang bernametag Arkan tersebut.

"Lo mau minggir sendiri atau gue dorong?!" Ujar cowok bernametag Arkan itu dingin pada dea yang entah sejak kapan mereka sudah berhadapan seperti ini.

"Ah lama lo!" Arkan mendorong dea hingga jatuh tersungkur, bahkan kacamata yang dikenakan dea ikut jatuh dan pecah sebelah kacanya.

"Abang!! Jangan kasar dong! Dia temen gue!" Ujar seorang gadis yang sedari tadi ada di samping cowok bernama arkan itu.

"Ah bodo amat"gumam arkan pelan lalu meninggalkan adiknya dan dea.

"Lo gak apa-apa? Ada yang luka gak? Ke uks yuk? Gue takut lo kenapa-napa." Cewek bernametag Geizza Az-zahra itu bertanya tanpa henti. Ia khawatir dengan gadis yang baru saja di dorong oleh abangnya hingga mengakibatkan alat bantu melihatnya pecah sebelah.

"Gue gak apa-apa kok.. Ge.." ujar Dea ragu.

Sedangkan gadis dihadapannya ini tersenyum begitu manis.

"Panggil gue zza"

"Kayaknya kita sekelas. Lo mau gak duduk sebangku sama gue?" Lanjutnya dan dea mengangguk antusias.

"Siapa nama lo?" Tanya zza

"Dian Ayudea. Panggil gue Dea"

👓👓👓

Kedua gadis itu sedang asik bercanda gurau di pojok lapangan basket sekarang, entah apa yang membuat mereka bisa sangat akrab seperti ini.

DUAKKK!!!

"AW !!" Pekik seseorang terkena lemparan bola basket.

"Dea lo gak apa-apa?! Ya ampun de' idung lo berdarah, kacamata lo pecah!" Geizza panik, dea terkena lemparan bola basket tepat di wajahnya dan mengakibatkan kacamatanya pecah dan juga hidungnya yang kini mengeluarkan darah segar.

"Gak apa-apa zza, cuma mimisan dikit" jawab dea sambil senyum

"Woi kampret!! Siapa yang ngelempar bola ke temen gue!!!" Teriak geizza garang. Perlahan Arkan mendekat ke arah geizza dan juga dea.

"Makannya jangan duduk di sini. Kalau mau nonton itu duduk di tribun!" Dingin arkan ke dea.

"Lo kok gitu sih bang! Dia temen gue!!" Marah geizza dan arkan hanya menghardikkan bahunya seakan gak peduli.

'Gue sumpahin lo cinta mati sama dea!' Ujar geizza dalam hati.

"Gak apa-apa zza" sabar dea, dan zza hanya menghembuskan nafas lelah

"Ya udah. Ayuk kita ke UKS"ajak zza sambil memapah dea dan berjalan meninggalkan arkan. Tak lupa geizza menginjak kaki abangnya itu dengan keras hingga sang empunya mengaduh kesakitan.

🐀🐀🐀

gadis berkaca mata itu kini sedang memandang atap plafon rumahnya dengan ekspresi yang berubah-ubah. Kadang ia memekik girang, kadang raut mukanya berubah sendu,dan kadang pula ia tertawa hingga terbahak sambil berguling-guling di atas kasurnya.

Tidak..

dia bukan tidak waras.

Tapi..

itu hanya caranya menunjukkan bahwa ia sedang jatuh cinta pada si manusia es.

Arkan Candra Al-Farist.

Ini adalah kali pertama. Seorang Dian Ayudea jatuh cinta dengan seorang cowok.

yah, karena selama ini yang ia pedulikan hanyalah ketampanan pria-pria korea yang begitu menggoda iman dan sedap dipandang.

Sedang asik berguling kesana dan kemari diatas kasur tiba-tiba saja ponselnya berdering nyaring.

Tampak nomor tak di kenal kini sedang menghubungi nya.

Dengan ragu, dea pun mengangkat telfon tersebut.

"Halo. Ini siapa?" Tanya dea takut-takut

"Gue arkan. Kakak kelas lo, kakak nya geizza." Jawab suara di sebrang sana

Dea kaget, jantungnya bahkan sudah memacu 2kali lebih cepat dari biasanya.

"Kak arkan? Iya ada apa ya kak?!"

"Gue mau minta maaf" jawab arkan dingin

"Kakak gak salah kok. Gue yang salah karena duduk di pinggiran lapangan" jawab dea antusias, ini kali pertama mereka bicara begitu panjang.

"Bagus deh kalau lo sadar." Jawab arkan datar.

Hening... hingga beberapa saat...

Kedua nya kini bingung harus berkata apa. Sedangkan sambungan telefon dari Arkan belum juga terputus.

"Ehem.." arkan berdeham

"Kakak kenapa?" Tanya dea lirih

"Gak apa-apa, besok lo sibuk gak?"

Dea menggeleng antusias, padahal Arkan juga tak dapat melihat bahwa ia sedang menggeleng sekarang "enggak kak, kenapa?"

"Besok pulang sekolah gue tunggu diparkiran. Gak ada penolakan."

Belum sempat menjawab,sambungan telfon dari arkan terputus.

Dea terbengong saat ini. Hingga akhirnya ia memekik senang sambil terus menggulingkan badannya kesana dan kemari diatas kasur kesayangannya.

🐩🐩🐩

DI MOHON UNTUK VOTE DAN KOMENTAR.