#2

1.6K 191 26
                                    

P.S: Kalo baca part ini bisa pake 2 lagu (Distance-Christina Perri atau Flicker-Niall Horan)
–Suga

———
Syuting untuk film Beauty and the Beast kali ini terasa sangat cepat, awalnya Emma tak yakin bila sang sutradara, Bill Condon, menyatakan bahwa syuting kali ini sudah cukup.

Namun Dan Stevens langsung saja menepuk pundak Emma.

"Kau tidak pulang? Atau mau kuantar? Tenang, istriku tak akan mempermasalahkan hal ini. Bagaimana?"

Emma pun langsung mengi-iya-kan ajakan partnernya itu, apalagi kali ini William tidak bisa menjemputnya karena sibuk.

Mereka berdua pun berpamitan kepada para staff, pemain dan tak lupa sang sutradara. Langkah kaki Emma dan Dan mengetuk-ngetuk lantai yang akan menghubungkan ruang studio dengan tempat parkir.

Sesampainya di sana, Dan mempersilahkan Emma memasuki mobilnya begitu ia membuka kunci. Selama perjalanan, lagu jazz, candaan Dan dan tawa Emma membuat mobil itu terdengar ramai. Ia cukup humoris, pikir Emma.

"Jadi, aku dengar kau dulu memiliki perasaan terhadap Draco Malfoy. Apakah rumor itu benar?"

Emma tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan.

"Lebih detailnya adalah pemeran Draco Malfoy. Tom Felton."

"Felton? Aku bertemu dengannya sekitar seminggu yang lalu ketika mengajak Susie, Willow dan Aubrey berjalan-jalan di taman kota. Kekasihnya cukup ramah menurutku."

Mendengar kata 'kekasih' mengingatkan Emma kembali bahwa ia tak bisa meraih Tom lagi.

"Maksudmu, Jade? Jade Olivia Gordon? Ya, dia baik memang. Ia sangat mudah bersosialisasi."

"Bila aku jadi Tom, aku tak akan menolakmu."

"Kenapa?"

"Yang benar saja, menolak seorang Emma Watson? Gadis yang membuat hampir semua lelaki di dunia ini jatuh hati? Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu."

Emma terkekeh dan menepuk lengan Dan pelan, Dan pun ikut terkekeh.

"Setidaknya aku bisa membuat mereka iri kan? Tapi, diantara semua pemain Harry Potter, mengapa kau memilih Felton?"

Pertanyaan kedua dari Dan membuat Emma teringat masa-masanya ketika masih belasan tahun, di mana ia masih memerankan Hermione kecil.

"Ya, Tom keren. Saat break, ia langsung mengeluarkan skateboard nya dan mulai memainkannya, melakukan berbagai gerakan sulit yang menurutku hanya pemain profesional saja yang sanggup. Kadang ia juga menyanyikan lagu sambil memetik senar gitarnya yang menurutku keren. Tom juga seru, ia baik,"

Emma terdiam sejenak, begitu juga dengan Dan. Mengingat Tom membuat hati Emma sakit.

"Kurasa hanya itu?"

Perlahan Emma mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil. Hujan rintik-rintik. Saat yang sempurna untuk memikirkannya kembali huh?

"Apakah kau masih mencintainya sampai saat ini? Kalau iya, gapailah dia, aku yakin Felton pasti akan menyadari siapa yang telah menunggunya dan mencintainya dengan tulus selama ini. Bertahanlah."

"Aku tidak bisa. Dia terlalu mencintai Jade. Dan kukira ia rela mati demi Jade? Ha ha."

Kali ini Emma berusaha mati-matian untuk tidak menitihkan air matanya yang kali ini hanya menunggu waktu untuk menetes. Dan yang mengetahui bahwa Emma hampir menangis langsung menghentikan pertanyaannya, ia tak ingin melihat temannya bersedih, itu hanya akan membuatnya sedih juga.

Again  [ FeltSon ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang