#12

1K 113 5
                                    

Full Emma's Part

Jantung Emma berdegup kencang tiap kali ia memikirkan keadaan Tom di London. Apalagi pada saat membayangkan betapa menyeramkannya William ketika ia marah besar. Dan Emma sangat yakin bila William akan marah padanya dan juga Tom.

Tapi Tom adalah lelaki, ia bisa saja memberikan pukulan hebat pada William.

Lalu, Emma? Entahlah.

"Bagaimana menurutmu Em?"

"Hm? Apa?"

"Aku berbicara denganmu, Miss Watson! Tolong dengarkan aku baik-baik dan jangan acuhkan aku."

"Alright Miss Lovegood."

Evanna mengerucutkan bibirnya begitu Emma menunjukkan senyum manis untuk meluluhkan kekesalan Evanna karena diacuhkan.

"Jangan melihatku seperti itu. Baiklah, akan kuulangi dari awal. Daniel ingin merencanakan sebuah pesta di bulan depan. Reuni. Dan pastinya akan mengundang semua yang telah berpartisipasi dengan kita di dalam pembuatan 'Harry Potter'. Sementara Jade tidak begitu dekat dengan kita semua, dia hanya dekat dengan Felton. So, what do you think?"

Emma langsung membulatkan matanya dan menatap Evanna dengan tatapan tajam.

"Maksudmu kalian berniat tak mengundang Jade? Hey, kita reuni! Undang saja semuanya, disini kita berteman dan reuni ini untuk mempererat hubungan kita bukan? Baiklah, begini saja, aku ingin Jade datang. Bila ia tidak datang, aku juga tak akan hadir. Bilang itu ke Daniel atau Rupert. Aku pergi dulu."

"Em! Kita baru saja sampai dan kau pergi meninggalkanku sendirian!?"

Emma pun menatap temannya itu dengan tajam.

"Sorry Ev, bukannya aku marah, hanya saja ada yang perlu aku lakukan."

Ya, pada awalnya ia memang merasa sedikit kesal. Tetapi, tiba-tiba saja ia tak dapat berpikir jernih. Ketakutan kembali menyelimuti tubuhnya. Bayangan kecil itu seolah mulai mengakar di otak Emma.

'Sendirian? Apakah ia benar-benar mencintaiku?'

'Ataukah hanya aku aku yang mencintainya seorang diri?'

Bisikan itu seolah tak mau menghilang dari otak Emma. Ia dan Tom hanya beberapa kali bertemu, lalu, bagaimana bisa Tom mencintainya dalam waktu sesingkat itu? Emma mulai menggali ingatannya.

Beberapa tahun yang lalu.

"Felton. Menurutmu kau orang yang seperti apa?"

Tanya Emma yang tengah berusia 14 tahun itu.

"Aku? Seperti lelaki kebanyakan."

"Tidak, kau berbeda dari mereka. Ceritakan hal itu."

"Baiklah Watson, aku orang yang tidak mudah bosan terhadap sesuatu. Dan bila aku sudah menyukai atau bahkan mencintai mereka, akan sulit bagiku untuk tidak memaafkan segala kesalahan mereka. Aku pasti akan memaafkan mereka dan menyayangi mereka seperti sebelumnya atau bahkan lebih. Aku memang memerankan Draco Malfoy, tapi jangan sesekali berpikir kehidupanku benar-benar separah Malfoy."

Emma membuka ponselnya, berharap Tom menghubunginya. Ternyata tidak.

Gadis itu resah.

"Ya, mungkin dia masih sibuk."

Kembali Emma berusaha memunculkan senyumnya lagi.

Emma berjalan pelan menghindari keramaian untuk mencari kedamaian sejenak. Namun siapa sangka bahwa ide itu adalah ide buruk?

Entah bagaimana, Emma menemukan sosok Jade yang terlihat seolah menunggu seseorang di sebuah gang sempit. Dan entah bagaimana pula, langkah Emma tertuju padanya.

"Hello Watson. I've been waiting for you."

Jade menyeringai.

Tak lama, Emma kehilangan kesadaran ketika seseorang bertubuh besar membekap saluran pernapasannya.

Badannya terjatuh dengan lunglai di jalan beraspal tidak rata itu.

"Masukkan dia kedalam mobil dan jangan sampai ada media yang mengetahuinya. Aku tidak ingin William kecewa akan hasil kerjaku. Setidaknya dia bisa mengandalkanku dalam hal seperti ini."

Again  [ FeltSon ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang