Gak kerasa udah tengah malem, gue mendudukkan diri diranjang lalu berdiri dan keluar dari kamar, berjalan menuju dapur.
Sesampainya di dapur gue mengambil minum di kulkas dan duduk di kursi yang ada di ruang makan.
"Hah.. kenapa hidup gue jadi tambah rumit kaya gini?" Tanya gue sendiri sehabis membuang nafas.
"Lo belum tidur dek?" Bang Arkan muncul entah darimana lalu melakukan hal yang sama seperti gue tadi. Ngambil minum di kulkas dan duduk bersebelahan dengan gue.
"Gue bahkan baru bangun" jawab gue malas
"Sini.. deket ke abang" pinta bang Arkan, dan gue pun menggeser kursi yang gue duduki agar berdempetan dengan abang gue itu.
"Dek, mulai sekarang.. abang yang akan gantiin posisi daddy di rumah. Abang yang akan jadi kepala keluarga mulai detik ini" ujar bang Arkan yang kemudian menarik gue ke dalam pelukannya, dan gue pun membalas pelukan bang Arkan.
Rasanya malam ini beban gue mulai berkurang. Pelukan yang gue lakukan dengan bang Arkan seolah memiliki energi tersendiri yang membuat gue jadi semangat buat esok harinya.
📦📦📦
Hari ini.. gue memutuskan untuk berangkat ke sekolah tempat gue PPL di pagi-pagi buta. Masih jam 6.15 lebih tepatnya.
Entah, rasanya hari ini gue pengen menghirup udara pagi dengan puas, sepuas-puasnya.
Masih dengan si Kiki, motor beat hitam kesayangan gue, gue menelusuri jalanan dengan riang, gak lupa sambil bersenandung menyanyikan lagu-lagu boyband kesayangan gue, yang liriknya mendadak berubah jadi gak ber-arti karena gue ngasal.
Dan ini adalah cara gue... untuk menghilangkan kejenuhan akibat kejadian kemarin.
"Hah...mungkin Allah terlalu sayang sama gue" ujar gue bermonolog lalu menambah kecepatan laju si kiki.
Dan BRRAAAAKKKKK
"Arghhh.."
📦📦📦
Geizza sibuk dengan bersenandung ria, lalu menambah kecepatan laju motor nya agar segera sampai di tempat tujuan. Namun naas, Zza tidak melihat jika di persimpangan ada sebuah mobil yang melaju dengan cukup kencang dan mengakibatkan Zza tertabrak hingga terlempar beberapa meter di jalan raya.
Tak perlu waktu lama, Orang-orang mulai berkerumun dijalanan, ada yang menolong Geizza yang sudah terkapar tak berdaya dengan helm yang terlepas dari kepalanya juga darah yang terus mengalir dari belakang kepalanya. Dan ada juga yang langsung menahan pelaku penyebab Zza kecelakaan.
15 menit kemudian ambulans datang dengan sirine yang menggema, kini seseorang tampak bingung dan merasa familiar dengan seorang korban kecelakaan yang tak lain adalah Geizza yang sekarang tengah di angkut ke dalam mobil ambulans.
"Permisi pak" ujar nya
"Iya, ada yang bisa di bantu?" Seorang lelaki paruh baya itu menoleh karena merasa terpanggil
"Ada kecelakaan ya pak? Bagaimana korbannya?" Tanya nya.
"Iya mas, baru aja ada kecelakaan. Korbannya masih gadis lagi. Itu motornya si korban" tunjuk bapak-bapak itu pada motor Geizza yang sudah di evakuasi warga setempat.
Lelaki yang tak lain adalah Rendra ini cukup terkejut, mendapati motor bertuliskan stiker 'KIKI' itu sudah remuk bagian depannya. Matanya memerah, badannya seakan lemas tapi masih bisa ia tahan. Dengan sekuat tenaga ia bertanya kembali pada orang-orang di tempat kejadian itu, dimana Geizza dirawat.
📦📦📦
Tangan gue bergetar, bahkan untuk menekan panggilan telefon. Dari tadi gue nelfon si Arkan, tapi gak diangkat-angkat. Hingga akhirnya panggilan gue yang kesekian kalinya diangkat oleh Arkan.
"Assalamualaikum,ngapa lo nelfon pagi-pagi"
"Waalaikumsalam.. Ar.. gue.. gu.. gue"
"Lo kenapa elah? Kenapa lo jadi kaya aziz gagap gini sih?"
"Adik lo ar.."
"Adek gue kenapa? Adek gue lo apain?!"
"Zza kecelakaan, dia ketabrak mobil di persimpangan arah ke sekolah.. dan.. dan.." ucapan gue terputus
"sekarang dimana adek gue!"
"RS Umum Ahmad Yani" dan panggilan pun terputus.
Gue mengacak rambut frustasi, rasa gak tenang selalu jadi bayang-bayang gue. Gak lama dokter keluar dari ruangan dan gue langsung menghampiri dokter itu untuk meminta penjelasan lebih lanjut bagaimana keadaan Geizza sekarang.
"Bagaimana keadaan Geizza dok?" Tanya gue panik.
"Maaf, luka di belakang kepala nya cukup parah,ia juga mengalami gegar otak ringan akibat benturan keras di bagian belakang kepalanya,dan kita perlu persetujuan dari keluarga pasien bahwa saudari Geizza harus segera menjalani operasi" jelas sang dokter, lutut gue melemas, gue terduduk di bangku ruang tunggu dengan tatapan gak percaya.
"Saya kakak kandung Geizza Dok! Operasi saja adik saya" gue mendongak, mendapati Arkan dan juga ibunya yang sedang menangis, dan gue pun insiatif untuk menyuruh ibunya duduk disamping gue.
"Tapi, mungkin ia akan kehilangan sedikit memorinya karena insiden itu" jelas dokter itu lagi dan arkan mengangguk meng-iya-kan
"Gak apa-apa, yang penting adik saya selamat" jawab arkan mantap
"Ya sudah, mari ikut keruangan saya untuk mentandatangani surat persetujuan operasi"
📦📦📦📦
GUE MOHON UNTUK VOTE.
KLIK BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH.TQ.
RYEVIAN

KAMU SEDANG MEMBACA
KARDUS [OH SEHUN] (Complate ✔)
Historia CortaOh Sehun as Rendra Seno Pratama Park Chanyeol as Arkan Candra Al-farist Cerita tentang cewek bernama Geizza Az-zahra yang gak tau dimana arah masadepan nya berada, dan seorang guru ganteng bernama Rendra Seno Pratama. Bahasa Non-Baku Cerita komedi...