#9

1.2K 120 8
                                    

William tengah termenung dengan berbagai lamunan di otaknya. Ia terlalu tergila-gila akan Emma, membuatnya ingin memiliki Emma seutuhnya tanpa ada seorangpun yang bisa menyentuhnya.

Ia sangat mencintai Emma, hingga rasa cinta itu meledak-ledak. Tak terkendali.

Ia berbuat semaunya, ia terpaksa mempertahankan ego nya.

"Son, kau belum sarapan pagi ini, pergilah ke dapur, ambil apapun yang kau suka dari sana dan bawa kemari bila kau masih ingin menghirup udara London."

William tersenyum lemah, dalam diam ia menatap wajah Mr.Watson dengan penuh pertanyaan.

'Mampukah aku dan Emma menjadi tua bersama, menjalani suka dan duka bersama? Apakah aku mampu memenangkan hatinya? Ataukah lelaki bernama Felton itu lah yang akan memenangkannya?'

Mr.Watson yang merasa terganggu akan tingkah William langsung memukul bagian atas dari meja berkayu oak itu dengan pelan.

"Berhenti menatapku, son. Aku bukan Emma. Jangan samakan aku dengannya."

Mr. Watson tersenyum hangat dan menepuk pundak William.

William beranjak untuk menemui Mrs. Watson yang sedang berkutat dengan pisau dapurnya.

"Mrs. Watson, kau sedang apa?"

"Yah, seperti biasa, aku harus menjaga tubuhku untuk tetap fit, maka aku tiap paginya selalu mengkonsumsi salad. Kau sendiri?"

"Well, aku hanya ingin mengambil roti. Boleh kan?"

"Kau ini! Memang ada yang melarangmu memakan roti? Hahaha."

William tersenyum, ingin rasanya ia memeluk Mrs. Watson, menganggapnya sebagai sosok ibu.

"Dimana Alex?"

Tanya William sambil mengunyah roti yang barusan ia ambil.

"Alex masih tidur. Dia baru akan terbangun bila ada panggilan dari kekasihnya."

William tertawa sampai serpihan roti rontok mengenai bajunya.

[.]

"Hei mate! Sesuatu terjadi?"

Rupert mendekati Daniel yang kala itu terduduk lesu di sebuah cafe di tengah-tengah New York Times Square.

"Kau datang. Aku kira kau tidak datang."

"Pasti aku datang! Jangan samakan aku dengan yang lain. Tapi jujur, kau jarang memanggilku untuk berbicara empat mata di sebuah tempat ramai seperti ini, bukankah biasanya kau memilih tempat yang sepi?"

Ruperti menarik kursi dan duduk tepat di depan Daniel. Ia mengamati wajah sahabatnya itu dengan seksama.

"Yah, aku baru mendengar kabar bila Emma akan menikah,"

Mata Rupert yang semula biasa saja langsung mendadak membulat bagaikan kelereng.

"Ia akan menikah dengan William."

Lanjut Daniel.

"Lalu? Bagaimana dengan Draco? Maksudku, Tom?"

"Mungkin ia akan kembali dengan Ms. Gordon?"

"Maksudmu Jade?"

Rupert memiringkan kepalanya dan Daniel jawab dengan anggukan pelan.

Mereka berdua menghembuskan napas dengan berat.

"Tom membohongi perasaannya."

Sambung Daniel tiba-tiba.

"Apa?"

"Selama yang ku tahu, semenjak ia bertemu dengan Emma lagi, perasaan itu mulai tumbuh. Begitu juga dengan Emma. Tom cinta pertamanya, bagaimana mungkin Emma bisa melupakan sosok itu dengan mudah?"

Rupert terdiam.

[.]

Emma berjalan gontai ke arah Bonnie yang kala itu mengajaknya berkeliling New York Times Square.

"Ayolah Em! Kau harus bahagia! Karena William sudah melamarmu langsung dari London!"

Emma hanya tersenyum pait.

"Kau mau kemana Em? Ke toko baju? Atau kita akan melihat gaun pengantin?"

"Tidak, bagaimana bila kita membeli es krim dan berkeliling?"

Ajak Emma yang langsung menyeret lengan Bonnie, mengajaknya mengantri di sebuah kedai es krim.

"Aku terakhir kemari ketika usiaku masih 12 tahun. Dan kedai ini masih menjadi favoritku."

"Em, aku kira kau tahu banyak tentang makanan."

"Tentu! Kuliner adalah hal yang harus kau lakukan tiap kali kau berpergian kemanapun."

"Yah, aku kira itulah semboyan hidupmu. Kalau tidak makanan, pasti bahan bacaan. Dasar Granger."

"Setidaknya bacaan lah yang membuatku lolos O.W.L!"

Mereka tertawa, mengenang masa-masa dimana mereka saling memantrai. Dimana mereka saling mematahkan tongkat ketika syuting.

Yang terutama adalah masa dimana mereka mulai mengenal apa itu cinta.

Saat mereka tengah berbincang, Emma mendapati sesuatu dibalik tubuh Bonnie.

Dua orang yang tak asing.

Bergandengan tangan, tertawa bersama seolah dunia milik berdua.

Lelaki dengan rambut blonde dan seorang wanita dengan rambut dark brown nya.

'Mereka kembali?'

———

SUGA MERINDUKAN KALIAN!
Maaf Suga telat update, Suga sibuk :(

Sehari ulangan 4x

Tugas numpuk

Dan lagi, Suga sedang menjalani O.W.L sekarang! Jdi maafkan Suga bila Suga akan jarang nongol, tapi Suga selalu nyicil update an walaupun ga dpt inspirasi.

Apa sih yang engga buat para readers?

Again  [ FeltSon ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang